We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Jumat, 28 Februari 2014

Chapter Review
Pengaruh Besar Bahasa Terhadap literasi
Berbicara mengenai literasi tentu kita tidak bisa terlepas dari sebuah proses keterkaitan antara membaca dan menulis.  Sudah kita ketahui bahwa definisi dari literasi itu sendiri merupakan kemampuan membaca dan menggunakan informasi secara tertulis, dan literasi juga merupakan gabungan antara proses berbicara, mendengar dan berfikir analitis dengan membaca dan menulis, kemudian diterapkan menjadi sebuah kultur budaya serta diimplementasikan melalui ilmu pengetahuan diranah pendidikan.
Sesuai perkembangan dan tantangan  zamannya, dalam perjalanan literasi telah memunculkan beberapa persoalan, diantaranya adalah persoalan psikologi, sosial dan juga politik.  Namun atas tantangan zaman seperti yang digambarkan diatas, Freedy and Luke menawarkan model literasi sebagai berikut :
1.       Memahami kode dalam teks ( breaking codes of text )
2.       Terlibat dalam memaknai text
3.       Menggunakan text secara fungsional ( using text functional )
4.       Melakukan analisis dan mentransformasikan teks secara kritis ( critically analyzing and transforming text )
Dari keempat peran literasi ini dapat diringkas dalam lima verba, antara lain memahami, melibati, menggunakan, menganalisis dan mentransformasi teks.  Itu semua merupakan hakikat dari berliterasi secara kritis dalam masyarakat demokratis.  Menurut saya, apabila darri kelima verba itu dapat diimplementasikan atau diterapkan dalam sistem pendidikan diindonesia secara menyeluruh, mungkin Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang maju karena literasi.  Karena literasi sangat memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pendidikan atau kurikulum diindonesia.
Secara sederhana, literasi berarti kemampuan membaca dan menulis.  Dalam konteks sekarang, literasi memiliki arti yang  sangat luas.  Kirsch dan Jungeblut dalam buku lyteracy yang berjudul “ Profile of America young adult “ mendefinisikan literasi kontemporer merupakan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan informasi secara tertulis atau cetak untuk mengembangkan pengetahuan seseorang sehingga mendatangkan banfak bagi masyarakat atau lingkungan sekitar. Lebih jelas lagi bahwa apabila seseorang baru bisa dikatakan literate jika ia sudah bisa memahami sesuatu karena membaca dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahaman bacaanya.  Disinilah peran membaca sangat penting dalam sebuah  literasi, dari membaca pula seseorang mampu mengimplementasikan nilai literasi dalam kehidupan sehari-hari, terutama wilayah psikologi yaitu area psikomotorik.
Ketika kita berbicara mengenai literasi tentu kita tidak bisa lepas dari yang namanya bahasa, yah bahasa merupakan salah satu sumber atau aspek yang sangat penting di dalam literasi karena keduanya sangat berkaitan erat satu sama lainnya.
Literasi tetap berurusan dengan penggunaan bahasa. Dan kini merupakan kajian lintas disiplin yang memiliki tujuh dimensi yang saling terkait antara lain melibatkan dimensi geografis, bidang, keterampilan, fungsi, media, jumlah dan bahasa, artinya melalui ketujuh dimensi ini kita bisa mengukur sendiri nilai multilateral kita ketika kita beranalogi kedimensi monolingual, bilingual dan multilingual.
Berdasarkan perkembangan jaman sekarang ini, generasi literat mutlak dibutuhkan agar bangsa kita bisa bangkit dari keterpurukan bahkan bersaing dan hidup sejajar dengan bangsa lain. Wagner (2000) menegaskan bahwa tingkat literasi yang rendah berkaitan erat dengan tingginya tingkat drop-out sekolah, kemiskinan dan pengangguran ketiga criteria tersebut adalah sebagian dari indicator rendahnya indeks pembangunan manusia. Salah satu cara menciptakan generasi literat merupakan jembatan menuju masyarakat makmur yang kritis dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Kritis terhadap segala informasi yang diterima sehingga tidak bereaksi secara emosional dan peduli terhadap lingkungan sekitar, sehingga tercipta suasana yang kondusif, karena lingkungan literasi yang kondusif akan mampu menciptakan generasi literat yang membutuhkan proses dan sarana yang kondusif pula.
Kalau kita melihat ranah psikologi, menurut saya lingkungan ideal bagi perkembangan literasi seorang anak ialah dimulai dari lingkungan keluarga kemudian sekolah atau pendidikan dan yang terakhir adalah masyarakat, sehingga muncul dalam pemikiran atau nalar saya bahwa perkembangan literasi seorang anak itu dipengaruhi oleh factor behavior (lingkungan).
Dalam hal ini, keluarga sangat dominan dalam perkembangan literasi seorang anak.  Hasil riset menunjukan bahasa umumnya anak mulai belajar membaca dan menulis itu dimulai dari pendekatan orang tua dirumah.  Mereka akan gemar membaca jika melihat orang tuanya atau anggota keluarga lain dirumah sering membaca buku, Koran atau majalah, seorang anak sebenarnya sudah bisa dirangsang untuk gemar membaca bahkan ketika masih di dalam kandungan seseorang ibu, jadi intinya adalah bahwa pendidikan yang pertama kali di dapat kan oleh seorang anak ialah di dapatkan dari lingkungannya itu sendiri, nah orang tua disinilah yang memiliki peran penting dalam perkembangan literat seorang anak, karena orang tua pun sebagai poster utama dalam tumbuh kembangnya seorang anak.
Kembali kepembahasan mengenai bahasa, bahwasannya banyak para penulis atau ahli linguistic mendefinisikan atau mengartikan sebuah bahasa dengan versi mereka masing-masing dan melihat dari sudut pandang yang berbeda-beda, namun dari penjabaran atau penjelasan pengertian mengenai bahasa tersebut menandakan bahwa bahasa itu sangat sulit dipahami karena bahasa juga bersifat universal, itu di karenakan bahwa dalam setiap periode bahasa akan selalu mengalami pengembangan dan perubahan yang tidak menentu, jadi mungkin ini merupakan penghargaan terbesar dan kabar baik untuk para pengejar ilmu bahasa atau para ahli linguistik untuk selalu mengkaji terus menerus mengenai ilmu bahasa itu sendiri.
Kita bisa melihat sebuah kasus yang sangat nyata dalam lingkungan pendidikan kita yang dilakukan oleh para peserta didik dalam penggunaan baha sasehari-hari.Akhir – akhir ini banyak para peserta didik menjadikn sebuah bahasa ini sebagai sebuah trend yang digunakan setiap hari dilingkungan sekolah, dan menurut saya itu sangat jauh dari nilai literat.  Apabila kita meninjau dari segi fungsinya, selain sebagai alat komunikasi bahasa juga mampu menjadi sebuah tanda status social bagi kelompok-kelom pokter tentu.  Contoh bagi seorang mahasiswa, bahasa dijadikan sebagai ajang kompetensi diri yang dilihat ketika mengungkapkan suatu pendapat dalam forum diskusi dikelas atau ketika mempresentasikan sebuah materi.
Ken Hyland memaknai literasi dengan sebuah kalimat “Writing, together with reading, is an act of literacy How we use language in outeverday lives “Menulis dan membaca merupakan sebuah praktek dari literasi, bagaimana kita menggunakannya, dalam kehidupan sehari – hari, hal ini sangat berbanding terbalik dengan keterangan dari AS seribner and cole yang mengatakan bahwa literasi bukan hanya mengetahui bagaimana menulis dan membaca disetiap bagian wacana, akan tetapi m empraktekan atau mengaplikasikan pengetahuan untuk tujuan tertentu dalam konteks spesifik dari penggunaannya itu sendiri. Maka penggunaan bahasa yang baik selalu dikaitkan dengan kemampuan literasi seseorang. Ini membuktikan bahwa jika kemampuan pemahaman tentang literasinya baik, maka penggunaan bahasa akan ikut baik, contoh seperti ini bisa dibuktikan melalui riset tentang perbedaan orang yang suka membaca mempunyai nilai literasi tinggi disbanding orang yang jarang baca.
Pada abad modern seperti sekarang ini, literasi mengalami perkembangan makna seperti yang dikatakan oleh Barber bahwa pada abad ke 21 ini standar kelas dunia dalam masalah literasi sangat tinggi, karena dengan mendapatkan informasi dengan baik, mampu belajar dengan konstan, percaya diri dan mampu bermain atau mampu menempatkan dirinya sebagai seorang warga yang berada pada sebuah masyarakat yang demokrasi.
Dalam perkembangan dan kemajuan zaman yang sangat pesat ini, literasi menunjukan perubahan paradigma literasi itu sendiri, itu terlihat pada beberapa aspek diantaranya :
-          Ketertiban lembaga – lembaga social
-          Tingkat kefasihan relative
-          Pengembangan potensi diri dan pengetahuan
-          Standar dunia
-          Warga masyarakat demokratis
-          Keragaman local
-          Hubungan global
-          Kewarganegaraan yang efektif
-          Bahasa Inggris ragam dunia
-          Kemampuan berfikir kritis
-          Masyarakat semiotic
Dari beberapa aspek literasi yang menunjukan perubahan perkembangan dan kemajuan jaman mengenai perubahan paradigma literasi, sebenarnya kalau kita melihat dari waktu kewaktu sebenarnya hanya perubahan yang menghasilkan efek yang sangat baik dari masa kemasa
Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang sudah dituangkan dalam penulisan chapter review kali ini, kita tahu bahwa bahasa merupakan hal paling penting dalam budaya literasi. Sudah kita ketahui juga bahwa mengenai pemahaman materi literasi itu sendiri ternyata bukan hanya keterampilan baca tulis, akan tetapi banyak para ahli yang memiliki pemahaman yang berbeda-beda sesuai cara pandang mereka masing-masing berdasarkan sudut pandang yang berbeda, namun mempunyai nilai edukasi atau pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic