Class Review 8
Setelah Ujian Tengah Semester (UTS),
kami tidak mendapatkan tugas dari ada Mr. Lala. Kami hanya diminta untuk
membawa sebuah paper yang berjudul “Don’t
Use Your Data as a Pillow” ketika masuk di kelas beliau. Pada tanggal 4 April
2014, kami sudah memasuki Class Review ke-8. Sehingga sekarang kami sudah
beranjak dari pembahasan sebelumnya tentang Howard Zinn dan Christopher
Columbus, menuju pembahasan baru tentang PAPUA.
Papua? Kata ini
mungkin sudah tidak asing lagi untuk didengar karena Papua merupakan salah satu
bagian dari Indonesia. Tapi, apakah kita sudah mengetahui tentang sejarah
Papua? Mengapa Papua mempunyai banyak nama seperti Papua Barat, Irian Jaya dan
Papua itu sendiri. Oleh sebab itu, mungkin Mr. Lala ingin kami semua lebih
dalam lagi mengetahui tentang sejarah dan asal-usul Papua. Sebelum memasuki
pembahasan beliau meminta kami untuk menjawab sebuah “Trivia Quiz” yang didalamnya ada 9 pertanyaan. Kelompok kami hanya
dapat mendiskusikan pertanyaan pertama dan kedua karena waktu yang diberikan
sudah habis. Pertanyaan pertama, apa
Papua Barat dan dimana lokasinya? Papua Barat adalah daerah bagian Papua yang ingin
memisahkan diri dari NKRI, lokasinya di Indonesia bagian Timur. Pertanyaan kedua, apa perbedaan antara
Papua dan Irian Jaya? Papua adalah nama asalnya, sedangkan Irian Jaya adalah
nama yang diberikan oleh Soekarno. Keempat,
apa yang dimaksud dengan Trikora? Tri Komando Rakyat,
Dalam
pidatonya ”Membangun Dunia Kembali” di forum PBB tanggal 30 September 1960,
Presiden Soekarno berujar, ” Kami telah
mengadakan perundingan-perundingan bilateral......harapan lenyap, kesadaran
hilang, bahkan toleransi pun mencapai batasnya. Semuanya itu telah habis dan Belanda tidak
memberikan alternatif lainnya, kecuali memperkeras sikap kami.”
Tindakan
konfrontasi politik dan ekonomi yang dilancarkan Indonesia ternyata belum mampu
memaksa Belanda untuk menyerahkan Irian Barat. Pada bulan April 1961 Belanda
membentuk Dewan Papua, bahkan dalam Sidang umum PBB September 1961, Belanda
mengumumkan berdirinya Negara Papua. Untuk mempertegas keberadaan Negara Papua,
Belanda mendatangkan kapal induk ”Karel
Doorman” ke Irian Barat. Terdesak oleh
persiapan perang Indonesia itu, Belanda dalam sidang Majelis Umum PBB XVI tahun
1961 mengajukan usulan dekolonisasi di Irian Barat, yang dikenal dengan ”Rencana Luns”. Menanggapi rencana Belanda
tersebut, pada tanggal 19 Desember 1961 bertempat di Yogyakarta, Presiden
Soekarno mengumumkan TRIKORA dalam rapat raksasa di alun-alun Utara Yogyakarta, yang isinya :
1. Gagalkan
berdirinya negara Boneka Papua bentukan Belanda
2. Kibarkan
sang Merah Putih di irtian Jaya tanah air Indonesia
3. Bersiap
melaksanakan mobilisasi umum
Pembentukan Komando Mandala
Pembebasan Irian Barat
Sebagai langkah
pertama pelaksanaan Trikora adalah
pembentukan suatu komando operasi, yang diberi nama ”Komando Mandala Pembebasan Irian Barat”. Sebagai panglima komando adalah Brigjend Soeharto yang
kermudian pangkatnya dinaikkan menjadi Mayor
Jenderal. Komando Mandala yang bermarkas di Makasar ini mempunyai dua
tujuan :
1. merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan operasi
militer untuk mengembalikan Irian barat ke dalam kekuasaan Republik Indonesia.
2. mengembangkan situasi militer di wilayah Irian barat
sesuai dengan perkembangan perjuangan di bidang diplomasi supaya dalam waktu
singkat diciptakan daerah daerah bebas de facto atau unsur pemerintah RI di
wilayah Irian Barat.
Dalam upaya melaksanakan tujuan
tersebut, Komando Mandala membuat strategi dengan membagi operasi pembebasan
Irian Barat menjadi tiga fase, yaitu :
1. Fase infiltrasi
Dimulai pada awal Januari tahun 1962
sampai dengan akhir tahun 1962, dengan memasukkan 10 kompi ke sekitar sasaaran
tertentu untuk menciptakan daerah bebas de facto.
2. Fase Eksploitasi
Dimulai pada awal Januari 1964 sampai
dengan akhir tahun 1963, dengan mengadakan serangan terbuka terhadap induk
militer lawan, menduduki semua pos pertahanan musuh yang penting.
3. Fase Konsolidasi
Dilaksanakan
pada tanggal 1 Januari 1964, dengan menegakkan kekuasaan RI secara mutlak di
seluruh Irian Barat.
Sebelum
Komando Mandala
bekerja aktif, unsur militer yang tergabung dalam Motor Boat Torpedo (MTB) telah melakukan penyusupan ke Irian Barat.
Namun kedatangan pasukan ini diketahui oleh Belanda, sehingga pecah pertempuran
di Laut Arafura. Dalam pertempuran
yang sangat dahsyat ini, MTB Macan Tutul berhasil ditenggelamkan oleh Belanda
dan mengakibatkan gugurnya komandan MTB Macan Tutul Yoshafat Sudarso (Pahlawan Trikora). Untuk itu, dengan
meminjam tangan Sekjend PBB (U Than), Kennedy mengirimkan diplomatnya yang bernama Elsworth Bunker untuk mengadakan
pendekatan kepada Indonesia–Belanda. Sesuai dengan tugas dari
Sekjend PBB ( U Than ), Elsworth Bunker pun mengadakan penelitian masalah ini,
dan mengajukan usulan yang dikenal dengan ”Proposal Bunker”. Adapun
isi Proposal Bunker tersebut adalah sebagai berikut: ”Belanda harus menyerahkan kedaulatan atas Irian Barat kepada Indonesia melalui PBB dalam jangka
waktu paling lambat dua tahun”. Untuk menambah
pengetahuan kita, saya akan memasukan sedikit tentang Sejarah Papua.
PAPUA
Negara
|
Indonesia
|
Hari
Jadi
|
|
Ibu
Kota
|
Jayapura
|
Gurbernur
|
|
Wakil
Gurbernur
|
|
Luas
|
309.934.4 km2(119,666.3 mil²)
|
Populasi
(2010)
|
Tota: 2.831.381
Kepadatan: 9.1/km2 (24/sq mi)
|
Suku
Bangsa
|
Papua
(52%), Non Papua/Pendatang (48%) (2002)
|
Agama
|
|
Bahasa
|
|
Zona
Waktu
|
WIT
|
Lagu
Daerah
|
Apuse, Yamko Rambe Yamko
|
Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang
terletak di bagian tengah Pulau Papua atau
bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya). Belahan
timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East
New Guinea. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat, namun sejak tahun 2003 dibagi menjadi dua provinsi
di mana bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian
baratnya memakai nama Papua Barat.
Utara
|
Samudra
Pasifik
|
Selatan
|
|
Barat
|
Papua
Barat, kepulauan maluku
|
Timur
|
Papua
Nugini
|
Perkembangan asal
usul nama pulau Papua memiliki perjalanan yang panjang seiring dengan sejarah
interaksi antara bangsa-bangsa asing dengan masyarakat. Papua termasuk pula
dengan bahasa-bahasa lokal dalam memaknai nama Papua. Provinsi Papua dahulu
mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat. Pada masa pemerintahan
kolonial Hindia-Belanda,
wilayah ini dikenal sebagai Nugini
Belanda (Nederlands
Nieuw-Guinea atau Dutch
New Guinea). Setelah bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian
Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian
diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang dan emas Freeport,
nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.
UU No. 21 Tahun
2001 tentang Otonomi Khusus Papua mengamanatkan nama provinsi ini untuk
diganti menjadi Papua. Pada tahun 2003, disertai
oleh berbagai protes (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi
menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian
Jaya Barat (setahun kemudian menjadi Papua Barat).
Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini. Nama Papua Barat (West Papua) masih sering
digunakan oleh Organisasi
Papua Merdeka (OPM),
suatu gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk
negara sendiri.
Selain itu, kegiatan kami di kelas
membahas sebuah paper yang masih berhubungan dengan Papua. Dalam pembahasan ini
kami melakukan diskusi, satu kelompok lima orang dan diskusi kami mulai dari
judul bacaan sampai kalimat per kalimat. The title “Don’t Use Your Data as a Pillow”. Menurut Desi, data itu sebagai
penunjang dan mudah dicari dan dianalogikan sebagai pillow. Menurut Saleha,
data itu berkembang dan pillow sebagai tempat istirahat. Menutut Tina R.,
jangan gunakan data sebagai sandaran. Menurut Tina M., data itu sebagai
tumpukan informasi dan menurut saya sendiri data itu sebagai aset untuk sumber
pengetahuan. Jadi kelompok kami menyimpulkan bahwa data itu sebagai patokan
(background) sehinga jangan digunakan sebagai sebuah sandaran belaka.
Selanjutnya, kami menuju ke paragraf pertama, kalimat pertama,
kedua, dan ketiga. Menurut kelompok kami kalimat
pertama, bermakna semua makanan yang ada dalam teks sesuai dengan tema
pesta perpisahan. Kedua, pesta itu
dibuat oleh Denny Yomangki sebagai tanda berakhirnya penelitian yang dilakukan
dalam bulan Mei 2003. Ketiga,
sehingga dia harus kembali ke graduate school untuk memulai menulis tentang
penemuannya. Dalam kegiatan kali ini kami semua harus lebih banyak membaca dan
membaca. Dalam buku Mikko Lehtonen “The Cultural Analysis of Texts”, Membaca dapat dilakukan dengan berbagai macam kegiatan.
Seorang pembaca dapat membaca teks, kata demi kata atau melompat bolak-balik
dalam teks sesuai dengan apa yang dia cari pada saat itu. Dari setiap cara-cara
membaca akan menghasilkan arti yang berbeda, pembaca aktif atau penonton aktif.
Kesimpulan:
Papua merupakan
bagian dari Indonesia yang sekaramg terbagi menjadi dua bagian yaitu Papua dan Papua Barat. Papua Barat (West Papua) digunakan oleh Organisasi
Papua Merdeka (OPM),
suatu gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk
negara sendiri. Pemerintah seharusnya, lebih memperhatikan lagi tentang hal ini
karena dengan adanya masalah ini akan membuat perpecahan antara suku bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic