Seorang Pembaca
Berbicara tentang seorang pembaca ada kaitannya dengan pembahasan
kita pada pertemuan kesembilan mata kuliah writing 4 yang dibimbing oleh
Mr.Lala Bumela. Pada tanggal 04 April 2014. Pada pertemuan kali ini dan dua
minggu yang akan dating yaitu pertemuan selanjutnya kita hanya ditugaskan untuk
membaca artikel dari S.Eben Kirksey. Memahami dari mulai perkalimat dan
kemudian perparagrap. Namun, system kali ini berbeda kita membuat kelompok,
satu kelompok terdiri dari lima orang. Kita membahas dari mulai judul,
perkalimat dan perparagrap.
Membaca artikel dari S.Eben Kirksey yang berjudul ‘Don’t Use Your
Data as a Pillow’. Membahas tentang papua barat, namun saya baru membaca satu
paragraph. Tetapi saya masih belum sepenuhnya mengerti, sebenarnya paragraph
pertama itu membicarakan tentang apa. Saya hanya mengerti pada kalimat utama
dan kedua saja, selanjutnya masih dalam proses pemahaman. Untuk menjadi seorang
penulis yang handal ataupun hebat tahap yang harus dilewati adalah menjadi seorang
pembaca yang hebat juga atau a good reader. Dan agar kita bisa menjadi seorang
pembaca yang hebat atau berkualitas kita harus bisa menseleksi data untuk
menjadi bahan bacaan kita sendiri.
Sekali lagi membaca itu harus dibiasakan, menjadi sebuah kebiasaan
yang bagus. Salah satu tujuan membaca harus menjadi sebuah kebiasaan adalah
agar menjadi seorang pembaca yang berkualitas. Biasakan membaca buku atau
novel, pada intinya membaca harus dibiasakan. Kebiasaan membaca buku adalah
cara memanfaatkan waktu luang yang baik. Ia dapat menjaga sesorang tetap sibuk,
ketika tiada hal lain yang diekerjakannya. Orang-orang yang terbiasa dalam
membaca bukan hanya akan dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, tetapi
juga memelihara pemikirannya agar tetap jernih dan bagus.
Pa lala mengatakan progress kelas kita semakin bagus, banyak
bintang baru dalam menulis. Namun, beliau tidak akan mentoleransi bagi
mahasiswaa yang melakukan kesalahan kecil pada papernya yang nantinya akan
menjadi besar, beliau mengatakan ‘I don’t
tolerate a small error/mistake/ignorance!’. Promoting multilingual writer (and reader) is a real job. Moving in L1-L2 continuum is a real journey.
Menurut Sandi data itu sebagai sumber untuk mendapatkan informasi
sedangkan pillow adalah sebagai bantal, sandaran, pedoman untuk mengungkap
sesuatu. Jadi pada intinya, jangan menggunakan data yang mentah-mentah yang
telah dimanipulasi oleh penulis yang memiliki ideology tertentu sebagai
sandaran dalam mengungkap sesuatu khususnya sejarah.
Menurut Siti Roki’ah data adalah informasi yang masih mentah
sedangkan pillow adalah sandaran. Namun, tidak semua data dapat dijadikan
sandaran. Penggunaan data tergantung pada pembaca (reader). Kita harus menjadi
qualify reader untuk bisa menseleksi data dan informasi yang kita dapat.
Menurut Wiwi data adalah sekumpulan informasi yang belum tentu
kebenarannya dan pillow adalah sandaran, pegangan. Kita sebagai penulis harus
bisa menseleksi data itu benar atau tidaknya, jangan menggunakan data sebagai
pegangan. Pillow itu kita jadikan sebagai referensi bukan hanya dijadikan
sandaran.
Menurut Ema data adalah informasi sedangkan pillow adalah sandaran. Pada intinya, satu informasi itu
jangan dijadikan sandaran terus menerus. Kita harus bisa mencari informasi yang
lainnya, atau istilahnya kita mencari ceruk ceruk baru yang belum terungkap.
Menurut saya sendiri data adalah sekumpulan infromasi. Pada intinya
dalam mengartikan kata data hamper sama yaitu informasi. Sedangkan pillow
adalah landasan. Jadi, jangan menggunakan data yang belum valid sebagai suatu
landasan. Kita dapat mencari informasi bukan hanya dari satu orang atau satu
data saja. Kita harus bisa mencari informasi dari sumber lainnya. Kesimpulannya
kita mencari ceruk ceruk baru untuk kita ungkap kebenarannya.
Data itu akan digunakan untuk tujuan tertentu. Menurut Mr.Lala
informasi itu bertebaran namun tidak semua informasi dapat dijadikan sebagai
data. Wujud dari informasi sendiri adalah bebrbetuk tulisan atau text. Menurut
lehtonen data itu written, verbal, visual, dan combination.
Selanjutnya pa lala mengajukan beberapa pertanyaan tentang papua, namun
saya akan menuliskan lima pertanyaan beserta jawabannya.
} What is West Papua? And where is it located?
Papua Barat (sebelumnya Irian Jaya Barat
disingkat Irjabar) adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang
ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat
dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi khusus.
Wilayah provinsi
ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di
sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik,
bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara
dan provinsi Maluku,
bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram
dan tenggara berbatasan dengan provinsi Papua.
Batas Papua Barat hampir sama dengan batas Afdeling ("bagian")
West Nieuw-Guinea ("Guinea Baru Barat") di masa Hindia Belanda.
Provinsi Papua
Barat ini meski telah dijadikan provinsi tersendiri, namun tetap mendapat
perlakuan khusus sebagaimana provinsi induknya. Provinsi ini juga telah
mempunyai KPUD sendiri dan menyelenggarakan pemilu untuk pertama kalinya pada
tanggal 5 April 2004.
} In what year the land called Papua integrated into NKRI?
Sejarah
masuknya Irian Barat (Papua) ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sudah benar sehingga tidak perlu dipertanyakan dan diutak-atik lagi. Hal tersebut
diungkapkan Tokoh Pejuang Papua, Ramses Ohee di Jayapura, menanggapi sejumlah
kalangan yang masih mempersoalkan sejarah masuknya Papua ke dalam wilayah
Indonesia yang telah ditetapkan melalui Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada
1969 silam. Ramses menegaskan, ada pihak-pihak yang sengaja membelokkan sejarah
Papua untuk memelihara konflik di Tanah Papua.
} What is Trikora?
Operasi
Trikora (Tri Komando Rakyat) adalah konflik 2
tahun
yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada tanggal 19 Desember
1961,
Soekarno
(Presiden Indonesia) mengumumkan
pelaksanaan Trikora
di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala.
Mayor Jenderal Soeharto
diangkat sebagai panglima.
Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer
untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.
Ketika
Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus
1945,
Indonesia mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda,
termasuk wilayah barat Pulau Papua.
Namun demikian, pihak Belanda
menganggap wilayah itu masih menjadi salah satu provinsi
Kerajaan Belanda. Pemerintah Belanda kemudian memulai persiapan untuk
menjadikan Papua negara merdeka selambat-lambatnya pada tahun 1970-an.
Namun pemerintah Indonesia menentang hal ini dan Papua menjadi daerah yang
diperebutkan antara Indonesia dan Belanda. Hal ini kemudian dibicarakan dalam
beberapa pertemuan dan dalam berbagai forum internasional. Dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949,
Belanda dan Indonesia tidak berhasil mencapai keputusan mengenai Papua bagian
barat, namun setuju bahwa hal ini akan dibicarakan kembali dalam jangka waktu 1
tahun.
} What are the roles of Soekarno in the integration of
Papua into NKRI?
Soekarno
(Presiden Indonesia) mengumumkan
pelaksanaan Trikora
di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala.
Mayor Jenderal Soeharto
diangkat sebagai panglima.
Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer
untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.
} What is Organisasi Papua Merdeka (OPM) and who
finances them?
Pada
tanggal 1 Mei
1963,
UNTEA menyerahkan pemerintahan Papua bagian barat kepada Indonesia. Ibukota Hollandia
dinamai Kota Baru, dan pada 5 September
1963, Papua bagian barat dinyatakan sebagai "daerah karantina".
Pemerintah Indonesia membubarkan Dewan Papua dan melarang bendera Papua dan
lagu kebangsaan Papua. Keputusan ini ditentang oleh banyak pihak di Papua, dan
melahirkan Organisasi Papua
Merdeka (OPM) pada 1965.
Untuk meredam gerakan ini, dilaporkan bahwa pemerintah Indonesia melakukan
berbagai tindakan pembunuhan, penahanan, penyiksaan, dan pemboman udara.
Menurut Amnesty International, lebih dari
100.000 orang Papua telah tewas dalam kekerasan ini. OPM sendiri juga memiliki
tentara dan telah melakukan berbagai tindakan kekerasan.
Penentuan Pendapat Rakyat. Pada
tahun 1969, diselenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat
(Pepera) yang diatur oleh Jenderal Sarwo Edhi Wibowo.
Menurut anggota OPM Moses Werror, beberapa minggu sebelum Pepera, angkatan
bersenjata Indonesia menangkap para pemimpin rakyat Papua dan mencoba membujuk
mereka dengan cara sogokan dan ancaman untuk memilih penggabungan dengan
Indonesia. Pepera ini disaksikan oleh dua utusan PBB, namun mereka
meninggalkan Papua
setelah 200 suara (dari 1054) untuk integrasi .Hasil PEPERA adalah Papua
bergabung dengan Indonesia, namun keputusan ini dicurigai oleh Organisasi Papua
Merdeka dan berbagai pengamat independen lainnya. Walaupun demikian, Amerika
Serikat, yang tidak ingin Indonesia bergabung dengan pihak komunis Uni Soviet,
mendukung hasil ini, dan Papua bagian barat menjadi provinsi ke-26 Indonesia,
dengan nama Irian Jaya.
Jadi,
pada intinya pembahasan diatas adalah setiap individu memberikan pendapat
tentang arti data dan pillow. Menurut saya sendiri data adalah sekumpulan
infromasi. Pada intinya dalam mengartikan kata data hampir sama yaitu
informasi. Sedangkan pillow adalah landasan. Jadi, jangan menggunakan data yang
belum valid sebagai suatu landasan. Kita dapat mencari informasi bukan hanya
dari satu orang atau satu data saja. Kita harus bisa mencari informasi dari
sumber lainnya. Kesimpulannya kita mencari ceruk ceruk baru untuk kita ungkap
kebenarannya. Kemudian menjawab beberapa pertanyaan dari bapak Lala Bumela tentang papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic