Class review
The
time comes to fast. The long holiday has stopped quickly. I can not sleep
soundly and meet my happy dream again during one month. I have to get up now,
and I have to prepare for the next challenges. It is the 4th writing
subject. Surely it will always stand on my brain wherever I go. Itu sekilas
tentang orientasi saya untuk mengawali perkuliahan di semester 4 ini sebelum
jauh melangkah menuju penjelasan dan perkuliahan selanjtnya. Pada kesempatan
pertemuan pertama ini sebelum memulai pelajaran, semua mahasiswa terlihat
tegang menanti kedatangan sosok lecturer yang terkenal dengan kedisiplannya,
kewibaaannya, kecerdasannya, dan pastinya kegantengannya. Hehe. Yang tiada lain adalah Mr. Lala Bumela.
Beliau yang telah memulai membimbing kita dari semester 2 sampai semester 4 ini
untuk selalu mampu berkarya dan berkembang dari waktu ke waktu.
Seperti
biasa, kelas dimulai dengan penjelasan tentang syllabus. Yang perlu diingat dan
dilengkapi pertama kali yaitu passport yang terdiri dari Class Review dan
Chapter Review yang sudah menjadi makanan pokok kita sekali dalam seminggu. Mendengar
kata passport membuat fikiran saya kembali melayang layang, karena untuk
mengerjakannya tidaklah mudah bagaikan membalikkan telapak tangan. Harus
membutuhkan tenaga ekstra dan pemahaman yang luas agar saya mampu
menyelesaikanya dengan baik dan struktur kalimatnya harus benar.
Terkait
dengan mata kuliah ini, teman-teman dan saya diharuskan untuk selalu menulis
dan menulis. Dan tidak hanyaa sekedar menulis, melainkan mampu mnganalisa
setiap tekss yang diberikan pada pertemuan selanjutnya.
Apa itu menulis ? ia adalah suatu
kegiatan mengeksplorasi ilmu pengetahuan yang dituangkan pada tulisan diatas
kertas. Jadi kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi setiap orang yang
mempunyai ilmu pengetahuan agar mampu mengamalkan ilmunya lewat tulisan.
Dan juga kegiatan ini mampu dijadikan
sebagai our memoriam atau peninggalan bersejarah yang mampu dikenang oleh bagi
pembaca. Tak ada amal ibadah yang kekal kecuali anak yang sholeh, shodaqoh
jariyah, dan ilmu bermanfaat. Inilah keutamaan bagi kita jika apa yang kita
tulis dapat memberi menfaat bagi siapa yang membacanya.
Pada semester ini kita akan
ditekankan pada bagaimana kita mennulis dengan research, agar mempu menjadi
daya tarik bagi yang membacanya kata lainnya adalah writer-satisfying the
reader maka inilah yang dinamakan Writing Academic dengan pemilihan
kata (diksi) yang tepat, coherence, dan menggunakan bahasa yang formal yang
bersifat pasif. Itulah tantangan bagi kita dalam menghadapi mata kuliah Writing
4 ini dengan harapan agar mampu menjadi mahasiswa yang berfikir kritis dalam
mendapatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuannya. Berikut adalah goals yang
harus dicapai oleh kita semua:
1.
Untuk mengembangkan engetahuan mahasiswa tentang Academic Writing.
2.
Untuk mempertajam pemahaman mahasiswa tentang tiga pokok menulis:
re-writing. Writing, post writing.
3.
Memberikan kepada mahasiswa pelatihan dasar tentang writing critical review dan teks yang
berargumentasi.
4.
Untuk memenuhi mahasiswa tentang prisip dassar tentang penilaian
kemampuan mereka sendiri.
Adapun secara garis besar Hyland menuliskan
dalam bukunya pada tahun 2003 dan 2004 tentang wwriting adalah :
1.
Mempelajari bagaimana kita menulis dalam second language (L2) yang
merupakan salah satu tantangan terbesar pada pembelajaran L2 tersebut.
2.
Walaupun bagi orang-orang native speaker, namun kemampuan menulis
bagi mereka merupakan sesuatu yang membutuhkan penjelsan yang luas dan special.
Demi
tercapainya tujuan sebuah pembelajaran writing maka para mahasiswa ditantang
untuk mampu mlatih dirinya bagaimana teori tentang academic writing tersebut
dapat dikembangkan, mampu menggunakan sifat dasar tentang penulisan yang baik,
mampu memahami sifat dari setiap teks dan jenisnya, dan mampu bagaimana mereka
menggambarkan penggunaannya dalam komunitas kelompok tertentu.
Dalam
kata lain juga diterangkan bahwa seorang pengajar yang efektif adalah pengajar
yang mampu membuat pilihan-pilihan tentang metode, bahan ajar, dan prosedur
yang digunakan didalam kelas berdasarkan tentang pemahaman sikap, dan juga
seorang guru yng kuat adalah guru yang dapat merefleksikan kepentingan ilmu
pengetahuan untuk menghubungkan kegiatan-kegiatan pada penelitian dan teori
yang saling berkaitan. Jadi disini maksudnya adalah bagaimana seorang guru
mampu menerapkan ilmu pengetahuannya sesuai dengan penelitian dan teorinya.
Dari
semua keterangan-keterangan diats dapat disumpulkan bahwa menulis itu meliputi
skill dan ilmu pengetahuan tentang text, context, dan reader. text menunjukkan
pada wacana yang akan disampaikan, context merujuk pada lingkungan social dan
psikologi ketika tulisan dihasilkan, sedangkan reader adalah sasarannya. Disini
juga writing disamakan seperti sebuah hasil kerajinan yang membutuhkan selalu
membutuhkan praktek. Dan yang menjadi fondasi dasar untuk menuju second
language writing adalah fist language writing.
Writing
dalam ruang lingkup pengajar haruss mengetahui beberapa komponen, yaitu:
-
Struktur kebahasaan
-
Fungsi penulisan itu sendiri
-
Tema yang akan disampaikan
-
Menggunakan ekspresi yang kreatif
-
Proses penyusunan penulisan
-
Makna yang terkandung, dan
-
Jenis dan konteks dari penulisannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic