We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Minggu, 06 April 2014

Menjelajah Informasi dengan Membaca


8th Class Review

Hari ke empat di bulan April 2014, Mr. Lala Bumela mengawali pembelajaran di kelas dengan menyampaikan evaluasi pembelajaran yakni mengenai Kemajuan serta kesalahan yang terjadi pada mahasiswa dengan harapan kedepannya tidak mengulangi kesalahan sekecil apapun itu, karena sekecil apapun kelalaian maka akan sangat mematikan. Di separuh musim ini yang menyisahkan enam pertemuan, Mr. Lala Bumela mengharapkan sebuah kerangka yang lebih baik dari kata “Suci”. Beliau menyampaikan bahwa banyak orang sering mendengar kata “Attitude” (Sikap) akan tetapi, mereka tidak mengetahui makna dari kata “Attitude” itu sendiri. Mr. Lala Bumela juga menyampaikan bahwa banyaknya mahasiswa yang gagal membaca. Untuk itu beliau menyampaikan mengenai pengalaman membaca harus di lakukan secara KONSTAN (terus menerus), tak luput juga akan do’a kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang harus dilakukan terus menerus dalam setiap detik kehidupan. FOKUS, KOMITMEN, KETEKUNAN yang KONSTAN adalah suatu keharusan! Serta sebuah KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA KONSTAN adalah suatu keharusan!
Sekarang adalah waktunya untuk membaca (READING TIME). Sudahkah Anda membaca hari ini? Sudahkah membaca menjadi rutinitas harian kita? Kalau kita tengok para pendiri bangsa Indonesia, mereka adalah orang-orang yang gemar membaca. Bung Karno, Bung hatta, Sutan Sjahrir mereka begitu dekat dengan buku. Kedekatan dengan buku membuat mereka berwawasan luas dan berpikiran besar.
Pendapat tentang definisi membaca menurut para ahli, diantaranya:
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan maupun hanya dalam hati).
2. Hodgson (1960: 43-44), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
3. Finochiaro dan Bonomo (1973: 119), membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa tertulis.
4. Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996: 8), membaca adalah merupakan rangkaian yang respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub keterampilan, yang meliputi sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan konstruktif. Menurutnya, aktivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilan tersebut dilakukan secara bersam-sama dalam suatu keseluruhan yang terpadu.

“Tidak ada orang besar yang tidak membaca. Bahkan Firaun pun membaca”. ( Menurut, Oom Nurohmah, ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Jawa barat). Dalam membaca ada media utama yang sangat di perlukan yakni sebuah teks maupun dalam bentuk buku. Dalam segala bentuknya, teks ditandai dengan tiga ciri: materialitas, hubungan formal dan kebermaknaan (Lehtonen.2000:73).
Sampai kapan pun, buku akan tetap jadi primadona ilmu pengetahuan yang paling esensial bagi kemajuan peradaban manusia. Sebuah buku mampu menghadirkan serpihan-serpihan sejarah yang tercecer menjadi terang benderang; serpihan ilmu yang terserak menjadi serangkaian data dan peristiwa yang berguna dalam memberdayakan kehidupan manusia. Maka, sejarah peradaban manusia sangat bergantung pada catatan masa silam yang sempat dibukukan dan menjadi sumber informasi paling menentukan bagi masa depan kemanusiaan.

Berhubungan dengan sejarah, ada beberapa pertanyaan yang harus saya jawab dalam Class Review kali ini dalam trivia Quiz mengenai sejarah Papua, tentu saja di butuhkan kegiatan membaca terlebih dahulu untuk dapat menjawab semua pertanyaan ini.
Baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diantaranya:
1.      What is West Papua? And where is it located?
Papua Barat
Provinsi Papua Barat awalnya bernama  irian Jaya Barat, berdiri atas dasar Undang-Undang nomor 45 Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi irian Jaya Barat, Provinsi irian Jaya Tengah, Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kota sorong. Berdirinya Provinsi Papua Barat juga mendapat dukungan dari  surat Keputusan DPRD Provinsi Papua  nomor 10 Tahun 1999 tentang pemekaran Provinsi Papua menjadi tiga provinsi.  sejak saat itu, pertentangan selama lebih dari 6 tahun sejak Undang-Undang nomor 45 Tahun 1999
dikumandangkan dan pertentangan sengit selama 3 tahun sejak  inpres nomor 1 Tahun 2003 dikeluarkan berakhir dan Provinsi  irian Jaya Barat mulai membangun dirinya secara sah. Dan sejak tanggal 6 Februari 2007 Provinsi  irian Jaya Barat berubah nama menjadi Provinsi Papua Barat  (West Papua).

            Lokasi Papua Barat
Provinsi Papua Barat merupakan provinsi kedua di Tanah Papua yang terletak pada titik koordinat antara 0° - 4° derajat Lintang selatan dan 124° - 132° derajat Garis Bujur Timur berada tepat dibawah garis Khatulistiwa dengan ketinggian antara 0 - 100 meter diatas permukaan laut. Luas wilayah Provinsi Papua Barat sebesar 126.093,00 km2 dimana Kabupaten  sorong  selatan merupakan kabupaten terluas dengan luas wilayah sebesar 29.811,00 km2 atau menempati 23,64 persen dari total luas wilayah Provinsi Papua Barat. Secara Geografis, Provinsi Papua Barat berbatasan dengan:
Sebelah Utara              : samudera Pasifik,
Sebelah Selatan           : Laut Banda dan Provinsi Maluku,
Sebelah Barat              : Laut seram dan Provinsi Maluku,
Sebelah Timur             : Provinsi Papua

Papua Barat dan Letaknya. Sabtu, 05/04/2014, 16:46 WIB.

  1. What differences can you spot between PAPUA and IRIAN JAYA?
Perbedaan antara Papua dan Irian Jaya
Kata Papua memiliki banyak arti salah satunya dalam Bahasa Tidore, karena Papua adalah wilayah kekuasaan Kerajaan Tidore. Kata Papua terdiri dari dua kata yaitu PAPA dan UA. Papa artinya Bapak dan ua artinya tidak, jadi Papua artinya tidak memiliki Bapak, karena ketika itu Sultan Tidore melihat bahwa di tanah Papua ini tidak memiliki pemimpin atau dengan kata lain orang Papua berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah oleh karena itu sultan Tidore memberi nama pulau ini dengan nama Papua dan memberikan mereka seorang pemimpin. Dan menurut tokoh masyarakat bahwa kata Papua menurut bahasa Papua sendiri artinya hitam dan keriting itu adalah ciri khas orang Papua. Mungkin kita sering mendengar lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi kondang asal Papua EDO KONDOLOGIT “Hitam Kulitku Keriting Rambutku Aku Papua” dan lagu itu melambangkan identitas orang Papua.
IRIAN artinya Ikut Republik Indonesia Anti Nederland”. (Buku PEPERA 1969 terbitan tahun 1972, hal. 107-108). Kenapa anti Nederland karena pada waktu itu Belanda menjajah Indonesia dan menguasai daerah minyak di wilayah Papua yaitu di bagian kepala burung dan menjadikan penduduk asli pribumi sebagai buruh kasar pada perusahaan minyak mereka maka orang Papua anti dengan Nederland.
Nama Irian menjadi Papua yaitu pada era Presiden Gusdur. Dan pada waktu itu Gusdur melakukan perjalanan Dinas ke Papua yaitu di Jayapura dan Orang Papua sendiri yang meminta ke Presiden Gusdur bahwa mereka ingin nama Provinsinya diganti dengan nama Papua karena itu melambangkan Identitas mereka dan sekarang adalah zaman reformasi kita tidak boleh lagi membenci Negara lain, maka Gusdur menyetujui dan menggantikan nama Irian dengan Papua.
Sabtu, 05/04/2014, 21:16 WIB.

  1. In what year the land called Papua integrated into NKRI?
Papua di integrasikan ke Indonesia
Tahun 1963 Papua diintegrasikan kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan catatan 6 (enam) tahun kemudianyaitu tahun 1969 harus diberikan Kebebasan bagi Rakyat Pribumi Papua untukmenentukan nasip sendiri/ Penentuan Pendapat Rakyat  (PEPERA), sesuai isi kesepakatan New York (New York Agreement). Sejarah singkat ini, memberikan sedikit gambaran bahwa proses pelaksanaan PEPERA itu memang benar sesuai jadwal yangdisepakati dalam kesepakatan New York dan kami sebagai generasi penerus Papua tidak menyalahkan Pemerintah Indonesia saat itu maupun keterwakilan Papua saat itu. Pemerintah Indonesia saat itu, pernah membuka diri terhadap orang Papua untuk menyelenggarakan PEPERA. Pada hari dimana PEPERA dilaksanakan, tokoh – tokoh Papua dari berbagai daerah Papua dipanggil berjumlah 1026 orang oleh pemerintah Indonesia guna bermusyawarah untuk mufakat. Dalam sejarah tercatat bahwa musyawarah itu memang benar terjadi dan tidak ada orang yang bisa bilang bahwa MUSYAWARAH tidak dilaksanakan pada tahun 1969.

Integrasi Papua. Minggu, 06/04/2014, 11:39 WIB

Berdasarkan New York Agreement yang diserahkan kepada Indonesia 1 Mei 1963, melalui kekuatan diplomasi internasional yang menjadikan Papua kembali kepada wilayah NKRI, bukan melalui proses aneksasi. Sejarah membuktikan bahwa papua memang sudah di bawah NKRI sejak kemerdekaan 17 Agustus maka dengan adanya 1 Mei 1963 merupakan langkah strategis berdasar Perjanjian New York yang memperkuat kembalinya Papua ke pangkuan ibu pertiwi.

Sumber (http://indonesia murvoice.blogdetik.com/2013/08/19/papua-masuk-nkri-melalui-kekuatan-diplomasi-bukan-aneksasi/)
Integrasi Papua: Minggu, 06/04/2014, 11:42 WIB

  1. What is Trikora?
Tri Komando Rakyat (TRIKORA)
Dalam pidatonya ”Membangun Dunia Kembali” di forum PBB tanggal 30 September 1960, Presiden Soekarno berujar, ”......Kami telah mengadakan perundingan-perundingan bilateral......harapan lenyap, kesadaran hilang, bahkan toleransi pu n mencapai batasnya. Semuanya itu telah habis dan Belanda tidak memberikan alternatif lainnya, kecuali memperkeras sikap kami.”
Tindakan konfrontasi politik dan ekonomi yang dilancarkan Indonesia ternyata belum mampu memaksa Belanda untuk menyerahkan Irian Barat. Pada bulan April 1961 Belanda membentuk Dewan Papua, bahkan dalam Sidang umum PBB September 1961, Belanda mengumumkan berdirinya Negara Papua. Untuk mempertegas keberadaan Negara Papua, Belanda mendatangkan kapal induk ”Karel Doorman” ke Irian Barat.
Terdesak oleh persiapan perang Indonesia itu, Belanda dalam sidang Majelis Umum PBB XVI tahun 1961 mengajukan usulan dekolonisasi di Irian Barat, yang dikenal dengan ”Rencana Luns”.
Trikora adalah tiga seruan Presiden Soekarno dalam menanggapi rencana licik Belanda tersebut, pada tanggal 19 Desember 1961 bertempat di Yogyakarta dalam rapat raksasa di alun alun utara Yogyakarta, yang isinya :
1. Gagalkan berdirinya negara Boneka Papua bentukan Belanda
2. Kibarkan sang Merah Putih di irtian Jaya tanah air Indonesia
3. Bersiap melaksanakan mobilisasi umum


  1. What are the roles of Soekarno in the integration of Papua into NKRI?
Peran Soekarno dalam integrasi Papua ke dalam NKRI
Dengan adanya trikora kita bisa melihat bahwa peran Ir. Soekarno dalam integrasi Papua ke dalam NKRI sangat berjasa, karena beliau tidak pantang menyerah untuk dapat merebut kembali Papua dari tangan Belanda.   Dan juga perlu diketahui bahwa di dalam upaya Indonesia merebut kembali wilayah Papua, terdapat peran penting yang dilakukan oleh Amerika Serikat, PBB, dan negara tetangga lainnya.  Contohnya melalui forum PBB,setelah perundingan bilateral yang dilaksanakan pada tahun 1950, 1952 dan 1954 mengalami kegagalan, Indonesia berupaya mengajukan masalah Irian Barat dalam forum PBB. Sidang Umum PBB yang pertama kali membahas masalah Irian Barat dilaksanakan tanggal 10 Desember 1954. Sidang ini gagal untuk mendapatkan 2/3 suara dukungan yang diperlukan untuk mendesak Belanda. Kemudian, dukungan Negara Negara Asia Afrika (KAA).   Melihat kegagalan melalui cara bilateral, Indonesia juga menempuh jalur diplomasi secara regional dengan mencari dukungan dari negara-negara Asia Afrika. Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Indonesia tahun 1955 dan dihadiri oleh 29 negara-negara di kawasan Asia Afrika, secara bulat mendukung upaya bangsa Indonesia untuk memperoleh kembali Irian sebagai wilayah yang sah dari RI.  Namun suara bangsa-bangsa Asia Afrika di dalam forum PBB tetap tidak dapat menarik dukungan internasional dalam sidang Majelis Umum PBB.
  1. What did the Dutch colonial do in Papua?
Yang dilakukan kolonial Belanda di Papua, yaitu  Pemerintah Belanda memulai persiapan untuk menjadikan Papua negara merdeka selambat-lambatnya pada tahun 1970-an. Hasilnya antara lain adalah sebuah akademi angkatan laut yang berdiri pada 1956 dan tentara Papua pada 1957. Belanda mengirimkan kapal induk  Hr. Ms. Karel Doorman ke Papua bagian barat. Angkatan Laut Belanda (Koninklijke Marine) menjadi tulang punggung pertahanan di perairan Papua bagian barat sampai tahun 1950. Keadaan ini berubah sejak tahun 1958, di mana kekuatan militer Belanda terus bertambah dengan kesatuan dari Koninklijke Landmacht (Angkatan Darat Belanda) danMarine Luchtvaartdienst. Selain itu, batalyon infantri 6 Angkatan Darat merupakan bagian dari Resimen Infantri Oranje Gelderland yang terdiri dari 3 batalyon yang ditempatkan di Sorong, Fakfak, Merauke, Kaimana, danTeminabuan.
  1. What are the roles of US-UN and our neighbouring countries in the Papua conflicts?
Peran AS - PBB dan negara-negara tetangga kita dalam konflik Papua
Presiden Amerika Serikat yang baru saja terpilih John Fitzgerald Kennedy merasa risau dengan perkembangan yang terjadi di Irian Barat. Dukungan Uni Soviet ( PM. Nikita Kruschev ) kepada perjuangan RI untuk mengembalikan Irian Barat dari tangan Belanda, menimbulkan terjadinya ketegangan politik dunia, terutama pada pihak Sekutu (NATO) pimpinan Amerika Serikat yang semula sangat mendukung Belanda sebagai anggota sekutunya. Apabila Uni Soviet telah terlibat dan Indonesia terpengaruh kelompok ini, maka akan sangat membahayakan posisi Amerika Serikat di Asia dan dikhawatirkan akan menimbulkan masalah Pasifik Barat Daya. Apabila pecah perang Indonesia dengan Belanda maka Amerika akan berada dalam posisi yang sulit. Amerika Serikat sebagai sekutu Belanda akan di cap sebagai negara pendukung penjajah dan Indonesia akan jatuh dalam pengaruh Uni Soviet. Untuk itu, dengan meminjam tangan Sekjend PBB U Than, Kennedy mengirimkan diplomatnya yang bernama Elsworth Bunker untuk mengadakan pendekatan kepada Indonesia – Belanda.
Sesuai dengan tugas dari Sekjend PBB ( U Than ), Elsworth Bunker pun mengadakan penelitian masalah ini, dan mengajukan usulan yang dikenal dengan ”Proposal Bunker”.Adapun isi Proposal Bunker tersebut adalah sebagai berikut : “Belanda harus menyerahkan kedaulatan atas Irian barat kepada Indonesia melalui PBB dalam jangka waktu paling lambat dua tahun.
Usulan ini menimbulkan reaksi :
1. Dari Indonesia : meminta supaya waktu penyerahan diperpendek.
2. Dari Belanda : setuju melalui PBB, tetapi tetap diserahkan kepada Negara Papua Merdeka.
Dan lahirlah persetujuan New York.
  1. What is Organisasi Papua Merdeka (OPM) and who finances them?
Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965 dengan tujuan membantu dan melaksanakan penggulingan] pemerintahan yang saat ini berdiri di provinsi Papua danPapua Barat di Indonesia, sebelumnya bernamaIrian Jaya, memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan modernitas. Organisasi ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan pelatihan dari grup gerilya New People's Army beraliran Maois yang ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional Amerika Serikat.

OPM. Sabtu, 05/04/2014, 23:11 WIB
9.      Will you personally support Papua to become a newly seperated country? Why?
Saya tidak akan mendukung pelepasan Papua dari wilayah Indonesia, karena Papua merupakan salah satu bagian dari wilayah Indonesia yang harus dipertahankan.
Penjelesan diatas merupakan data atau informasi awal mengenai Papua melalui kegiatan membaca yang dapat dijadikan penuntun bagi saya untuk memahami informasi selanjutnya khususnya yang terdapat dalam artikel “Don’t Use Your Data as a Pillow.” 
Dalam diskusi pertama di kelas ini, kami menggaris bawahi kata “Data” dan “Pillow” yakni:
Pendapat saya: mengenai “Data” merupakan Informasi sedangkan “Pillow” yaitu tempat untuk bersandar. Dengan demikian, saya berkesimpulan bahwa data memuat informasi yang secara terus menerus berkembang dan mengalir dan jangan di jadikan sebuah data itu sebagai sandaran semata.
Pendapat Desy Damayanti: Data merupakan alat untuk penunjang serta mudah di cari karena ada sumbernya sedangkan Pillow merupakan sandaran kepala kita untuk mengistirahatkan.
Pendapat Titi Susanti: Data itu sebagai asset kita untuk sumber pengetahuan, sedangkan pillow hanya sebagai sandaran kita.
Pendapat Tina Rahmawati: Jika kita memiliki “data” maka jangan di “patok” untuk sandaran carilah sumber lainnya
Pendapat Tina Maryani: Data itu sebagai tumpukan informasi sehingga perlu di kembangkan dan jangan mematok hanya pada satu data saja
Di akhir pertemuan kali ini Mr. Lala Bumela member kesimpulan, bahwa data itu Informasi yang akan di pakai untuk tujuan tertentu.
Infomasi bisa di dapatkan melalui spoken, writen, visual, atau pun kombinasi.  Dunia visual, dunia gambar, memiliki peran sentral dalam modern dan akhir budaya modern. Dalam budaya saat ini yang dijiwai dengan  mekanis elektronik dan digital digandakan suara dan gambar, istilah ' teks ' mencakup semua produk yang membuat pembentukan kemungkinan arti. Namun, hal ini tidak berarti bahwa lisan, tertulis dan visual yang teks dapat dipelajari dengan
persis metode yang sama. (Lehtonen. 2000:56).   Selain itu, 
Fakta bahwa angka, tabel dan foto-foto dapat menempati sampai setengah artikel penelitian ilmu bersaksi untuk pentingnya visual dalam genre akademik. (Hyland. 2006:53)
“Data jangan di jadikan ornament” harus sinkron, menurut Mr. Lala Bumela.
Pemahaman kelompok kami dalam Paragraf pertama, kalimat kesatu sampai ketiga, yakni:
P1
S1 (Desy): makanan yang di paparkan di kalimat pertama menunjukkan keterkaitannya dengan tema “Pesta perpisahan” makanan yang di hidangkan berasa (asin, pahit, panas) menunjukkan acara perpisahan.
S2 (Saleha): pada kalimat selanjutnya yakni dipahami bahwa pesta sederhana tersebut dikelola oleh Denny Yomaki sebagai pertanda bahwa penelitian penulis berakhir di bulan Mei 2003.
S3 (Titi): dalam kalimat ketiga, dari pengadaan pesta yang diadakan beberapa hari sebelum kembalinya penulis dari Papua.
·         Mengenai Strength: Banyak hal yang tidak terduga setelah melakukan aktifitas membaca serta mengetahui mengenai Papua yang sebelumnya belum saya ketahui.
·         My Weaknesess: Banyak kosa kata asing yang membuat saya bingung sehingga mengharuskan saya membuka kamus karena minimnya Vocabulary yang saya ingat. Di tuntut untuk mengeksplor informasi dalam teks yang masih “alot” di keluarkan dari bibir saya. Saya juga masih bingung dalam paragraph pertama kenapa harus di dahului dengan acara pesta terlebih dahulu dalam pembahasan teks.
Sumber:
(Membaca:Minggu, 06/04/2014, 11:14 WIB)
(Pengertian Membaca: Minggu, 06/04/2014, 11:27 WIB)
(Papua: Minggu, 06/04/2014, 13:10 WIB)

(Rakyat Papua: Sabtu, 05/06/2014, 23:11 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic