Class
Review 11
Pada pertemuan kali ini kami hanya diperiksa mengenai isi
dari argumentative essay milik kami.
Dalam argumentative essay tersebut saya mengemukakan lima alasan yaitu: politik,
ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan sejarah.
Dari ke-lima alasan tersebut hanya dua yang diterima. Meskipun sebenarnya ke-lima alasan tersebut
masuk akal namun, beliau meminta alasan yang bukan hanya mengenai materialistis
atau berdasarkan sumber kekayaan alam yang dimiliki oleh Papua.
Ternyata alasan yang beliau minta adalah
tidak lain dan tidak bukan adalah history atau sejarah dan yang terkait
dengannya yaitu literasi dan ideologi.
Meskipun, memang sebenarnya Indonesia membutuhkan sumber daya alam yang
ada di Papua, tapi janganlah pemerintah terlalu menampakkan hal tersebut.
Yang dimaksud sejarah dalam
argumentative essay ini adalah yaitu mengenai perjuangan Bangsa Indonesia dalam
merebut Papua dari tangan Belanda. Dalam
usaha merebut Papua dari Belanda, Indonesia
telah banyak melakukan usaha melalui perjanjian dan pertemuan, diantaranya:
konferensi meja bundar (Round Table Conference), Perundingan
Bilateral Indonesia Belanda (berturut-turut
diadakan pada tahun 1952 dan 1954), forum PBB / UN (Sidang
Umum PBB yang pertama kali membahas masalah Irian Barat dilaksanakan tanggal 10
Desember 1954),
mencari dukungan dari negara-negara di Asia dan Afrika (Konferensi Asia Afrika yang
diadakan di Indonesia tahun 1955 dan dihadiri oleh 29 negara-negara di kawasan
Asia Afrika, secara bulat mendukung upaya bangsa Indonesia untuk memperoleh
kembali Irian sebagai wilayah yang sah dari Republik Indonesia).
Setelah semua
usaha tersebut di atas dirasa tidak membuahkan hasil, akhirnya pemerintah
Indonesia melakukan tindakan konfrontasi atau perlawanan. Dalam hal ini pemerintah melakukan beberapa
tindakan tegas, seperti: Pembatalan Uni Indonesia Belanda (1956), Pembentukan Pemerintahan Sementara Propinsi Irian
Barat di Soasiu (Maluku Utara) di tahun yang sama, Pemogokan
Total Buruh Indonesia (1957), Nasionalisasi Perusahaan Milik Belanda (1957), Pemutusan Hubungan Diplomatik (1960).
Sebagai bukti
bahwa pemerintah tidak main-main, pemerintah Indonesia meminta bantuan
persenjataan kepada Uni Soviet. Pada
akhirnya PBB menanggapi serius hal ini dan mengadakan perjanjian New York.
Setelah PBB turun-tangan dalam hal ini, akhirnya Indonesia
berhasil merebut Papua dari tangan Belanda, namun dengan syarat harus
mengadakan sebuah pemilihan untuk menentukan nasib rakyat Papua atau dikenal
dengan PePeRa (penentuan pendapat
rakyat). Pelaksanaan pepera diawasi
langsung oleh Duta Besar dari PBB yaitu Ortiz Sanz dan hasilnya ini dibawa untuk dilaporkan dalam sidang umum PBB ke 24
bulan Nopember 1969. Sejak saat itu secara de yure Irian Jaya sah menjadi milik
RI.
Alasan lainnya yang dapat diterima
adalah politik. Beliau mempertanyakan
kepada saya apa itu politik? Mendengar pertanyaan yang tiba-tiba, saya bingung
juga menjawabnya. Beliau kemudian
mengatakan bahwa “Politik itu adalah siapa mempengaruhi siapa dan apa efek atau
akibatnya?”
Jika pertanyaanya adalah seperti itu,
maka jawabannya akan sangat membuatku bingung.
Sebenarnya antara Papua Barat (Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua)
dan Pemerintah Indonesia, siapa yang mempengaruhi siapa? Kalau menurut pendapat
saya tentu Pemerintah Indonesia yang mempengaruhi Papua karena, biar bagaimanapun
posisi Pemerintah Indonesia jauh lebih kuat yaitu sebagai sebuah bangsa yang
sudah berdiri sekian lama. Lalu apa
dampaknya? Dampak yang dapat terlihat di masa sekarang adalah banyaknya jumlah
penduduk pendatang yang menetap di Papua.
Sejujurnya jawaban yang sebenarnya bisa
jadi tidak sesimpel itu, bisa jadi sangat sangat kompleks dan rumit. Merujuk pada pengertian politik berdasarkan Cambridge
Advanced Learner’s Dictionary 3rd edition adalah “wise and showing
the ability to make the right decisions” (bijaksana dan menunjukkan kemampuan
untuk membuat keputusan yang tepat).
Kesimpulan dari pertemuan kali ini adalah
bahwa sesungguhnya ada alasan lain mengapa kita harus mempertahankan
Papua. Bangsa Indonesia mempertahankan
Papua bukan semata karena di sana terdapat banyak kekayaan sumber daya alam
yang belum digali. Lebih dari itu
Indonesia harus mempertahankan Papua karena kita merupakan satu walaupun
berbeda (Bhineka Tunggal Ika).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic