Class review 1
Wow! Ini memang bukan mata kuliah
writing biasa. Mata kuliah pada semester empat ini sangatlah berbeda dengan
mata kuliah writing pada semester sebelumnya. Jika pada semester sebelumnya
kita dituntut untuk menulis yang sifatnya bertujuan menghibur pembaca, tetapi
pada semester ini kita dituntut untuk menulis yang sifatnya pengetahuan dan
isu-isu popoler yang terjadi di sekitar kita yang disertai dengan argumen dan
kritik.
Masih dengan dosen yang sama dengan
mata kuliah writing 2 lalu yakni, Mr. Lala Bumela, M. Pd. pertemuan perdana
mata kuliah writing 4 dimulai pada Selasa, 4 Februari 2014. Pertemuan perdana
tersebut berlangsung dengan menyenagkan sekaligus menegangkan. Seperti mata
kuliah lainya, pertemuan perdana ini membahas tentang mata kuliah writing
secara umum dan beberapa assignments yang harus dipenuhi oleh mahasiswa.
Bagai “cinta lama bersemi kembali”
semangat yang kami pupuk saat mata kulaih writing 2 seakan tumbuh lagi terlebih
mata kuliah writing 4 ini pastilah akan jauh lebih rumit dari semester
sebelumnya. Beberapa assignments yang harus dipenuhi antara lain:
1. Class review
2. Chapter review
3. Critical review
4. Argumentative essay
5. Blogging
Kita dapat bayangkan bila assignment tersebut sangat
memerlukan semangat yang luar biasa. Wajar bila Mr. Lala Bumela dalam
silabusnya menuliskan “writing 4 means sleepless nights, sore eyes, back
pain, strained finger, books scattered all over the room, a lengthy talk with
colleagues, and of course, a handfull bar of chocolate and cups of coffee.”
Sebagaimana telah dipaparkan
sebelumnya bahwa mata kulaih writing 4 ini sangatlah berbeda dengan mata kuliah
writing pada semester sebelumnya. Pada semester yang lalu mata kuliah ini hanya
mencakup narrative, recount, explanation teks dan sejenisnya, tetapi pada
semester ini kita dituntut untuk mampu menulis semacam essay seperti research
paper, argumentative essay, analysis essay dn informative essay. Jelas sekali
bahwa mata kuliah writing pada semester sebelumnya hanya menuntut kita untuk
berfantasiria tetapi pada semester ini tidak demikian. Untuk memenuhi semua
jenis assignments yang telah disebutkan di atas, kita diharuskan untuk
membentangkan nalar seluas mungkin dan berpikir secara kritis. Jadi, dapat
dikatakan bila mata kuliah writing 4 ini sebagai “Academic Writing” yakni
menulis dalam konteks akademik.
Ada beberapa hal yang perlu digaris
bawahi pada mata kuliah ini. Hyland menyatakan bahwa “Learning how to write in a second language is one of the most
challenging aspects of second language learning.” “Even for those who speak English as a first language, the ability
to write effectively is something that requires exensive and specialised
instruction.” Kita sadar
betul bahwa bahasa Inggrids bukan merupakan first language di negara kita, jadi
benar sekali apa yang dikatakan Hyland bahwa belajar menulis dalam second
language adalah aspek yang paling menantang. Kemampuan menulis dalam bahasa
Inggris merupakan exensive dan specialised instruction bahkan bagi orang yang
menggunakan bahasa Inggris sebagai first language mereka. Exensive dalam
menulis efektif diartikan sebagai menulis dengan memiliki jam terbang yang
banyak atau dpat dikatakan menulis dengan frekuensi yang tinggi. Sedangkan
specialised instruction diartikan bahwa penulis tersebut pernah menulis, suka
menulis, serta bisa menulis.

Text Context
Reader
Teks diartiakan sebagai unit sematik
yaitu unit bahasa yang berhubungan dengan bentuk maknanya. Dengan demikian,
teks berhubungan dengan klausa yaitu satuan bahasa yang terdiri atas subyek dan
predikat yang menjadi sebuah kalimat. Keberadaan konteks menunjukkan bahwa teks
memiliki struktur yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Halliday
mengemukakan bahwa teks selalu dilingkupi konteks situaisi dan konteks budaya
(dalam Santoso, 2008). Konteks situasi adalah keseluruhan lingkungan, baik
lingkungan tutur (verbal) maupun lingkungan tempat teks diproduksi (ditulis
atau diucapkan). Di atas konteks situasi terdapat konteks budaya yang
melingkupi teks dan konteks situasi.
Teks dan konteks tidak akan berarti
tanpa adanya reader. Sebuah teks dikatakan bergengsi apa bila dapat memuaskan
para reader.
Dalam menulis, first language (L1)
merupakan fondasi untuk menulis dalam second language (L2), apabila kemampuan
kita dalam first language dirasa cukup baik otomatis kemampuan menulis kita
dalam second languange juga demikian. Oleh karena itu, kemampuan menulis harus
kita latih sesering mungkin guna meningkatkan kualitas dari tulisan kita.
Selain itu pengajaran menulis dalam second language meliputi:
1. Language structures
2. Text functions
3. Themes or topics
4. Creative expression
5. Composing prosseses
6. Content
7. Genre and context of writing.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa mata kuliah writing pada
semester 4 ini sangat berbeda dengan sebelumnya. Pada semester sebelumnya mata
kuliah writing hanya mencakup jenis teks yang kebanyakan bertujuan untuk
menghibur reader tetapi pada semester ini tidak demikian karena kita diharuskan
untuk menulis dalam ranah akademik yang memerluakn pendapat, kritik serta
research yang valid. Ini memang bukan writing biasa bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic