Class Review 2
Hari ini cuaca mendung, awan
gelaplah yang lebih mendominasi langit langit ketimbang awan cerah, tapi aku
bingung kenapa hujan tidak juga turun. Apakah kejadian tersebut akibat dari
erupsi Gunung Kelud sehingga mengakibatkan langit yang tak pernah terlihat
cerah lagi? Awan gelap, keadaan langit yang gelap, aku benci menatap mereka. Awan
cerah, sungguh kehadiranmu sangat kutunggu. Aku tak menyukai peristiwa-peristiwa
alam yang membawa dampak kegelapan seperti saat ini. Bertemu dengan cuaca
seperti ini sama sekali tak kuimpikan. Aku sama sekali tak ingin melihat keadaan
langit yang terus-menurus seperti ini. Hanya udara pagi yang cerahlah yang
hanya dapat membuatku dapat membuka kedua mataku dengan berbinar-binar. Matahari,
aku merindukan cahayamu. Aku telah jatuh hati padamu, karena kamu selalu
menjadikan dunia ini penuh dengan kehidupan yang jauh lebih hidup. Kehadiranmu selalu
kunantikan, selalu kuimpikan.
Dari cerita singkat dia atas,
mengenai aku yang telah jatuh hati pada matahari, aku dapat belajar suatu hal,
yakni jika kita ingin menyukai suatu hal, maka kita mesti kagum dan jatuh hati
dulu padanya. Kenali hal yang tak kau sukai lebih dekat dan dari segala sisi. Apabila
sudah mengenali lebih dekat, tentunya akan ada sisi dimana hal itu akan
membuatmu terkagum dan jatuh hati. Setelah jatuh hati maka kau akan dapat
dengan mudah menikmati segala proses untuk dapat terus-menerus mengaguminya
lebih dalam. Make it as your own passion, so that you can do it happily. That
is it, what actually I meant.
Begitu juga dengan suatu hal yang
kualami saat ini. Di semester ini tulisan-tulisan yang aku buat mesti mengacu
pada academic writing. Seperti yang telah
kita ketahui bahwa menulis dengan mengacu pada tulisan akademik bukanlah suatu
hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi untuk jatuh hati. Bahasa yang digunakan
oleh tulisan akademik bersifat formal dan ilmiah, jadi kita memerlukan literasi
tingkat tinggi untuk bisa memahaminya. Dengan kata lain, bahasanya sulit untuk
dipahami. Mencoba memahaminya saja sulit, apalagi mencoba memproduksi
tulisannya, hmmm. Aku hanya bisa bernafas satu tarikan nafas saat aku mendengar
peraturan ini sifatnya wajib. Namun aku tak boleh menyikapi tantangan tersebut
hanya dari satu sisi “Itu sulit, aku tak bisa.” Tidak, aku tak boleh seperti
itu. Aku mencoba berfikir dari segala sisi. Aku ini calon sarjana bahasa, maka aku
harus bisa menulis dengan mengacu pada standar bahasa yang memang sudah sepantasnya
diberlakukan untuk calon sarjana bahasa sepertiku. Banyak sekali
manfaat-manfaat yang dapat aku raih pada kesempatan ini. Menulis dengan mengacu
pada tulisan akademik, aku mesti jatuh hati dulu padanya, baru aku akan bisa
dengan mudah menjadikannya menjadi my passion. Kenali tulisan akademik lebih
dekat, pasti dan pasti aku akan dapat menemukan sisi dimana aku akan bisa jatuh
hati padanya. Semangat !!!
Motivasi sudah cukup penuh, ayo
sekarang saatnya aku me-review segala hal yang telah diajarkan pada pertemuan
kemarin dan juga sedikit mencari dan membaca materi yang akan dibahas pada
materi selanjutnya. Class review 2, fokus please!
1. Writing
and composition 4 consist of three main points. They are:
A. Academic
Writing
Di
dalam tulisan akademik kita dituntut untuk dapat menulis dengan menggunakan
lima peraturan yang mesti dipatuhi:
Ø Formal
Berbagai bahasa yang
digunakan dalam akademik bahasanya mesti bersifat formal. Unsur-unsur bahasa
non-formal sama sekali tidak boleh dihadirkan pada tulisan akademik ini.
Ø Structure
Struktur yang digunakan
pun tidak bisa mengalir sesuai dengan apa yang ingin penulis tulis. Sturktur dalam
tulisan akademik mesti mengikuti struktur sesuai struktur yang telah ditetapkan
olehnya.
Ø Focused
Bahsa yang digunakan
dalam tulisan akademik ini bersifat formal dan juga sangat terstruktur, oleh
sebab itu untuk dapat memproduksi tulisannya kita mesti benar-benar terfokus
agar tidak keluar dari area struktur tulisan yang telah ditetapkan.
Ø Systematically
Selanjutnya setelah
tiga peraturan sebelumnya telah dipatuhi, tiba pada peraturan keempat yang juga
mesti dipatuhi, yakni systematically. Tulisan yang dibuat mesti teratur
mengikuti segala sistem yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, tak lupa
tulisan akademik mesti disusun dengan bersifat sistematis (sesuai dengan
sistem).
Ø Rigid
Rigid merupakan
peraturan terakhir yang juga mesti dipatuhi. Rigid yang dalam bahasa kita
artinya kaku. Dalam tulisan akademik pun kita diharuskan agar tidak membuat
tulisan menjadi kaku meskipun menggunakan bahasa yang formal. Rigid merupakan
tantangan tersulit yang dialami para penulis. Dalam bagian ini penulis
ditantang agar tidak membuat tulisan akademik menjadi kaku, penulis harus bisa
menggunakan bahasa-bahasa formal yang dapat membuat pembaca tertarik.
B. Critical
thinking
Dalam
writing and composition 4 kali ini akan membekali kita untuk dapat berpikir
kritis. Dimana berpikir kritis sangat dibutuhkan untuk dapat menjadi critical
readers dan juga critical writers. Read,
think, write, ketiga proses tersebut mesti kita tempuh terlebih dahulu agar
dapat menjadi seseorang yang dapat berpikir kritis.
C. The
purpose of writing
Ø A
way of knowing something
Ø A
way of representing something
Ø A
way of reproducing something
Tujuan
dari menulis pada intinya adalah melalui tiga proses di atas, yakni knowing,
reproducing, representing.
2.
Hayland, writing teaching consist of
five processes. They are:
A.
Language structures
Di
dalam menulis pun kita mesti menggunakan struktur bahasa yang sesuai dengan
peraturan yang koheren (logis). Dimulai dari words, claluses, sentences,
strukturnya mesti mematuhi sistem aturannya. Writing teaching di dalam struktur
bahasa memiliki empat proses atau tahap, yaitu:
Ø Familiarization
Pada
tahap pertama terlebih dahulu siswa akan diperkenalkan dan diajarkan grammar
dan vocabulary melalui sebuah teks.
Ø Controlled
writing
Pada tahap ini siswa akan diajari
belajar mengontrol tulisannya dengan cara membuat tabel substitusi.
Ø Guided
writing
Tahap
selanjutnya siswa akan mencontoh berbagai jenis teks.
Ø Free
writing
Pada
tahap terakhir ini siswa akan belajar menggunakan berbagai jenis teks. Kemudian
siswa akan dibebaskan menulis dengan memilih jenis teks apapun, seperti essay, letter,
dan lainnya.
B.
Text functions
Siswa
akan diajari membuat tulisan dengan fungsi yang komunikatif. Fungsi menulis
komunikatif disini maksudnya ialah menulis pun harus memiliki fungsi yang
bersifat relevan terhadap tulisan jenis apa yang sedang mereka butuhkan. Disini,
di text functions siswa akan diajari
agar dapat mengembangkan paragraf yang efektif dengan melalui kreasi topic sentences, supporting sentences,
translations, dan juga mengembangkan berbagai jenis paragraf-paragraf yang
berbeda-beda.
C.
Creative expression
Pada
bagian ini siswa akan diajari menulis dengan mengunakan voices (ideas) mereka sendiri, sehingga mereka akan dapat menulis
dengan menggunakan ide-ide mereka yang kreatif secara spontanitas. Siswa juga
akan dituntut membentuk ide mereka dengan didasari oleh clear thinking, effective
relating, dan statisfying self
expression. Siswa juga akan diberikan tantangan agar dapat sekreatif
mungkin menuangkan perasaan serta opini mereka supaya orang lain (pembaca) dapat
memahami apa yang mereka suka dan pikir.
D.
Composing process
Pada
akhirnya pendekatan dari proses
pengajaran menulis kan menekankan penulis sebagai an independent producer of texts. Writing process ini akan
membekali siswa pada abbilities to plan,
define a rhetorical problem, purpose, dan evaluate solutions.
E.
Context
Di
dalam tahapan ini siswa akan diajari agar dapat membuat tema dan topik dengan
menarik dan koheren.
F.
Genre dan contexts of writing
Proses
pembuatan genre ini terdiri dari: modeling,
join construction, indepedent construction of text.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic