We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Rabu, 26 Maret 2014

Sesuatu yang tersembunyi dibalik sejarah

class review 7
          
  “Jadilah seorang murid selama kamu masih memiliki sesuatu untuk dipelajari; dan itu berarti seumur hidupmu. (Henry Doherty)
            Kalimat motivasi diatas cukup menjelaskan bahwa belajar tidaklah memandang usia. Entah itu muda ataupun tua harus tetap belajar. Apabila kita menghentikan proses belajar, tidak terbayangkan akan seperti apa jadinya kita sebagai generasi penerus bangsa. Untuk itu kita harus bisa mengubah apa yang menjadi rintangan menjadi sesuatu yang bisa memotivasi.
            Pertemuan pada minggu lalu merupakan pertemuan ketujuh. Begitu cepatnya waktu berlalu. Tapi terdapat sedikit kejanggalan pada hari itu, yaitu tentang critical review kami. Ketika ketidakpuasan didapatkan, maka rasanya kecewa dan marah. Begitulah mungkin perasaan Mr. Lala setelah membaca critical review kami. Terdapat banyak kesalahan yang kami buat, mulai dari kesalahpahaman kami terhadap paper yang kami buat, hingga yang terparah adalah kami tidak memperhatikan generic structure dalam pembuatan critical review.
            Sulit rasanya membuat tulisan yang bagus yang bisa menarik perhatian para pembaca, karena sesunguhnya tulisan yang bagus akan dibuat oleh orang-orang yang memiliki sumber daya manusia yang tinggi. Berarti disini kami masih perlu mengasah kemampuan kami agar bisa meningkatkan sumber daya manusia yang kami miliki sehingga kami mampu untuk menghasilkan tulisan yang bagus sesuai dengan ekspektasi kami.
            Pada sebuah karangan, kami diwajibkan untuk menulis sebaik mungkin. Terdapat satu hal penting yang sering kami anggap tidak penting sehingga kami lupa untuk mencantumkannya. Itu adalag thesis statement. Ketika memunculkan thesis statement, kita harus memunculkan posisi kita diawal tulisan. Thesis statement adalah satu atau dua kalimat yang berisi topik (topic), klaim (claim), dan alasan (reason). Kalimat yang bernama thesis statement sebenarnya selalu ada disebuah tulisan karena bentuk thesis statement dapat berupa tersurat ataupun tersirat. Hal ini dibutuhkan karena klaim dan alasan topik harus dibuktikan pada bagian body of paragraph dan pembuktian itu dijabarkan secara ringkas didalam kesimpulan.
            Sebagai seseorang yang sedang belajar menulis, kami harus memiliki sesuatu yang orang lain tidak punya karena itu merupakan suatu kelebihan dari diri kita. Selain itu, seorang penulis harus mampu mengungkap sisi gelap dan tersembunyi dari suatu sejarah. Seorang penulis harus mampu menghancurkan tembok tinggi dan tebal. Seperti istilah dalam bahasa Sunda, yaitu cakcak bodas. Cakcak bodas artinya mata-mata. Jadi seorang penulis harus mampu menjadi mata-mata yang kemudian menghasilkan tulisan yang luar biasa. Jadi intinya kita harus membongkar hal yang tersembunyi.
            Seperti Howard Zinn yang mampu mengungkap fakta yan g tersembunyi dari seorang Christopher Columbus yang selama ini dikenal sebagai pahlawan dan penemu hebat yang tidak lebih dari seorang munafik, pembunuh, pembantai, perampok, dan maniak genosida. Kita juga sebagai penulis baru harus berusaha untuk mengungkap hal-hal yang tersembunyi. Misalnya mencoba mengungkap fakta terpendam mengenai penemu lampu. Sir Joseph Wilson Swan mematenkan untuk pertama kalinya bola lampu pada tahun 1878 di Inggris. Dan Thomas Alva Edison membuat sedikit tiruan yang lebih baik, kemudian ia berusaha untuk mendapatkan patenatas tiruan bola lampunya tersebut di Amerika sekitar satu tahun kemudiian. Edison memperkenalkan bahwa bola lampu listrik adalah hasil penemuannya. Tetapi pada tahun 1892 perusahaan Edisons Marger dengan Swams dan menjadi General Electric dan setelah itu mereka menggunakan metode asli dari hasil temuan Swams untuk membuat bola lampu. Sang penulis, sejarawan dan aktivis sosial yaitu Howard Zinn (2005:15): “There is no such thing as a whole story; every story is uncomplete”. Pernyataan beliau jelas menyatakan bahwa tidak ada sejarah yang ditulis secara lengkap. Itu artinya bahwa selalu ada hal yang tertinggal atau yang disembunyikan sehingga tidak tertuliskan. Dengan kata lain itu merupakan tugas kita untuk mendobrak dinding tinggi demi sebuah fakta yang belum terungkap.
            Sejarah merupakan proses penciptaan manusia yang tidak pernah putus. Meskipun demikian, banyak fakta-fakta sejarah yang sengaja disembunyikan dari pengetahuan masyarakat luas. Mungkin karena adanya keburukan atau kejahatan yang dilakukan oleh penguasa pada masa itu atau bisa juga untuk menyembunyikan konspirasi-konspirasi jahat untuk kepentingan-kepentingan politik dan ekonomi kelompok-kelompok tertentu. Atau mungkin karena ada kejadian yang memang tidak tercatat dengan baik. Karena itulah perlu adanya pengabadian mengenai sejarah.
            Seorang penulis asal Perancis bernama Milan Kundera (Dalam L’Art Duroman, 1486) menyatakan  bahwa “menulis berarti sebagai penyair atau penulis untuk menghancurkan dinding yang dibaliknya terdapat sesuatu yang tersembunyi”. Jadi terdapat keterkaitan antara poet (penyair), linguist (ahli linguistik) dan historian (sejarawan). Ketiga point tersebut mampu mendongkrak sesuatu yang bernama nilai dan sejarah dengan praktek literasi.
            Setiap tulisan yang diproduksi pasti dilatar belakangi oleh ideologi penulisnya. Berbicara mengenai ideologi, ideologi itu seperti ilusi yaitu dikatakan ada tapi tidak ada wujudnya, dikatakan tidak ada tapi memiliki bianyak materi dan dampaknya sangat terasa oleh kita. Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destut de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide”. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pendidikan abstrak (tidak hanya sekedar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik.
            Jadi dapat disimpulkan bahwa ideologi itu seperti ilusi, yaitu dikatakan ada tapi tidak berwujud, dikatakan tidak ada tapi buktinya memiliki banyak materi dan berdampak besar pada kita. Selain itu ideologi juga sangat berperan penting dalam gaya yang akan menentukan tulisan yang kita buat. Ini berarti berbeda ideologi maka berbeda pula tulisannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic