We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Minggu, 06 April 2014

Memaknai Teks (class review 8)




Apa kabar class review? Liburan penulisan class review di minggu kemarin cukup membuat otak saya sedikit berkarat. Pertemuan kedelapan kemarin cukup membuatku tegang. Dan class review kedelapan ini merupakan preview dari pertemuan kesembilan. Namun, class review kedelapan ini nampaknya merupakan class review terberat sepanjang penulisan class review yang sudah-sudah. Hal ini hanya disebabkan oleh waktu pengerjaan yang relative singkat. Bahkan, saya hanya mempunyai hari deadline saja untuk mengerjakan class review ini, karena tidak tersedia hari-hari yang biasanya ku gunakan untuk mengkonsep dan memikirkan pembahasan di class review.
            Dalam class review ini, kami dituntut untuk menjadi Reader. Setelah kemarin berkecamuk dengan tulis menulis, sekarang giliran reading yang ditonjolkan. Hal itu karena kami ini sebenarnya sedang dirancang sebagai multilingual. Dalam pertemuan kemarin, kami mendapat sebuah nuansa baru dalam kegiatan belajar writing tersebut. Sebuah konsep yang tengah dibentuk untuk kami selaku mahasiswa yang sedang belajar writing. Dan dari sekian kata kunci diharapkan dari kami, disiniterdapat satu aspek yang sangat ditekankan sekali, yaitu kata “Teamwork”. Percuma sekali jika sebuah kelas yang dihuni oleh orang-orangyang berkemampuan namun tidak mempunyai unsur Teamwork.
            Kegiatan yang dilakukan di kelas kemarin yaitu memaknai sebuah tulisan yang berjudul “Don’t use your data as a pillow” yang mana ditulis oleh S.Eben Kirksey. Akan tetapi, sebelum itu kami mendiskusikan sebuah Tivia Quiz terlebih dahulu sebagai pemanasan. Dari Sembilan pertanyaan yang tersedia,kelompok kami hanya mampu menjawab dua buah pertanyaan saja. Itupun pada pertanyaan nomer satu, kami tidak didasari dengan pengetahuan dasar  yang luas mengenai Papua. Pertanyaan pertama mengenai lokasi dari Papua barat dan apa sih Papua barat sendiri? Menurut hasil dari jawaban kelompokkami, Papua barat merupakan daerah bagian dari Papua yang ingin memisahkan diri dari Indonesia (NKRI). Sedangkan lokasinya tentu saja dibagian timur Indonesia yaitu di Pulau Papua. Sedangkan pertanyaan kedua Tentang perbedaan Papua dengan Irian Jaya, kami mendapatkan sedikit ilham dalam hal ini.
            Menurut kelompok kami, perbedaan antara Papua dengan Irian Jaya tentu saja berbeda pada penamaannya. Terdapat sebuah cerita menarik mengenai penggantian Papua ke Irian Jaya. Papua sendiri, merupakan nama asli atau asal dari daerah tersebut. Sedangkan Irian Jaya merupakan nama yang diberikan Soekarno untuk menandakan bahwa daerah tersebut merupakan bagian dari Indonesia.  Setelah saya ingat-ingat lagi hal-hal yang berkaitan dengan Papua, ada yang terlewat dari diskusi kelompok kami kemarin. Kemerdekaan Papua tidaklah serempak dengan kemerdekaan Indonesia yang ditandai dengan proklamasi. Pada saat Indonesia telah merdeka, wilayah Papua masih dimonopoli oleh Belanda. Oleh sebab itu, dibentuklah gerakan Trikora dalam upaya pembebasan Papua. Maka, sebagai tanda pelepasan diri dari Belanda, Ir.Soekarno mengubah nama Papua menjadi IRIAN JAYA yang artinya Ikut Republik Indonesia Anti Nederland (IRIAN).
            Rancangan khas diseason ini ditekankan pada kata Constant. Tuntutan tersebut mesti diperhatikan dengan baik-baik agar tidak terjadi error, mistake atau Ignorance. Proses tersebut merupakan batu loncatan untuk menghasilkan kualitas dari sebuah kegiatan membaca dan menulis. Kemarin pun, proses tersebut dijalankan pada kami. Mulai dari pemaknaan terhadap judul dan juga tiap-tiap kalimat dari paragraph pertama, sementara untuk selanjutnya, pembahasan yang didiskusikan cukup per paragraph saja dan tidak perlu detail per kalimat.
            Dalam judul “Don’t Use Your Data as a Pillow”, terdapat dua kata kunci yakni data dan pillow. Di ranah ini, kelompok kami mendiskusikan kaitan pillow sebagai analogi dari data. Menurut saya sendiri, data itu sebagai penunjang atau patokan seseorang dalam pencarian informasi. Sedangkan pillow merupakan perumpamaan untuk menyandarkan otak kita. Jika otak atau kepala kita disandarkan pada data atau pillow, kemungkinan yang terjadi adalah kita terpaku pada data.
            Berbeda namun hamper serupa, saya memiliki empat pendapat lagi dari hasil diskusi kemarin. Menurut apa yang dipahami Saleha, ia memandang bahwa data itu memuat berbagai informasi dan pillow diartikan bahwa informasi atau data tersebut untuk menunjang peristirahatan. Masih hamper serupa, apa yang dipahami oleh Titi S, Tina M, maupun Tina R memandang bahwa data itu merupakan asset ataupun tumpukan informasi. Sementara pillow tetap sebagai penunjang untuk mempernyaman istirahat. Dari pendapat-pendapat tersebut, didapat satu kesimpulan bahwa data itu diartikan sebagai sandaran. Jadi, meskipun data itu ada, kita tidak boleh menerima data tersebut secara mentah-mentah tanpa dipikirkan lebih dalam tentang sebuah pembahasan.
            Berbeda dengan kelompok kami, kelompok lain memiliki pandangan yang berbeda dengan kelompok yang memandang data sebagai informasi atau sumber informasi. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa pemahaman setiap individu itu berbeda-beda dalam menanggapi suatu teks. Beralih dari judul, kami juga membahas kalimat dari paragraph pertama. Meskipun yang sempat kami bahas hanyalah dari kalimat pertama sampai dengan kalimat ketiga. Dari kelompok kami, kalimat pertama berisi tentang pesta perpisahan. Dan hidangan yang disajikan sesuai dengan tema pesta tersebut yaitu perpisahan. Maka di dalam pesta tersebut tidak disisipkan makanan manis semacam cake dan kue-kue lainnya. Sementara kelompok lain melihat bahwa makanan yang disajikan merupakan makanan khas Papua yang berarti, maksud meraka adalah agar penulis yang akan pergi tersebut teringat akan Papua itu sendiri melalui makanan tradisionalnya. Kemudian pada kalimat selanjutnya yakni dipahami bahwa pesta sederhana tersebut dikelola oleh Denny Yomaki sebagai pertanda bahwa penelitian penulis berakhir di bulan Mei 2003. Sementara kelompok kami tidak memiliki gambaran mengenai kaitan antara penelitian tersebut dengan waktu penyelesaiannya. Mungkin memang si penulis sengaja mengambil waktu tersebut sebagai akhir dari penelitiannya. Selanjutnya dalam kalimat ketiga dari pengadaan pesta yang diadakan beberapa hari sebelum kembalinya penulis dari Papua, kami menduga hal itu karena agar si penulis mempunyai waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk kepergiannya tersebut. Jadi, penulis dapat mengenang Papua lebih lama setelah pesta perpisahannya itu.
            Setelah proses diskusi selesai, Mr. Lala menjelaskan kembali pemaknaan judul “Don’t Use Your Data as a Pillow”. Beliau menerangkan bahwa penggunaan kata pillow dalam judul tersebut karena pillow sendiri sifatnya adalah optional dan bukan obligatory. Hal itu karena meskipun tanpa bantal, kita masih bisa tidur dimanapun dan kapanpun. Jadi, bantal bukanlah hal yang wajib ada untuk mengantarkan kita pada dunia mimpi. Sementara data sendiri merupakan sebuah informasi yang harus dicek kebenarannya melalui research. Selain itu, data juga tidak bolehserampangan. Artinya, tidak semua informasi dapat dijadikan data. Sementara research sendiri wujudnya itu lebih spesifik, dan hal-hal mengenai research itu serba spesifik. Untuk data sendiri, biasanya berbentuk teks. Jadi, ini jelas ada hubungannya dengan literasi. Menurut lehtonen (2000) sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya bahwa teks merupakan wujud fisik maupun semiotic material. Dan kaitan keduanya yakni teks dapat menjadi wujud semiotic hanya ketika teks memiliki beberapa bentuk fisik.
            Demikian class review kedelapan yang saya rampungkan minggu pagi. Kesimpulam dari penulisan class review ini yakni setiap individu memiliki pemahaman yang berbeda-beda dalam menanggapi sebuah teks ataupun masalah. Disinilah tugas kita untuk menyatukan pemahaman-pemahaman tersebut menjadi sebuah kesimpulan yang global. Selain itu,, kita juga perlu mengaitkan masalah tersebut dengan pengetahuan yang berhubungan dengan pembahasan tersebut. Dan yang terakhir, dalam sebuah kelompok perlu yang namanya teamwork. Tanpa teamwork, kita tidak akan dipandang sebagai apa-apa meskipun memiliki kemampuan.

YANG HAMPIR TERLUPAKAN :
            Disina saya akan menuliskan jawaban dari pertanyaan dalam silabus mulai dari pertanyaan ketiga sampai dengan pertanyaan terakhir.
3. Papua resmi bergabung dengan Indonesia pada tahun 1969 yang disahkan oleh PBB dalam siding Umum ke-24 pada tanggal 19 November. Hasil pengesahan tersebut melalui PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat) yang berlangsung melalui tiga tahap.
4. TRIKORA merupakan sebuah gerakan dalam upaya pembebasan Irian Barat dengan jalan operasi militer. Gerakan ini dikeluarkan oleh presiden Soekarno pada tanggal 19 Desember 1961 dalam sebuah rapat raksasa di Yogyakarta. Tiga komando tersebut yaitu :
a)      Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua buatan Belanda colonial
b)      Kibarkanlah sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia
c)      Bersiaplah untuk mobilisasi umum untuk mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah Air dan Bangsa.
5. Peran Soekarno dalam penggabungan Papua ke Indonesia ditandai dengan upaya beliau dalam membebaskan Papua dari penjajahan Belanda. Upaya-upaya tersebut dimulai dari upaya melalui diplomasi dan konfrontasi ekonomi. Selain itu, pengadaan konferensi-konferensi dan juga melalui jalan militer dengan terbentuknya TRIKORA.
6. Kolonial Belanda menguasa Papua dengan maksud ingin menguasai sumber daya alam yang ada di sana. Mereka mengeksploitasi Papua beserta sumber daya alamnya. Selain itu, mereka juga memanfaatkan daerah tersebut untuk perihal militer.
7. Peran US-UN atau dewan PBB dalam konflik Indonesia –Belanda mengenai Papua yakni sebagai penengah. Selain itu, PBB juga mengatasi permasalahan tersebut dengan jara memperkenankan rakyat Papua memilih nasibnya sendiri. Kemudian PBB juga sebagai pihak yang mengesahkan hasil keputusan Irian Barat yang ingin bergabung dengan NKRI.
8. OPM merupakan organisasi yang dibentuk untuk memisahkan diri dari NKRI. OPM sendiri mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan pelatihan grup gerilya new people’s army beraliran Maois yang ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departenen Keamanan Nasional Amerika Serikat.
9. Saya tidak akan mendukung pelepasan Papua dari wilayah Indonesia. Hal itu karena Papua merupakan salah satu bagian dari Indonesia yang harus dipertahankan sebagai wilayah Indonesia. Selain itu, wilayah Papua merupakan salah satu asset bagi Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Oleh sebab itu, kita tidak boleh salah satu wilayah Indonesia dibiarkan dimonopolo oleh bangsa-bangsa asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic