8th Class Review
Hari ke empat di bulan April 2014, Mr. Lala Bumela mengawali
pembelajaran di kelas dengan menyampaikan evaluasi pembelajaran yakni mengenai
Kemajuan serta kesalahan yang terjadi pada mahasiswa dengan harapan kedepannya
tidak mengulangi kesalahan sekecil apapun itu, karena sekecil apapun kelalaian
maka akan sangat mematikan. Di separuh musim ini yang menyisahkan enam
pertemuan, Mr. Lala Bumela mengharapkan sebuah kerangka yang lebih baik dari
kata “Suci”. Beliau menyampaikan bahwa banyak orang sering mendengar
kata “Attitude” (Sikap) akan tetapi, mereka tidak mengetahui makna dari
kata “Attitude” itu sendiri. Mr. Lala Bumela juga menyampaikan bahwa banyaknya mahasiswa yang gagal membaca. Untuk itu beliau menyampaikan
mengenai pengalaman membaca harus di lakukan secara KONSTAN (terus
menerus), tak luput juga akan do’a
kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang harus dilakukan terus menerus dalam setiap
detik kehidupan. FOKUS, KOMITMEN, KETEKUNAN yang
KONSTAN adalah suatu keharusan! Serta sebuah KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA,
KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA KONSTAN adalah suatu keharusan!
Sekarang adalah waktunya untuk membaca (READING
TIME). Sudahkah Anda
membaca hari ini? Sudahkah membaca menjadi rutinitas harian kita? Kalau kita
tengok para pendiri bangsa Indonesia, mereka adalah orang-orang yang gemar
membaca. Bung Karno, Bung hatta, Sutan Sjahrir mereka begitu dekat dengan buku.
Kedekatan dengan buku membuat mereka berwawasan luas dan berpikiran besar.
Pendapat tentang
definisi membaca menurut para ahli, diantaranya:
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), membaca adalah
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan
maupun hanya dalam hati).
2. Hodgson (1960: 43-44), membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau
bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan
suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata
secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi,
pesan yang tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses
membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
3. Finochiaro dan Bonomo (1973: 119), membaca adalah
memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa
tertulis.
4. Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996: 8), membaca adalah merupakan rangkaian yang respon
yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan
manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub
keterampilan, yang meliputi sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman,
berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan konstruktif. Menurutnya,
aktivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilan tersebut
dilakukan secara bersam-sama dalam suatu keseluruhan yang terpadu.
“Tidak ada orang besar yang tidak membaca.
Bahkan Firaun pun membaca”.
( Menurut, Oom Nurohmah, ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Jawa
barat). Dalam membaca ada media utama yang sangat di perlukan yakni sebuah teks
maupun dalam bentuk buku. Dalam segala bentuknya, teks ditandai dengan tiga ciri:
materialitas, hubungan formal dan kebermaknaan (Lehtonen.2000:73).
Sampai kapan pun, buku akan tetap jadi primadona
ilmu pengetahuan yang paling esensial bagi kemajuan peradaban manusia. Sebuah
buku mampu menghadirkan serpihan-serpihan sejarah yang tercecer menjadi terang
benderang; serpihan ilmu yang terserak menjadi serangkaian data dan peristiwa
yang berguna dalam memberdayakan kehidupan manusia. Maka, sejarah
peradaban manusia sangat bergantung pada catatan masa silam yang sempat
dibukukan dan menjadi sumber informasi paling menentukan bagi masa depan
kemanusiaan.
Berhubungan dengan sejarah, ada beberapa
pertanyaan yang harus saya jawab dalam Class Review kali ini dalam trivia
Quiz mengenai sejarah Papua, tentu saja di butuhkan kegiatan membaca terlebih dahulu untuk dapat
menjawab semua pertanyaan ini.
Baiklah, saya akan mencoba menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut diantaranya:
1.
What is West Papua? And where is it located?
Papua Barat
Provinsi
Papua Barat awalnya bernama irian Jaya
Barat, berdiri atas dasar Undang-Undang nomor 45 Tahun 1999 tentang pembentukan
Provinsi irian Jaya Barat, Provinsi irian Jaya Tengah, Kabupaten Mimika,
Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kota sorong. Berdirinya Provinsi
Papua Barat juga mendapat dukungan dari
surat Keputusan DPRD Provinsi Papua
nomor 10 Tahun 1999 tentang pemekaran Provinsi Papua menjadi tiga
provinsi. sejak saat itu, pertentangan
selama lebih dari 6 tahun sejak Undang-Undang nomor 45 Tahun 1999
dikumandangkan
dan pertentangan sengit selama 3 tahun sejak
inpres nomor 1 Tahun 2003 dikeluarkan berakhir dan Provinsi irian Jaya Barat mulai membangun dirinya
secara sah. Dan sejak tanggal 6 Februari 2007 Provinsi irian Jaya Barat berubah nama menjadi
Provinsi Papua Barat (West Papua).
Lokasi Papua Barat
Provinsi Papua Barat merupakan provinsi kedua
di Tanah Papua yang terletak
pada titik koordinat antara 0° - 4° derajat Lintang selatan dan 124° - 132°
derajat Garis Bujur Timur berada tepat dibawah garis Khatulistiwa dengan
ketinggian antara 0 - 100 meter diatas permukaan laut. Luas wilayah Provinsi
Papua Barat sebesar 126.093,00 km2 dimana Kabupaten sorong
selatan merupakan kabupaten terluas dengan luas wilayah sebesar 29.811,00
km2 atau menempati 23,64 persen dari total luas wilayah Provinsi
Papua Barat. Secara Geografis, Provinsi Papua Barat berbatasan dengan:
Sebelah Utara
: samudera Pasifik,
Sebelah Selatan :
Laut Banda dan Provinsi Maluku,
Sebelah Barat
: Laut seram dan
Provinsi Maluku,
Sebelah Timur
: Provinsi Papua
Papua Barat dan Letaknya. Sabtu, 05/04/2014,
16:46 WIB.
- What differences can you spot between PAPUA and
IRIAN JAYA?
Perbedaan
antara Papua dan Irian Jaya
Kata Papua memiliki
banyak arti salah satunya dalam Bahasa Tidore, karena Papua adalah wilayah
kekuasaan Kerajaan Tidore. Kata Papua terdiri dari dua kata yaitu PAPA dan UA.
Papa artinya Bapak dan ua artinya tidak, jadi Papua artinya tidak memiliki
Bapak, karena ketika itu Sultan Tidore melihat bahwa di tanah Papua ini tidak
memiliki pemimpin atau dengan kata lain orang Papua berdiri sama tinggi dan
duduk sama rendah oleh karena itu sultan Tidore memberi nama pulau ini dengan
nama Papua dan memberikan mereka seorang pemimpin. Dan menurut tokoh masyarakat
bahwa kata Papua menurut bahasa Papua sendiri artinya hitam dan keriting itu
adalah ciri khas orang Papua. Mungkin kita sering mendengar lagu yang
dinyanyikan oleh penyanyi kondang asal Papua EDO KONDOLOGIT “Hitam Kulitku
Keriting Rambutku Aku Papua” dan lagu itu melambangkan identitas orang Papua.
IRIAN artinya Ikut
Republik Indonesia Anti Nederland”. (Buku PEPERA 1969 terbitan tahun 1972, hal.
107-108). Kenapa anti Nederland karena pada waktu itu Belanda menjajah
Indonesia dan menguasai daerah minyak di wilayah Papua yaitu di bagian kepala
burung dan menjadikan penduduk asli pribumi sebagai buruh kasar pada perusahaan
minyak mereka maka orang Papua anti dengan Nederland.
Nama Irian menjadi Papua
yaitu pada era Presiden Gusdur. Dan pada waktu itu Gusdur melakukan perjalanan
Dinas ke Papua yaitu di Jayapura dan Orang Papua sendiri yang meminta ke
Presiden Gusdur bahwa mereka ingin nama Provinsinya diganti dengan nama Papua
karena itu melambangkan Identitas mereka dan sekarang adalah zaman reformasi
kita tidak boleh lagi membenci Negara lain, maka Gusdur menyetujui dan
menggantikan nama Irian dengan Papua.
Sabtu, 05/04/2014, 21:16
WIB.
- In what year the land called Papua integrated into
NKRI?
Papua di integrasikan ke Indonesia
Tahun 1963 Papua diintegrasikan kedalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan catatan 6 (enam) tahun kemudianyaitu
tahun 1969 harus diberikan Kebebasan bagi Rakyat Pribumi Papua untukmenentukan
nasip sendiri/ Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA), sesuai isi kesepakatan
New York (New York Agreement). Sejarah singkat ini, memberikan sedikit gambaran
bahwa proses pelaksanaan PEPERA itu memang benar sesuai jadwal yangdisepakati
dalam kesepakatan New York dan kami sebagai generasi penerus Papua tidak
menyalahkan Pemerintah Indonesia saat itu maupun keterwakilan Papua saat itu. Pemerintah
Indonesia saat itu, pernah membuka diri terhadap orang Papua untuk
menyelenggarakan PEPERA. Pada hari dimana PEPERA dilaksanakan, tokoh – tokoh
Papua dari berbagai daerah Papua dipanggil berjumlah 1026 orang oleh pemerintah
Indonesia guna bermusyawarah untuk mufakat. Dalam sejarah tercatat bahwa musyawarah
itu memang benar terjadi dan tidak ada orang yang bisa bilang bahwa MUSYAWARAH
tidak dilaksanakan pada tahun 1969.
Integrasi
Papua. Minggu, 06/04/2014, 11:39 WIB
Berdasarkan New
York Agreement yang diserahkan kepada Indonesia 1 Mei 1963, melalui kekuatan
diplomasi internasional yang menjadikan Papua kembali kepada wilayah NKRI, bukan
melalui proses aneksasi. Sejarah membuktikan bahwa papua memang sudah di bawah
NKRI sejak kemerdekaan 17 Agustus maka dengan adanya 1 Mei 1963 merupakan
langkah strategis berdasar Perjanjian New York yang memperkuat kembalinya Papua
ke pangkuan ibu pertiwi.
Sumber
(http://indonesia
murvoice.blogdetik.com/2013/08/19/papua-masuk-nkri-melalui-kekuatan-diplomasi-bukan-aneksasi/)
Integrasi
Papua: Minggu, 06/04/2014, 11:42 WIB
- What is Trikora?
Tri Komando Rakyat (TRIKORA)
Dalam pidatonya ”Membangun Dunia Kembali” di forum PBB
tanggal 30 September 1960, Presiden Soekarno berujar, ”......Kami telah
mengadakan perundingan-perundingan bilateral......harapan lenyap, kesadaran hilang,
bahkan toleransi pu n mencapai batasnya. Semuanya itu telah habis dan Belanda
tidak memberikan alternatif lainnya, kecuali memperkeras sikap kami.”
Tindakan konfrontasi politik dan ekonomi yang dilancarkan
Indonesia ternyata belum mampu memaksa Belanda untuk menyerahkan Irian Barat.
Pada bulan April 1961 Belanda membentuk Dewan Papua, bahkan dalam Sidang umum
PBB September 1961, Belanda mengumumkan berdirinya Negara Papua. Untuk
mempertegas keberadaan Negara Papua, Belanda mendatangkan kapal induk ”Karel
Doorman” ke Irian Barat.
Terdesak oleh persiapan perang Indonesia itu, Belanda
dalam sidang Majelis Umum PBB XVI tahun 1961 mengajukan usulan dekolonisasi di
Irian Barat, yang dikenal dengan ”Rencana Luns”.
Trikora adalah tiga seruan Presiden Soekarno dalam menanggapi rencana licik Belanda tersebut, pada tanggal 19 Desember 1961
bertempat di Yogyakarta dalam
rapat raksasa di alun alun utara Yogyakarta, yang isinya :
1. Gagalkan berdirinya negara Boneka Papua bentukan
Belanda
2. Kibarkan sang Merah Putih di irtian Jaya tanah
air Indonesia
3. Bersiap melaksanakan mobilisasi umum
Sumber:(http://widhisejarahblog.blogspot.com/2010/09/perjuangan-bangsa-indonesia
merebut.html) TRIKORA.
Sabtu, 05/04/2014, 17.18 WIB.)
- What are the roles of Soekarno in the integration of
Papua into NKRI?
Peran
Soekarno dalam integrasi Papua ke dalam NKRI
Dengan adanya trikora kita
bisa melihat bahwa peran Ir. Soekarno dalam integrasi Papua ke dalam NKRI sangat
berjasa, karena beliau tidak pantang menyerah untuk dapat merebut kembali Papua
dari tangan Belanda. Dan
juga perlu diketahui bahwa di dalam upaya Indonesia merebut kembali wilayah
Papua, terdapat peran penting yang dilakukan oleh Amerika Serikat, PBB, dan
negara tetangga lainnya. Contohnya melalui forum PBB,setelah
perundingan bilateral yang dilaksanakan pada tahun 1950, 1952 dan 1954
mengalami kegagalan, Indonesia berupaya mengajukan masalah Irian Barat dalam
forum PBB. Sidang Umum PBB yang pertama kali membahas masalah Irian Barat
dilaksanakan tanggal 10 Desember 1954. Sidang ini gagal untuk mendapatkan 2/3
suara dukungan yang diperlukan untuk mendesak Belanda. Kemudian, dukungan Negara
Negara Asia Afrika (KAA). Melihat kegagalan melalui cara bilateral, Indonesia juga menempuh
jalur diplomasi secara regional dengan mencari dukungan dari negara-negara Asia
Afrika. Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Indonesia tahun 1955 dan
dihadiri oleh 29 negara-negara di kawasan Asia Afrika, secara bulat mendukung
upaya bangsa Indonesia untuk memperoleh kembali Irian sebagai wilayah yang sah
dari RI. Namun suara
bangsa-bangsa Asia Afrika di dalam forum PBB tetap tidak dapat menarik dukungan
internasional dalam sidang Majelis Umum PBB.
- What did the Dutch colonial do in Papua?
Yang dilakukan kolonial Belanda di Papua, yaitu Pemerintah Belanda memulai persiapan untuk
menjadikan Papua negara merdeka selambat-lambatnya pada tahun 1970-an.
Hasilnya antara lain adalah sebuah akademi angkatan laut yang berdiri pada 1956 dan
tentara Papua pada 1957.
Belanda mengirimkan kapal induk Hr. Ms. Karel Doorman ke Papua
bagian barat. Angkatan Laut Belanda (Koninklijke Marine) menjadi tulang punggung pertahanan di perairan Papua bagian
barat sampai tahun 1950.
Keadaan ini berubah sejak tahun 1958, di mana kekuatan militer Belanda terus
bertambah dengan kesatuan dari Koninklijke Landmacht (Angkatan Darat Belanda) danMarine Luchtvaartdienst. Selain itu, batalyon infantri 6 Angkatan
Darat merupakan bagian dari Resimen Infantri Oranje Gelderland yang terdiri dari 3 batalyon yang
ditempatkan di Sorong, Fakfak, Merauke, Kaimana, danTeminabuan.
- What are the roles of US-UN and our neighbouring
countries in the Papua conflicts?
Peran
AS - PBB dan negara-negara tetangga kita dalam konflik Papua
Presiden
Amerika Serikat yang baru saja terpilih John Fitzgerald Kennedy merasa risau
dengan perkembangan yang terjadi di Irian Barat. Dukungan
Uni Soviet ( PM. Nikita Kruschev ) kepada perjuangan RI untuk mengembalikan
Irian Barat dari tangan Belanda, menimbulkan terjadinya ketegangan politik
dunia, terutama pada pihak Sekutu (NATO) pimpinan Amerika Serikat yang semula
sangat mendukung Belanda sebagai anggota sekutunya. Apabila Uni Soviet telah
terlibat dan Indonesia terpengaruh kelompok ini, maka akan sangat membahayakan
posisi Amerika Serikat di Asia dan dikhawatirkan akan menimbulkan masalah
Pasifik Barat Daya. Apabila pecah perang Indonesia dengan Belanda maka Amerika
akan berada dalam posisi yang sulit. Amerika Serikat sebagai sekutu Belanda
akan di cap sebagai negara pendukung penjajah dan Indonesia akan jatuh dalam
pengaruh Uni Soviet. Untuk itu, dengan meminjam tangan Sekjend PBB U Than,
Kennedy mengirimkan diplomatnya yang bernama Elsworth Bunker untuk mengadakan
pendekatan kepada Indonesia – Belanda.
Sesuai
dengan tugas dari Sekjend PBB ( U Than ), Elsworth Bunker pun mengadakan
penelitian masalah ini, dan mengajukan usulan yang dikenal dengan ”Proposal
Bunker”.Adapun isi Proposal Bunker tersebut adalah sebagai berikut : “Belanda
harus menyerahkan kedaulatan atas Irian barat kepada Indonesia melalui PBB
dalam jangka waktu paling lambat dua tahun.”
Usulan ini menimbulkan
reaksi :
1. Dari Indonesia : meminta
supaya waktu penyerahan diperpendek.
2. Dari Belanda : setuju
melalui PBB, tetapi tetap diserahkan kepada Negara Papua Merdeka.
Dan
lahirlah persetujuan New York.
- What is Organisasi Papua Merdeka (OPM) and who
finances them?
Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun
1965 dengan tujuan membantu dan melaksanakan penggulingan] pemerintahan
yang saat ini berdiri di provinsi Papua danPapua Barat di Indonesia, sebelumnya bernamaIrian Jaya, memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan
modernitas. Organisasi ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya
pimpinan Muammar Gaddafi dan
pelatihan dari grup gerilya New People's Army beraliran Maois yang
ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional
Amerika Serikat.
OPM. Sabtu, 05/04/2014, 23:11 WIB
9.
Will
you personally support Papua to become a newly seperated country? Why?
Saya tidak akan mendukung pelepasan Papua dari
wilayah Indonesia, karena Papua merupakan salah satu bagian dari wilayah Indonesia
yang harus dipertahankan.
Penjelesan diatas merupakan
data atau informasi awal mengenai Papua melalui kegiatan membaca yang dapat dijadikan
penuntun bagi saya untuk memahami informasi selanjutnya khususnya yang terdapat
dalam artikel “Don’t Use Your Data as a Pillow.”
Dalam diskusi pertama di kelas ini, kami menggaris
bawahi kata “Data” dan “Pillow” yakni:
Pendapat saya:
mengenai “Data” merupakan Informasi sedangkan “Pillow” yaitu tempat untuk bersandar.
Dengan demikian, saya berkesimpulan bahwa data memuat informasi yang secara
terus menerus berkembang dan mengalir dan jangan di jadikan sebuah data itu
sebagai sandaran semata.
Pendapat Desy
Damayanti: Data merupakan alat untuk penunjang serta mudah di cari karena
ada sumbernya sedangkan Pillow merupakan sandaran kepala kita untuk
mengistirahatkan.
Pendapat Titi
Susanti: Data itu sebagai asset kita untuk sumber pengetahuan, sedangkan
pillow hanya sebagai sandaran kita.
Pendapat Tina
Rahmawati: Jika kita memiliki “data” maka jangan di “patok” untuk sandaran
carilah sumber lainnya
Pendapat Tina
Maryani: Data itu sebagai tumpukan informasi sehingga perlu di kembangkan
dan jangan mematok hanya pada satu data saja
Di akhir pertemuan kali ini Mr. Lala Bumela member kesimpulan, bahwa data
itu Informasi yang akan di pakai untuk tujuan tertentu.
Infomasi bisa di dapatkan
melalui spoken, writen, visual, atau pun kombinasi. Dunia visual, dunia gambar, memiliki
peran sentral dalam modern dan akhir budaya modern. Dalam budaya saat ini yang
dijiwai dengan mekanis
elektronik dan digital digandakan suara dan gambar, istilah ' teks ' mencakup
semua produk yang membuat pembentukan kemungkinan arti. Namun, hal ini tidak berarti bahwa lisan,
tertulis dan visual yang teks dapat dipelajari dengan
persis metode yang sama. (Lehtonen. 2000:56). Selain itu, Fakta bahwa angka, tabel dan foto-foto dapat menempati sampai setengah artikel penelitian ilmu bersaksi untuk pentingnya visual dalam genre akademik. (Hyland. 2006:53)
persis metode yang sama. (Lehtonen. 2000:56). Selain itu, Fakta bahwa angka, tabel dan foto-foto dapat menempati sampai setengah artikel penelitian ilmu bersaksi untuk pentingnya visual dalam genre akademik. (Hyland. 2006:53)
“Data
jangan di jadikan ornament” harus
sinkron, menurut Mr. Lala Bumela.
Pemahaman kelompok kami dalam Paragraf pertama,
kalimat kesatu sampai ketiga, yakni:
P1
S1 (Desy): makanan yang di paparkan di kalimat
pertama menunjukkan keterkaitannya dengan tema “Pesta perpisahan” makanan yang
di hidangkan berasa (asin, pahit, panas) menunjukkan acara perpisahan.
S2 (Saleha): pada kalimat selanjutnya yakni
dipahami bahwa pesta sederhana tersebut dikelola oleh Denny Yomaki sebagai
pertanda bahwa penelitian penulis berakhir di bulan Mei 2003.
S3 (Titi): dalam kalimat ketiga, dari pengadaan
pesta yang diadakan beberapa hari sebelum kembalinya penulis dari Papua.
·
Mengenai Strength:
Banyak hal yang tidak terduga setelah melakukan aktifitas membaca serta mengetahui
mengenai Papua yang sebelumnya belum saya ketahui.
·
My Weaknesess:
Banyak kosa kata asing yang membuat saya bingung sehingga mengharuskan saya
membuka kamus karena minimnya Vocabulary yang saya ingat. Di tuntut untuk
mengeksplor informasi dalam teks yang masih “alot” di keluarkan dari bibir
saya. Saya juga masih bingung dalam paragraph pertama kenapa harus di dahului
dengan acara pesta terlebih dahulu dalam pembahasan teks.
Sumber:
(Membaca:Minggu,
06/04/2014, 11:14 WIB)
(Pengertian
Membaca: Minggu, 06/04/2014, 11:27 WIB)
(Papua:
Minggu, 06/04/2014, 13:10 WIB)
http://www.komapo.org/index.php/sospol/36-sospol/478-kenapa-rakyat-papua-tidak-mau-hidup-dengan-nkri
(Rakyat
Papua: Sabtu, 05/06/2014, 23:11 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic