Class Review 8
Termenung dalam kedamaian, menghiasi malam ini penuh dengan kebingungan, duduk termenung sendiri menatap layar kaca Laptop dengan suara musik melow dengan volume kecil. Entah tinta seperti apa yang harus aku goreskan di lembaran-lembaran kertas putih milikku ini, emas-kah? Tapi aku kesulitan mencari bongkahan emas tersebut. Sesekali aku menatap langit dari kaca jendela kamarku, apa kabar Indonesiaku? Aku berpikir tentang apa saja yang terjadi di malam ini, sekian banyak orang di negeri ini mereka pasti melakukan kegiatan yang berbeda-beda, entah ada orang yang sedang melakukan tugas sama sepertiku, berkumpul dengan keluarganya, menikamati malam diluar rumah dengan teman karibnya,bahagia dan tertawa dan pada saat itu pula ada sepasang mata indah dengan tangisan yang tak asing telah dikirim oleh Tuhan ke dunia ini, atau jangan-jangan ada orang yang sedang menangis meratapi nasibnya yang kurang beruntung, tersesat di hutan, kelaparan, terpisah dengan keluarganya, kecelakaan di jalan, dan bahkan aku merasa mungkin ada sepasang bola mata yang terpejam untuk selamanya dari dunia ini. Apa kabar Indonesiaku? Biasakah kau ceritakan bagaimana keadaanmu? Apa masih ada penghunimu yang masih menderita? Aku dengar bagian Timurmu masih saja dirundung masalah? Benarkah itu Indonesiaku? Bagaimana aku bisa membantumu? Dengan cara apa aku bisa memperbaiki keadaanmu, wahai Indonesiaku? Sedangkan aku makan dari tanahmu bahkan aku minum dari sungaimu, bagaimana aku membalas kebaikanmu, Indonesiaku. Hanya saja aku khawatir akan banyak otak yang akan menykitimu, baik otak dari luar maupun dari otak orang-orang-mu sendiri.
Termenung dalam kedamaian, menghiasi malam ini penuh dengan kebingungan, duduk termenung sendiri menatap layar kaca Laptop dengan suara musik melow dengan volume kecil. Entah tinta seperti apa yang harus aku goreskan di lembaran-lembaran kertas putih milikku ini, emas-kah? Tapi aku kesulitan mencari bongkahan emas tersebut. Sesekali aku menatap langit dari kaca jendela kamarku, apa kabar Indonesiaku? Aku berpikir tentang apa saja yang terjadi di malam ini, sekian banyak orang di negeri ini mereka pasti melakukan kegiatan yang berbeda-beda, entah ada orang yang sedang melakukan tugas sama sepertiku, berkumpul dengan keluarganya, menikamati malam diluar rumah dengan teman karibnya,bahagia dan tertawa dan pada saat itu pula ada sepasang mata indah dengan tangisan yang tak asing telah dikirim oleh Tuhan ke dunia ini, atau jangan-jangan ada orang yang sedang menangis meratapi nasibnya yang kurang beruntung, tersesat di hutan, kelaparan, terpisah dengan keluarganya, kecelakaan di jalan, dan bahkan aku merasa mungkin ada sepasang bola mata yang terpejam untuk selamanya dari dunia ini. Apa kabar Indonesiaku? Biasakah kau ceritakan bagaimana keadaanmu? Apa masih ada penghunimu yang masih menderita? Aku dengar bagian Timurmu masih saja dirundung masalah? Benarkah itu Indonesiaku? Bagaimana aku bisa membantumu? Dengan cara apa aku bisa memperbaiki keadaanmu, wahai Indonesiaku? Sedangkan aku makan dari tanahmu bahkan aku minum dari sungaimu, bagaimana aku membalas kebaikanmu, Indonesiaku. Hanya saja aku khawatir akan banyak otak yang akan menykitimu, baik otak dari luar maupun dari otak orang-orang-mu sendiri.
Class review kali ini akan lebih banyak diorientasikan untuk
membaca, membaca, dan membaca juga terorientasi dari reading experience kita,
sepertinya class review kali ini kita namakan “Reading Time”. Menurut Mr.Bumela
untuk perjalanan sepertiganya waktu ini yang terpenting adalah constant high
quality works. Beliau tidak mentolerir lagi kesalahan-kesalahan atau kebodohan
kecil yang dibuat karena kelalayan kecil saja bisa dapat membunuh diri sendiri,
karena menurut beliau magic word in Indonesia “KHILAF” tidak berlaku lagi di
kelas ini, apalagi sudah berani berargumen tentang kesalahnya sendiri. Jadi,
semua yang tidak masuk standar akan langsung ditolak dan ditendang, itu sudah
menjadi hukumnya. Mempromosikan penulis multibahasa (dan pembaca) adalah pekerjaan yang
nyata! Dan itu sangat sulit. Juga bergerak di L1
(bahasa ibu)-L2 (bahasa Inggris) continue dari
L1 ke L2 begitupun sebaliknya dari L2-L1 adalah perjalanan yang nyata! Dan sangat berat luar biasa.
Sekarang, What Mr.Bumela
expect in the second half of the season adalah: Kerangka kerja yang lebih baik dari kata
suci "SIKAP/ATTITUDE”. Pembacaan konstan pengalaman dimana ekstensif reading melebar
dan intensif reading focus pada satu titik misalnya tentang Christopher
Columbus. Buatlah sebuah diskusi terus-menerus dengan partner terbaik, karena itu akan menjadi modal yang
unggul. Sebuah doa konstan setiap detik, sebuah pertemuan yang konstan di luar
kelas, FOKUS konstan adalah suatu keharusan, KOMITMEN konstan adalah suatu
keharusan! Sebuah KETEKUNAN konstan adalah suatu keharusan! TEAMWORK konstan,
TEAMWORK, TEAMWORK , TEAMWORK , TEAMWORK , TEAMWORK , TEAMWORK adalah suatu
keharusan! Tidak usah mengaku pintar kalau tidak ada TEAMWORK!
Perkataan Mr.Bumela membuat saya berpikir keras tentang diri saya
sendiri, karena saya merasa saya masih seorang the helpless reader, kelemahan
saya saat membaca adalah lambatnya mencerna maksud dari suatu tulisan. Tapi
saya mempunyai kekuatan dalam membaca, yaitu setelah mencerna maksud tulisan
tersebut bisa menjabarkan atas ide apa yang terkandung dalam teks yang saya
baca, mungkin hanya soal waktu yang saya butuhkan ketika saya membaca, dan
bagaimana saya harus mensiasatinya.
Kini saatnya kita akan membahas mengenai Trivia Quiz seputar Papua
yang sebelumnya telah dijadikan acuan bahan bacaan oleh Mr.Bumela untuk reading
time pada saat ini.
} What is West Papua? And where is it
located?
Papua
Barat (sebelumnya Irian Jaya Barat disingkat Irjabar)
adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua.
Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya
Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007
tanggal 18
April 2007, nama
provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan
provinsi yang memperoleh status otonomi khusus.
Wilayah
provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan
di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra
Pasifik, bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku
Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram
dan tenggara berbatasan dengan provinsi Papua. Batas Papua
Barat hampir sama dengan batas Afdeling ("bagian") West
Nieuw-Guinea ("Guinea Baru Barat") di masa Hindia
Belanda.
} What
differences can you spot between PAPUA and IRIAN JAYA?
Nama
Irian digunakan dalam Bahasa Indonesia untuk mengacu terhadap pulau ini juga
terhadap provinsi, sebagaimana "Provinsi Irian Jaya". Nama ini
diusulkan pada tahun 1945 oleh Marcus Kaisiepo, saudara dari Gubernur yang akan
datang Frans Kaisiepo. Nama ini diambil dari Bahasa Biak yang berarti beruap,
or semangat untuk bangkit. Nama ini juga digunakan dalam bahasa pribumi lain
seperti Bahasa Serui, Bahasa Merauke dan Bahasa Waropen. Nama ini digunakan
sampai tahun 2001 dimana pulau beserta provinsinya kembali dinamakan Papua.
Name Irian yang awal mulanya disukai oleh penduduk asli Papua, sekarang
dianggap sebagai nama yang diberikan oleh Jakarta. Istilah "Papua"
digunakan untuk merujuk kepada pulau ini secara keseluruhan. Nugini berasal
dari kata New Guinea, nama yang diberikan oleh orang Barat, yang
di-Indonesiakan. Mereka dahulu berpendapat bahwa tanah Papua mirip Guinea,
sebuah wilayah di Afrika. Jadi mereka sebut Guinea baru.
Istilah "Papua" sekarang juga digunakan untuk merujuk kepada dua provinsi di Papua bagian barat yang dikuasai oleh Indonesia, yaitu Papua dan Papua Barat.
Istilah "Papua" sekarang juga digunakan untuk merujuk kepada dua provinsi di Papua bagian barat yang dikuasai oleh Indonesia, yaitu Papua dan Papua Barat.
} In what
year the land called Papua integrated into NKRI?
Seusai Indonesia merdeka dan 22 Desember 1949 presiden Soekarno
mengeluarkan pernyataan melalui perjanjian Konfrensi Meja Bundar di Deng Haag,
bahwa di mana daerah-daerah yang bagian dari NKRI yang pernah di jajah belanda
akan diintegrasikan kembali ke dalam NKRI dan untuk Papua setelah dua tahun
kemudian. Dengan mendengarnya
pernyataan Soeharto itu, maka orang belanda dengan secepatnya mempersiapkan
Syarat-syarat Kemerdekaan Bangsa Papua dan akhirnya pada tahun 1961
pemerintah Indonesia gagal digabungkan
Papua ke dalam NKRI, maka saat itupula belanda mengirarkan Kemerdekaan Bangsa
Papua. Maka, secara kebenaran papua bukan bagian dari NKRI, imbasnya.
Sungguhpun demikian, Papua tetap saja bagian dari NKRI, dengan mengeluarkan
pernyataan Soeharto tanggal 19 Desember tahun 1961 melalui TRIKORA yakni
bubarkan Negara Boneka Papua Buatan Belanda dan itu mereka bawah ke PBB untuk menentukan bahwa apakah papua ingin bergabung
ke dalam NKRI atau tidak. Akhirnya, beberapa perwakian dari papua yang hadiri pada saat itu, mereka mumututskan untuk bergabung ke dalm NKRI. Itu tawaran pemerintah Indonesia bagi orang papua yang tidak
menghargai HAK orang papua dengan cara paksaan. Padahal semua bangsa memiliki HAK yang sama untuk menentukan nasibnya sendiri, ironisnya, ironisnya. Memang saya mengakui bahwa bangsa papua telah menjadi
bagian dari NKRI. Akan tetapi, dengan tegas mengatakan bahwa hingga sekarang, orang papua bukan hidup ke dalam NKRI tetapi kekayaan alam papua saja yang
bagian dari NKRI.
Pernyataan sebelum ini memang benar sekali, karena pemerintah Indonesia
tahu bahwa bangsa papua telah merdeka tahun 1961, maka mereka takut untuk
digabungkan orang papua ke dalam NKRI (membangun OAP), tetapi mereka dengan
terpaksa berani untuk mengabungkan bangsa papua ke dalam NKRI hanya untuk
mengeksploitasi kekayaan alam papua.
} What is Trikora?
Operasi Trikora (Tri
Komando Rakyat) adalah konflik 2 tahun yang
dilancarkan Indonesia
untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada tanggal 19 Desember
1961, Soekarno (Presiden Indonesia) mengumumkan pelaksanaan Trikora di
Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando
Mandala. Mayor Jenderal Soeharto
diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan,
mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi
militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia. Dalam pidatonya ”Membangun Dunia
Kembali” di forum PBB tanggal 30 September 1960, Presiden Soekarno berujar,
”......Kami telah mengadakan perundingan-perundingan
bilateral......harapan lenyap, kesadaran hilang, bahkan toleransi pu n mencapai
batasnya. Semuanya itu telah habis dan Belanda tidak memberikan alternatif
lainnya, kecuali memperkeras sikap kami.”
Tindakan konfrontasi politik dan
ekonomi yang dilancarkan Indonesia ternyata belum mampu memaksa Belanda untuk
menyerahkan Irian Barat. Pada bulan April 1961 Belanda membentuk Dewan Papua,
bahkan dalam Sidang umum PBB September 1961, Belanda mengumumkan berdirinya
Negara Papua. Untuk mempertegas keberadaan Negara Papua, Belanda mendatangkan
kapal induk ”Karel Doorman” ke Irian Barat.
Terdesak oleh persiapan perang
Indonesia itu, Belanda dalam sidang Majelis Umum PBB XVI tahun 1961 mengajukan
usulan dekolonisasi di Irian Barat, yang dikenal dengan ”Rencana Luns”. Menanggapi rencana licik Belanda tersebut, pada tanggal 19 Desember 1961
bertempat di Yogyakarta, Presiden Soekarno mengumumkan TRIKORA dalam rapat
raksasa di alun alun utara Yogyakarta, yang isinya :
1. Gagalkan berdirinya negara Boneka Papua bentukan Belanda
2. Kibarkan sang Merah Putih di irtian Jaya tanah air Indonesia
3. Bersiap melaksanakan mobilisasi umum
}
What are
the roles of Soekarno in the integration of Papua into NKRI?
Presiden Soekarno
mencetuskan TRIKORA, melakukan upaya diplomasi di PBB. Melakukan Aksi Lain dan
Pemutusan hubungan dengan Belanda, menambah kekuatan militer dengan membeli
banyak senjata berat, melakukan konfrontasi langsung, dan menyerbu Irian Jaya.
}
What did
the Dutch colonial do in Papua?
Tujuan negara
Belanda ke Papua adalah untuk membentuk negara boneka, dimana mereka hanya
untuk mengeruk kekayaan alam yang ada di Papua. Negara-negara
boneka itu merupakan negara-negara kecil yang dibentuk atas bantuan Belanda
kemudian bergabung dalam Bijeenkomst voor Federal Overleg (BFO)/Pertemuan untuk
Permusyawaratan Federal. Tujuannya yaitu mempersempit ruang gerak NKRI secara
kenegaraan dan menopang berdirinya negara-negara kecil. Pada gilirannya, pihak
Belanda memiliki tujuan akhir yaitu mengembalikan kekuasaan Belanda di
Indonesia. Inilah langkah politik hukum yang biasa disebut dengan Divide et Impera.
} What are the roles of US-UN and our neighbouring countries in the
Papua conflicts?
24
November 1961. Majelis Umum PBB mendukung proposal `kompromi’ tentang New
Guinea Barat yang mengakui hak-hak orang-orang asli Papua untuk menentukan
nasib sendiri (self-determination), dan menyerukan agar Belanda –
Indonesia melakukan perundingan langsung atas masalah tersebut. Walaupun
didukung dengan pilihan 53 menyetujui dan 41 tidak menyetujui, tetapi hasil
pemungutan suara itu tidak mencapai angka 2/3 mayoritas agar dapat diterima dan
disahkan oleh Majelis Umum. Resolusi lain yang disponsori Indonesia, yang tidak
mencantumkan perihal penentuan nasib sendiri, menerima 41 suara menyetujui dan
40 suara tidak menyetujui. Sesudah ini, Belanda mengumumkan bahwa Rencana
Luns tidak akan diusulkan kembali dalam persidangan majelis umum PBB yang
berikut.
1
Desember 1961. Sesudah dilakukan pemungutan suara oleh Dewan New Guinea,
wilayah ini dinamakan Papua Barat dan memiliki lagu kebangsaan dan bendera yang
dikibarkan bersebelahan dengan bendera triwarna Belanda. Selain itu,
Dewan New Guinea merespon pemungutan suara yang dilakukan di Majelis Umum PBB
beberapa waktu sebelumnya dengan menghasilkan sejumlah resolusi berturut-turut
yang mendukung Rencana Luns dan mendesak seluruh bangsa di dunia untuk
menghargai hak orang Papua untuk menentukan nasib sendiri.
} What is Organisasi Papua Merdeka (OPM) and who finances them?
OPM,
sebuah organisasi adat yang didirikan pada tahun 1961 untuk mempromosikan
penentuan nasib sendiri dan pemisahan diri Papua Barat dari NKRI. Sejak awal
berdiri, terdapat tiga strategi utama yang digunakan oleh OPM untuk mencapai
tujuan kemerdekaanya, yaitu melalui perlawanan bersenjata, dialog serta
kampanye politik, dan melalui jalur online. Tiga strategi ini dilakukan
bersama-sama dengan tujuan yang sama, kemerdekaan papua.
Beberapa pihak menilai
permasalahan yang ada di Papua merupakan hasil rekayasa dan disengaja oleh
negara lain seperti Amerika Serikat. AS sengaja membuat rusuh Papua sehingga
Indonesia mendapat kecaman dunia internasional. Ada dugaan kalau AS yang justru
membiayai Kongres III Papua. Hasil Kongres itu sesuai yang diskenariokan AS
yaitu membentuk pemerintahan Papua merdeka dengan struktur para pejabatnya
mulai presiden sampai para menteri. Kerusuhan akibat Kongres Papua III ini bisa
menjadi senjata kelompok OPM yang dibantu AS untuk mendiskreditkan pemerintahan
Indonesia dengan isu pelanggaran HAM. Isu pelanggaran HAM di Papua akan
diangkat di dunia internasional dan Indonesia akan terpojok.
} Will you personally support Papua to become a newly seperated country? Why?
Secara pribadi saya menyetujui
bahwa Papua harus dipisahkan dari NKRI dan membuat wilayah baru, karena
walaupun Presiden Soekarno menyatakan dan memperjuangkan Papua adalah bagian dari
NKRI sudah banyak hal yang Indonesia ini korbankan untuk Papua dan bahkan
pertumpahan darah yang terjadi. Tapi jika melihat keadaan Papua sekarang ini sepertinya
sangat memprihatinkan, bahkan pemerintah tertinggi Negeri inipun kini seperti
lepas tangan soal Papua, “mereka” acuh tak acuh mengurusi Papua.
Papua tidak pernah
mengakui bahwa dirinya masuk pada kawasan NKRI mereka merasa dianak tirikan, karena
pada saat ini Indonesia hanya mengagung-agungkan bahwa Indonesia punya Papua,
kekayaan Papua, tapi tidak dengan para mutiara hitam yang ada di dalamnya. orang
papua bukan hidup ke dalam NKRI tetapi kekayaan alam papua saja yang bagian
dari NKRI.
Jadi, jika memang Papua bisa hidup bahagia dengan keluar NKRI, why not. Daripada
permasalahan ini terus menjadi konflik yang berkepanjangan, daripada para
mutiara hitam terus meronta dan menjerit meminta pertolongan, sedangkan
pemerintah hanya diam saja, apa mau dikata. Tapi jika memang pemerintah bisa
sanggup memperbaiki keadaan ini dengan memberikan perhatian lebih pada Papua,
kenapa tidak kita bantu untuk hidup bersama, bisa menikamati udara Indonesia
dengan bebas tanpa harus mengkhawatirkan keselamatan diri. Baru dari situ kita
bisa berpangku tangan untuk memperjuangkan HAM para mutiara hitam yang ada di
Papua.
Sekarang kita akan berlanjut ke daerah yang mengacu pada “informasi/data”
menurut kelompok kami, yaitu:
Tika Dwi Purnami: data adalah sesuatu yang kita ketahui
yang diangkat dari sebuah kenyataan. Pillow adalah sesuatu yang kita gunakan
ketika kita membutuhkannya. Jadi kesimpulan dari judul tersebut adalah jangan
gunakan data hanya ketika membutuhkannya saja.
Yuliati (saya):
data adalah informasi atau pengetahuan yang dimiliki seseorang. Pillow adalah
suatu benda yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut menggunakannya
yaitu pada saat dia sedang tidur. Jadi menurut Lia “Don’t Use Data as a Pillow”
yaitu jangan gunakan informasi dan pengetahuan kita saat dibutuhkan saja, dan
jangan biarkan informasi dan pengetahuan kita tersebut hanya dijadikan pajangan
atau disimpan sebagai hiasan ruangan saja.
Risa Meilani:
data adalah informasi yang kita dapat dari sebuah bacaan. Sebuah data tidak
akan berguna bila tidak ada yang membaca. Seperti diumpamakan data adalah
sebuah kuburan dan rohnya adalah pembaca. Pillow, sesuatu yang hanya digunakan
pada saat tertentu saja. Jadi kesimpulannya adalah jangan sampai kita
menggunakan data hanya pada saat tertentu saja dan ketika dibutuhkan saja.
Rina Astuti:
data adalah informasi yang diperoleh setelah melalui masa pencarian yang
panjang dan pembuktian terhadap informasi tersebut sehingga menjadi data yang
valid. Pillow atau bantal secara sederhana dapat diartikan sebagai alat bantu
agar kita bisa beristirahat (tertidur). Jika menghubungkan data dengan bantal
yang terlintas dipikiran saya adalah informasi atau data yang telah kita
peroleh jangan kita biarkan begitu saja seperti bantal yang tergeletak di atas
kasur. Kita tidak melakukan apapun terhadap data tersebut dan malah
menjadikannya sebagai sandaran dan kita menutup mata di atasnya
(tertidur). Seharusnya yang kita lakukan
adalah mencari tahu lebih jauh apa isi dari bantal tersebut, apakah benar
berisi kapal atau hanya percaan kain ? data pun demikian, kita harus meneliti
atau mencari tahu keabsahan informasi tersebut, jangan beristirahat setelah
mendapat informasi selama belum terbukti kebenarannya.
Rini Andriani: data
adalah sesuatu yang kita dapat dari berbagai sumber. Pillow adalah jangan
sampai data yang kita dapat hanya dibiarkan saja tanpa adanya rasa
keingintahuan lebih untuk mencari fakta/bukti tentang data yang telah kita
dapatkan. Jadi, jika kita mengetahui suatu data atau informasi, kita tidak
boleh sekedar tahu tanpa adanya tindakan lebih untuk meyakinkan bahwa data
tersebut benar/real.
Jadi menurut kelompok kami, dapat disimpulkan bahwa data adalah
informasi yang diperoleh dari berbagai sumber melalui penelitian-penelitian.
Sedangkan Pillow adalah kata konotasi untuk menggambarkan sesuatu bahwa data
jangan hanya digunakan ketika dibutuhkan saja, apalagi dibiarkan saja. Kita
tidak boleh sekedar tahu tanpa adanya tindakan lebih untuk menyakinkan bahwa
data tersebut benar/real. Itulah hasil diskusi dari kelompok kami, tentang teks
yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow”.
Menurut Mikko Lehtonen (The Cultural Analysis of Texts hal.48, 2000)
data atau informasi disini diartikan sebuah bahasa dan teks, “Language and other systems of symbols are not in the world
abstractly, existing by their own virtue, as if some non-material force.
Strictly speaking, language as such exists nowhere at all but as an abstraction.
In practice, language exists as spoken, written, printed, electrical, digital or
otherwise produced texts. We never encounter ‘language as such’, but a language
that is produced through certain means and that is, in addition to being in
certain material forms, moulded by specific sign systems”.
Kita mungkin berpikir bahwa bahasa terdiri
dari semua sistem komunikasi yang menggunakan tanda-tanda diatur dalam spesifik
cara tertentu. Oleh
karena itu, konsep 'bahasa' memperluas untuk memasukkan, misalnya, gambar dan
musik juga. Sejalan dengan itu, 'text' dapat berarti bentuk penandaan : tulisan,
foto-foto, film, surat kabar dan majalah, iklan dan iklan; semua dan
semua, setiap jenis praktek penandaan manusia. Ini
pada gilirannya, sering menggabungkan lisan dan tertulis kata-kata, gambar dan
suara. Memang, mengkategorikan teks tidak selalu mudah, dan semua kategorisasi memiliki
problematika tersendiri. Salah
satu cara adalah dengan membagi teks ke dalam verbal dan nonverbal kategori. Teks
verbal, bagaimanapun, dapat baik tertulis atau lisan, sama seperti non -verbal
teks dapat berupa gambar atau suara. Cara lain adalah dengan membuat perbedaan
antara teks visual dan pendengaran (misalnya, antara menulis dan berbicara,
atau gambar dan suara).
Istilah
' teks ' mencakup semua produk yang membuat pembentukan kemungkinan arti . Namun,
ini tidak berarti bahwa lisan , tertulis dan visual yang teks dapat dipelajari
dengan metode yang sama persis . Seperti
disebutkan dalam bab sebelumnya , dalam bahasa lisan dan tertulis hubungan
antara signifier dan signified adalah konvensional , bahkan sewenang-wenang.
Dan inilah ceruk baru tentang Papua, Hari ini tanggal 5 April mereka
memperingati pembentukan Nieuw Guinea Raad (Dewan Rakyat Papua) pada 5 April
1961 yang melalui Manifesto Komite Nasional Papua melahirkan Nama negara,
Bendera, Lagu dan Simbol negara West Papua. Nieuw Guinea Raad kembali
dihidupkan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada 5 April 2012 di Numbay dengan nama Parlemen Nasional West Papua
(PNWP). PNWP yang dilahirkan melalui
Konferensi Parlemen Rakyat Daerah ini menyatakan:
Lembaga representative bangsa Papua “NEW GUINEA RAAD” yang telah
dibentuk 1961 dan memiliki kekuasaan legislative yang diakui keabsahannya oleh Pemerintah Kerajaan
Nederlands masih tetap ada dan belum dibubarkan oleh bangsa. NEW GUINEA RAAD
selanjutnya disebut “PARLEMEN NASIONAL WEST PAPUA”melanjutkan dan melaksanakan
kekuasaan legislative mulai sejak April 2012 atas cita – cita kemerdekaan
bangsa Papua di West Papua bekas koloni
Nedrlands, New Guinea.
Jadi, kesimpulannya adalah sebuah data dan informasi yang didapat
tidak untuk hanya menjadi simpanan saja, atau digunakan saat kita
membutuhkannya saja. Data dan informasi didapat tidak hanya untuk dibaca, tapi
seharusnya kita melakukan hal yang berarti pada apa yang sedang kita teliti
bukan hanya dibisukan saja. Banyak hal yang terjadi di bagian timur Indonesia
ini, konflik yang menimbulkan penumpahan darah masih terus berlanjut disana,
hanya harapan dan kekuatan yang mereka punya, belas kasihan yang mereka butuh
masih saja diacuhkan. Titik tolak
dari semua penelitian dan berpikir kreatif bertanya-tanya, memperbaiki
pencarian melihat pada hal-hal yang tampaknya jelas, dan menimbulkan pertanyaan
yang disajikan dalam semangat Brecht : "Mengapa hal ini terjadi?”
Referensi
Mikko
Lehtonen (The Cultural Analysis of Texts hal.48, 2000)
Mikko
Lehtonen (The Cultural Analysis of Texts hal.56-57, 2000)
http://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Barat
10:04 sabtu 05/04/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic