Class review 10
Coming Soon;
An Argumentative Essay
Panas.
Bumi panas. Beberapa hari yang lalu hujan terus turun dan bumi jadi basah,
tetapi sudah tiga hari terakhir ini bumi jadi panas, nyanyian air hujan itu
kini tak terdengar lagi. Seakan mengimbangi musim yang kian memanas, pertemuan
minggu lalu mata kuliah writing pun mulai memanas. Setelah beberapa minggu
terakhir kita disuguhkan untuk memahami sebuah artikel yang luar biasa
berbobot, kini mulai minggu depan kita akan mulai menulis lagi.
Selasa,
22 April 2014 lalu pertemuan mata kuliah writing kembali berlangsung seperti
baiasanya. Tak banyak yang dilakukan pada pembelajaran hari itu, mahasiswa
hanya duduk manis memperhatikan dan memahami setiap detail yang dikatakan Mr.
Lala. Meskipun tanpa ditanyai satu persatu, tetapi atmosfer di kelas hari itu
tampak memanas hal ini terlihat jelas pada raut muka beberapa mahasiswa yang
benar-benar memperhatikan apa yang dikatakan Mr. Lala. Bagaimana tidak, Mr.
lala menerangkan tentang tugas menulis untuk beberapa minggu ke depan.
Argumentative Essay, itu teks yang harus kami tulis.
Argumentative
essai adalah sebuah jenis teks dalam writing yang memerlukan investigasi topik,
mengumpulkan, menghasilkan, dan mengevaluasi bukti serta bagaimana menetapkan
posisi penulis dalam sebuah topik. Jenis teks ini memerlukan bukti-bukti yang
telah ada sebelumnya. Argumentative essay juga memerlukan penelitian yang empiris yang di dapatkan melalui interview,
survei, observasi dan experimen. Dalam teks ini penulis harus memahami
poin-poin penting lalu memposisikan dirinya untuk mendukung sebuah topik dengan
menyertakan alasan yang didukung oleh bukti-bukti yang relevan.
Selain
itu, penulis tidak hanya dapat memposisikan diri menurut point of view penulis untuk
menanggapi sebuah topik, penulis juga harus mampu mempersuasi pembaca untuk
mempertimbangkan bagaimana posisi penulis dalam teks. Tentu saja hal ini dapat
menjadi tantang bagi penulis untuk bisa mempersuasi pembaca. Pememihan
vocabulary, bagaimana penulis menjelaskan dan mengurutkan isi teks dengan jelas
merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan (Fitzpatrick, 2005).
Lerlepas
dari hal-hal yang telah disebutkan atas, dalam menulis argumentative essai kita
juga harus memperhatikan yakni
Define the topic.
Beberapa
topik kadang memerlukan penjelasan yang lebih terperinci guna membuat pembaca
benar-benar memahami apa yang sedang dibahas dalam teks. Misalnya saja pembaca
harus mengetahui beberapa kata-kata yang menjadi kata kunci. Sebagai contoh
kita akan membahas tentang papua barat “should West Papua integrate with NKRI?”
dari kata kunci ini penulis harus memberikan informasi minimalnya apa itu West
Papua dan NKRI.
Limit the topic
Dalam
menulis argumentative essay pembatasan topik memanglah diperlukan agar pembaca
tidak kehilangan fokus saat membaca. Misanya saja topik “letter grades” dan theses penulis adalah
“teacher should not use letter grades”, pembaca mungkin ingin mengetahui
bagaimana sebenarnya maksud penulis apakah “all teachers at all levels from
kindergarten through college” or “just certain teachers.”
Analyse the topic
Ada
satu bagian dari argumentative essay yang dapat dikatakan menjadi bagian penting
yakni Analyse the topic. Pada bagian ini berarti sebelum penulis memutuskan
untuk menentukan point of view dalam tulisannya, penulis harus menganalisis
topik secara menyeluruh guna meyakinkan penulis tentang point of view yang ia
pilih yang selanjutnya agar penulis dapat mempersuasi pembaca. Kebanyakan
argumentative essay memiliki dua point yaitu, FOR dan AGAINT yang dapat
dinyatakan sebagai YES or NO QUESTION, contohnya “should West Papua integrate with NKRI?”
Ketiga bagian
di atas merupakan bagian penting dalam pembuatan argumentative essay, namun
sebelum penulis membuat poin of view tentang tulisannya, penulis juga harus
mengevalusi alasan yang kuat dan alasan dan alasan pendukung dalam
tulisannya. Ada satu hal lagi yang tak
boleh kita abaikan dalam menulis argumetative yakni THESIS STATEMENT. Thesis
statement berisikan satu atau dua kalimat menjadi fokus isi dalam teks sehingga
penulis dapat memberitahu pembaca tentang keseluruhan teks yang disajikan.
Kurangnya thesis statement merupakan gejala dari sebuah teks yang kekurangan
fokus. Thesis adalah hasil dari proses berpikir panjang. Sebelum penulis
mengembangkan argumen tentang topiknya, penulis harus mengumpulkan dan mengatur
bukti dan mencari hubungan antara fakta yang diketahui.
Thesis
statement dalam argumentative essay biasanya ditandai dengan kata-kata modal
verb “should” atau evaluative “good” and
“bad.” Contohnya “Teenagers should have part-time jobs” atau “Part-time work is
good for teenagers.” Atau bisa juga menggunakan kalimat yang lebih lengkap
“Employers should hire teenagers because they are eager to work, they are flexible,
and they have the knowledge and skills required to do many entry-level jobs. ”
Ada lima kunci dasar dalam Argumentative essay (Oshima and Hogue, 2006):
1.
Explain the
issue or problem
2.
Analyze and
choose one side
3.
Present your
arguments.
4.
Present
arguments from the other side (counter arguments).
5.
Give your responses
to the counter arguments (concessions and refutations).
OUTLINE
Introduction
This
paper offers an argumentative perspective about why NKRI should still be an
important part of NKRI. Unjustify West Papua reaches freedom still becomes a
problem in our country until now days. Papuan want still integrates with NKRI,
but on the other side there is Papuan who wants to separate with NKRI. Giving
papuan a freedom is not the best choice because can be seen from some reasons,
those are history, education, economic, and culture.
Body
First
point: Historical reason
Supporting point: West Papua integrates
with NKRI is not easy thing. If look back at previous time, NKRI that got
freedom in 1945 not followed by West Papuan that integrates in 1969 trough some
operation such as Trikora and Pepera.
Second point: Educational
reason
Supporting info: Education still become
determining how a region can develop or not. According to Badan Pusat
Statistik, West Papua do not have quality of education that good enough. If we
imagine if West Papua separates with NKRI, West Papua have to bild a new government
that needs intelectual people who have high level of education.
Third point: Economical
reason
Supporting info: reducing a region will
make NKRI lose of natural resources that exist in that region. If this case
happens in West Papua, indirectly it can grow economic problem that caused lose
revenue of natural resources in West Papua.
Fourth point: Culrural reason
Supporting info: Varieties of culture
brings a pride for NKRI. As the one of
the big region in NKRI, West Papua has many cultures that can be a characteristic
that contains values that kept by previous people that existed. If NKRI let
West Papua separate with NKRI it means NKRI will lose varieties of culture that
brings values.
Conclusion
Based
on some reasons above, can be conclude that West Papua should still integrate
with NKRI and become an important part of NKRI. Let West Papua separate will
bring bad consequences both of NKRI and West Papua.
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa membuat sebuah argumentative essay merupakan
perkara yang tak mudah lantaran harus mempertimbangkan beberapa point penting
yang telah di tentukan seperti, identify the topic, limit the topic dan analyse
the topic. Hal ini tentu saja akan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi
mahasiswa yang kebanyakan baru pertama kali membuat jenis teks seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic