We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Senin, 12 Mei 2014

Berawal dari Sejarah


Class Review 11


            Hidup tidak pernah terulang, semua berlalu dan terus berlalu. Masing-masing meninggalkan jejak yang hanya bisa ditengok kembali. Sementara waktu terus bergulir. Begitupun dengan Sejarah yang tidak pernah bisa terulang kembali, namun bisa di imperterprestasikan kembali, karena setiap cerita, peristiwa atau pengalaman hidup yang kita alami, baik itu lima menit atau satu jam yang lalu itu semua merupakan sejarah. Walaupun didalamnya berisi pengalaman baik atau buruk kita harus mengimperterprestasikan kembali sebagai acuan dikehidupan yang akan datang supaya bisa lebih baik lagi. “Jangan Pernah Berpikir  Jika Masa Lalu Itu Jauh Dari Kehidupan Kita (Mr. Lala)”.
            Menurut Moh. Ali, Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, penting dan akan tetap dikenang sepanjang masa. Berawal dari sejarah kita dapat mengetahui sosok bapak “Soekarno atau biasa disebut Bung Karno” dan bagaimana perjalanan panjang bangsa Indonesia bisa merdeka, serta konflik-konflik yang terjadi karena perbedaan pemahaman tentang sejarah integrasi Papua kedalam NKRI.
            Ir. Soekarno (6 Juni 1901 - 21 Juni 1970) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 - 1966. Beliau memerankan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Beliau adalah penggali Pancasila,  sekaligus Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Sukemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya, Jawa. Ibunya berasal dari Bali. Soekarno mempunyai 5 orang putra dan putri yaitu, Guntur, Megawati,  Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh.
            Keistimewaan dari Bapak Soekarno adalah beliau  dapat menyatukan rakyatnya. Warna kulit kami mungkin berbeda, bentuk hidung dan dahi kami mungkin berlainan lihat orang Irian hitam, lihat orang Sumatra sawomatang, lihat orang Jawa pendekpendek, orang Maluku lebih tinggi, lihat orang Lampung mempunyai bentuk sendiri, rakyat Pasundan mempunyai ciri sendiri, akan tetapi kami tidak lagi jadi inlander atau menganggap diri kami orangasing satu sama lain. Sekarang kami sudah menjadi orang Indonesia dan kami satu. Semboyan negeri kami Bhineka Tunggal Ika "Berbedabeda tapi satu jua". Begitu besar peranan Soekarno tehadap bangsa Indonesia.
“Bung Karno siapa yang punya”
“Bung Karno siapa yang punya”
“Bung Karno siapa yang punya”
“Yang punya kita semua… .”
PERUNDINGAN LINGARJATI (15 November 1946 - 25 Maret 1947)
            Perundingan Linggajati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di Lingarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada 15 November 1946 dan ditandatangani secara sah kedua negara pada 25 Maret 1947.
            Masuknya AFNEI yang diboncengi NICA ke Indonesia karena Jepang menetapkan 'status quo' di Indonesia menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda, seperti contohnya Peristiwa 10 November, selain itu pemerintah Inggris menjadi penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik politik dan militer di Asia, oleh sebab itu, Sir Archibald Clark Kerr, diplomat Inggris, mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hooge Veluwe, namun perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatannya atas Jawa,Sumatera dan Pulau Madura, namun Belanda hanya mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.
            Pada akhir Agustus 1946, pemerintah Inggris mengirimkan Lord Killearn ke Indonesia untuk menyelesaikan perundingan antara Indonesia dengan Belanda. Pada tanggal 7 Oktober 1946 bertempat di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta dibuka perundingan Indonesia-Belanda dengan dipimpin oleh Lord Killearn. Perundingan ini menghasilkan persetujuan gencatan senjata (14 Oktober) dan meratakan jalan ke arah perundingan di Linggarjati yang dimulai tanggal 11 November 1946. Hasil perundingan terdiri dari 17 pasal antara lain berisi:
1.     Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.
2.     Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
3.     Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.
4.     Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth /Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala Uni.
Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia, contohnya beberapa partai seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakyat Jelata. Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjian itu adalah bukti lemahnya pemerintahan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 6/1946, dimana bertujuan menambah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat agar pemerintah mendapat suara untuk mendukung perundingan linggarjati. Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak berjalan mulus. Pada tanggal 20 Juli 1947, Gubernur Jendral H.J. van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini, dan pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I. Hal ini merupakan akibat dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Belanda.
PERJANJIAN RENVILLE (8 Desember 1947 - 17 Januari 1948) :
1.      Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia.
2.      Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda.
3.      TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur Indonesia di   Yogyakarta.
Sebagai hasil Persetujuan Renville, pihak Republik harus mengosongkan wilayah-wilayah yang dikuasai TNI, dan pada bulan Februari 1948, Divisi Siliwangi hijrah ke Jawa Tengah. Tidak semua pejuang Republik yang tergabung dalam berbagai laskar, seperti Barisan Bambu Runcing dan Laskar Hizbullah/Sabillilah di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, mematuhi hasil Persetujuan Renville tersebut. Mereka terus melakukan perlawanan bersenjata terhadap tentara Belanda. Setelah Soekarno dan Hatta ditangkap di Yogyakarta, S.M. Kartosuwiryo, yang menolak jabatan Menteri Muda Pertahanan dalam Kabinet Amir Syarifuddin, Menganggap Negara Indonesia telah Kalah dan Bubar, kemudian ia mendirikan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Hingga pada 7 Agustus 1949, di wilayah yang masih dikuasai Belanda waktu itu, Kartosuwiryo (atas nama umat Islam Bangsa Indonesia) menyatakan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII).

PERJANJIAN ROEM-ROIJEN (14 April 1949 - 7 Mei 1949) :

1.      Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya.
2.      Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar.
3.      Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
4.      Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan tawanan perang.
KONFERENSI MEJA BUNDAR (23 Agustus 1949 - 2 November 1949) :
1.      Serah terima kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda kepada Republik Indonesia Serikat, kecuali Papua bagian barat. Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindia Belanda menjadi daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan Papua bagian barat negara terpisah karena perbedaan etnis. Konferensi ditutup tanpa keputusan mengenai hal ini. Karena itu pasal 2 menyebutkan bahwa Papua bagian barat bukan bagian dari serah terima, dan bahwa masalah ini akan diselesaikan dalam waktu satu tahun.
2.      Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan monarch Belanda sebagai kepala negara.
3.      Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat.
PEMBENTUKAN RIS
Tanggal 27 Desember 1949, pemerintahan sementara negara dilantik. Soekarno menjadi Presidennya, dengan Hatta sebagai Perdana Menteri membentuk Kabinet Republik Indonesia Serikat. Indonesia Serikat telah dibentuk seperti republik federasi berdaulat yang terdiri dari 16 negara yang memiliki persamaan persekutuan dengan kerajaan Belanda.
Kesimpulan:
            Mempelajari sebuah sejarah dan menguak fakta-fakta yang ada dalam sejarah bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu, sejarah harus diabadikan supaya tetap ada dan terjaga karena dengan sejarah kita bisa mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi di masa lampau. “Yang Terpenting Bukan Hanya Bagaimana Belajar Dari Sejarah, tapi Bagaimana Belajar Sejarah”( Gasper Muabuay).

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perundingan_Linggarjati
http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Renville 
http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Roem-Roijen 
http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Meja_Bundar 
http://sejsarah-nii.blogspot.com/2012/08/isi-perjanjian-linggarajati-renville.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic