We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Rabu, 26 Februari 2014

CLASS REVIEW 3


Rindu matahari

            Hari ini matahari hanya sekelibat menampakkan dirinya. Sesekali awan menutupi matahari dan rintik hujan perlahan jatuh dari angkasa sana, tetapi matahari sepertinya rindu kepada kita makhluk bumi. Sederas apapun hujan dan setebal apapun awan, matahari tetap berjuang keras untuk menyapa kita walau hanya sekejap.
            Hari baru telah dimulai, saat pena harus selalu siap menancap dan menggores kertas putih kosong dengan tintanya. Mata kuliah writing 4 sudah menemui pertemuan yang ketiga. Tiga mungkin masih menjadi angka kecil dan seharusnya tantangan dalam menjalaninya pun masih ringan, tetapi tidak dengan writing 4 ini. Di pertemuan ketiga mata kuliah ini kami mahasiswa bahasa Inggris harus segera tancap gas untuk menulis. Menulis apa? Academic writing, dimulai dari critical review.
            Minggu lalu Mr. Lala berbicara tentang “endurance” atau stamina. Beliau mengingatkan kepada kita bahwa stamina tubuh kita itu harus dijaga dengan baik, karena writing 4 ini akan sangat menguras habis tenaga kita. Benar saja, baru dua pertemuan saya lewati, tetapi tubuh ini sudah menunjukkan reaksi yang cukup keras. Daya tahan tubuh menurun drastis disaat permainan di academic writing belum dimulai seutuhnya. Sekrang, tugas tambahan bagi saya dan bagi kita semua adalah untuk menjaga daya tahan tubuh kita semua agar bisa tahan banting dalam menghadapi situasi sesulit apapun.
            Beralih kepada pembahasan berikutnya. Bahasa. Bahasa merupakan modal utama kita, manusia sebagai makhluk sosial. Makhluk sosial merupaka makhluk yang butuh berkomunikasi dengan makhluk lainnya. Komunikasi ini dapat diwujudkan dengan penggunaan bahasa. Lalu, berapa bahasa yang kita kuasai dan yang dapat kita terapkan dalam komunikasi? Apakah satu atau dua atau tiga atau banyak bahasa? Satu bahasa dinamakan dengan monolingual. Bila ditambah lagi dengan satu bahasa lain, berarti kita merupakan bilingual. Apabila bahasa yang kita kuasai itu banyak itu dinamakan multilingual.
            Berkomunikasi dengaan bahasa bisa diwujudkan dalam berbagai cara, salah satunya adalah menulis. Tentang penguasaan bahasa, akan berpengaruh pula terhadap skill menulisnya. Bila seseorang merupakan multilingual person berarti dia juga akan menjadi multilingual writer.
            Seperti yang kita semua ingat bahwa Mr. Lala telah menugaskan kita untuk mereview tulisan Prof. Chaedar dari bukunya yang berjudul rekayasa literasi. Di sana tertulis bagaimana buruknya literasi bangsa Indonesia kita yang tercinta ini. Bahkan di dalam buku Prof. Chaedar juga tertulis bukti-bukti penelitian yang menunjukkan betapa buruknya potret literasi negeri ini. Hal yang paling disorot dalam kasus ini adalah untuk memperbaiki proses belajar bahasa di Indonesia. Belajar bahsa yang lebih ditekankan adalah di area membaca dan menulis. Rekayasa literasi dapat diibaratkan dengan rekayasa genetik, ada perbaikan yang diupayakan untuk literasinya itu.
            Lalu apa hal yang paling tepat untuk memperbaiki literasi bangsa tercinta ini? “Membangun literasi bangsa harus diawali dengan membangun guru yang professional, dan guru yang professional hanya dihasilkan oleh lembaga pendidikan guru yang professional juga” (Chaedar, 2012). Semua aspek dalam pendidikan turut berperan penting dalam pembentukan karakter literasi yang tinggi pada setiap siswa. Lembaga pendidikan yang baik harus memiliki modal yang cukup untuk mewujudkannya. Modal disini bukan hanya berupa materi, tetapi juga modal tenaga pendidiknya supaya berkarakter literat juga.
            Disadari atau tidak dan dipercaya atau tidak bangsa yang literasinya tinggi akan menghasilkan masyarakat atau orang-orang yang taat hukum, disiplin, dan tau aturan. Sehingga besar kemungkinan nantinya bangsa Indonesia akan jauh dari kasus-kasus korupsi, sebuah bentuk kejahatan masa kini. Singapura merupakan salah satu contoh negara yang memiliki masyarakat yang literasinya tinggi. Mereka terus maju dengan segala persaingan yang ada sekarang ini dan mereka masih bisa bertahan. Literasi berhubungan dengan politik, ekonomi, dan teknologi. Tiga unsur ini merupakan unsur penentu suatu negara bisa maju atau tidak.
Literasi tentu berhubungan langsung denga teks. Dalam buku “The Culture Analysis of Text” yang ditulis oleh Lehtonen, “Text itu sebagai semiotic”. Semiotic adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Lalu apakah teks itu termasuk tanda? Teks bisa dilihat dari dua sudut yaitu fisik dan semiotic. Teks bisa terwujud dalam berbagai bentuk, tidak hanya berbentuk tulisan tetapi juga dapat berbentuk gambar, music atau bisa disebut simbol.
Sepertinya persiapan fisik benar-benar dibutuhkan untuk bisa melanjutkan mengikuti mata kuliah writing 4 ini. Dengan segala kerumitan academic writing yang dapat membuat otak berpikir lebih keras dari biasanya, persiapan fisik merupakan modal awal kita  untuk dapat menaklukkkan academic writing. Hal penting lainnya adalah kita harus selalu berusaha keras untuk menjadi manusia yang berliterasi tinggi supaya bisa membuat suatu perubahan pada negeri ini, dimulai dari area yang terkecil yaitu diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic