We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Selasa, 29 April 2014

Class review 10

Coming Soon; An Argumentative Essay

            Panas. Bumi panas. Beberapa hari yang lalu hujan terus turun dan bumi jadi basah, tetapi sudah tiga hari terakhir ini bumi jadi panas, nyanyian air hujan itu kini tak terdengar lagi. Seakan mengimbangi musim yang kian memanas, pertemuan minggu lalu mata kuliah writing pun mulai memanas. Setelah beberapa minggu terakhir kita disuguhkan untuk memahami sebuah artikel yang luar biasa berbobot, kini mulai minggu depan kita akan mulai menulis lagi.
            Selasa, 22 April 2014 lalu pertemuan mata kuliah writing kembali berlangsung seperti baiasanya. Tak banyak yang dilakukan pada pembelajaran hari itu, mahasiswa hanya duduk manis memperhatikan dan memahami setiap detail yang dikatakan Mr. Lala. Meskipun tanpa ditanyai satu persatu, tetapi atmosfer di kelas hari itu tampak memanas hal ini terlihat jelas pada raut muka beberapa mahasiswa yang benar-benar memperhatikan apa yang dikatakan Mr. Lala. Bagaimana tidak, Mr. lala menerangkan tentang tugas menulis untuk beberapa minggu ke depan. Argumentative Essay, itu teks yang harus kami tulis.
            Argumentative essai adalah sebuah jenis teks dalam writing yang memerlukan investigasi topik, mengumpulkan, menghasilkan, dan mengevaluasi bukti serta bagaimana menetapkan posisi penulis dalam sebuah topik. Jenis teks ini memerlukan bukti-bukti yang telah ada sebelumnya. Argumentative essay juga memerlukan penelitian yang  empiris yang di dapatkan melalui interview, survei, observasi dan experimen. Dalam teks ini penulis harus memahami poin-poin penting lalu memposisikan dirinya untuk mendukung sebuah topik dengan menyertakan alasan yang didukung oleh bukti-bukti yang relevan.
            Selain itu, penulis tidak hanya dapat memposisikan diri menurut point of view penulis untuk menanggapi sebuah topik, penulis juga harus mampu mempersuasi pembaca untuk mempertimbangkan bagaimana posisi penulis dalam teks. Tentu saja hal ini dapat menjadi tantang bagi penulis untuk bisa mempersuasi pembaca. Pememihan vocabulary, bagaimana penulis menjelaskan dan mengurutkan isi teks dengan jelas merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan (Fitzpatrick, 2005).
            Lerlepas dari hal-hal yang telah disebutkan atas, dalam menulis argumentative essai kita juga harus memperhatikan yakni 
 
Define the topic.
            Beberapa topik kadang memerlukan penjelasan yang lebih terperinci guna membuat pembaca benar-benar memahami apa yang sedang dibahas dalam teks. Misalnya saja pembaca harus mengetahui beberapa kata-kata yang menjadi kata kunci. Sebagai contoh kita akan membahas tentang papua barat “should West Papua integrate with NKRI?” dari kata kunci ini penulis harus memberikan informasi minimalnya apa itu West Papua dan NKRI.

Limit the topic
            Dalam menulis argumentative essay pembatasan topik memanglah diperlukan agar pembaca tidak kehilangan fokus saat membaca. Misanya saja topik  “letter grades” dan theses penulis adalah “teacher should not use letter grades”, pembaca mungkin ingin mengetahui bagaimana sebenarnya maksud penulis apakah “all teachers at all levels from kindergarten through college” or “just certain teachers.”

Analyse the topic
            Ada satu bagian dari argumentative essay yang dapat dikatakan menjadi bagian penting yakni Analyse the topic. Pada bagian ini berarti sebelum penulis memutuskan untuk menentukan point of view dalam tulisannya, penulis harus menganalisis topik secara menyeluruh guna meyakinkan penulis tentang point of view yang ia pilih yang selanjutnya agar penulis dapat mempersuasi pembaca. Kebanyakan argumentative essay memiliki dua point yaitu, FOR dan AGAINT yang dapat dinyatakan sebagai YES or NO QUESTION, contohnya  “should West Papua integrate with NKRI?”

Ketiga bagian di atas merupakan bagian penting dalam pembuatan argumentative essay, namun sebelum penulis membuat poin of view tentang tulisannya, penulis juga harus mengevalusi alasan yang kuat dan alasan dan alasan pendukung dalam tulisannya.  Ada satu hal lagi yang tak boleh kita abaikan dalam menulis argumetative yakni THESIS STATEMENT. Thesis statement berisikan satu atau dua kalimat menjadi fokus isi dalam teks sehingga penulis dapat memberitahu pembaca tentang keseluruhan teks yang disajikan. Kurangnya thesis statement merupakan gejala dari sebuah teks yang kekurangan fokus. Thesis adalah hasil dari proses berpikir panjang. Sebelum penulis mengembangkan argumen tentang topiknya, penulis harus mengumpulkan dan mengatur bukti dan mencari hubungan antara fakta yang diketahui.
            Thesis statement dalam argumentative essay biasanya ditandai dengan kata-kata modal verb “should” atau evaluative  “good” and “bad.” Contohnya “Teenagers should have part-time jobs” atau “Part-time work is good for teenagers.” Atau bisa juga menggunakan kalimat yang lebih lengkap “Employers should hire teenagers because they are eager to work, they are flexible, and they have the knowledge and skills required to do many entry-level jobs. ”
Ada lima kunci dasar dalam Argumentative essay (Oshima and Hogue, 2006):
1.     Explain the issue or problem
2.     Analyze and choose one side
3.     Present your arguments.
4.     Present arguments from the other side (counter arguments).
5.     Give your responses to the counter arguments (concessions and refutations).

generic structure argumentative essay untuk memenuhi tugas mata kuliah ini adalah
 


OUTLINE

Introduction
           
            This paper offers an argumentative perspective about why NKRI should still be an important part of NKRI. Unjustify West Papua reaches freedom still becomes a problem in our country until now days. Papuan want still integrates with NKRI, but on the other side there is Papuan who wants to separate with NKRI. Giving papuan a freedom is not the best choice because can be seen from some reasons, those are history, education, economic, and culture.

Body
 
            First point: Historical reason
Supporting point: West Papua integrates with NKRI is not easy thing. If look back at previous time, NKRI that got freedom in 1945 not followed by West Papuan that integrates in 1969 trough some operation such as Trikora and Pepera.

Second point: Educational reason
Supporting info: Education still become determining how a region can develop or not. According to Badan Pusat Statistik, West Papua do not have quality of education that good enough. If we imagine if West Papua separates with NKRI, West Papua have to bild a new government that needs intelectual people who have high level of education.

 
Third point: Economical reason
Supporting info: reducing a region will make NKRI lose of natural resources that exist in that region. If this case happens in West Papua, indirectly it can grow economic problem that caused lose revenue of natural resources in West Papua.

Fourth  point: Culrural reason
Supporting info: Varieties of culture brings a pride for NKRI. As the one of   the big region in NKRI, West Papua has many cultures that can be a characteristic that contains values that kept by previous people that existed. If NKRI let West Papua separate with NKRI it means NKRI will lose varieties of culture that brings values.

Conclusion
            Based on some reasons above, can be conclude that West Papua should still integrate with NKRI and become an important part of NKRI. Let West Papua separate will bring bad consequences both of NKRI and West Papua.

            Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa membuat sebuah argumentative essay merupakan perkara yang tak mudah lantaran harus mempertimbangkan beberapa point penting yang telah di tentukan seperti, identify the topic, limit the topic dan analyse the topic. Hal ini tentu saja akan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi mahasiswa yang kebanyakan baru pertama kali membuat jenis teks seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic