We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Rabu, 05 Maret 2014

Memahami Perbedaan dalam Kelas

            Sungguh rasanya tidak tenang bagi saya, bahkan sangat gelisah jikalau ada tugas atau suatu masalah tidak segera diselesaikan. Seperti kepompong yang ingin segera keluar dari tempatnya dan segera menjadi seekor kupu-kupu  yang cantik nan indah dan bisa terbang kemana saja yang dia inginkan. Nah seperti itulah rasanya kalau adaa tugas ingin cepat daan segera dikerjakan, agar pikiran merasa tenang dan tidurpun nyenyak tanpa harus mimpi buruk, dihantui oleh tugas-tugas yang ada.
            Pada pertemuan minggu lalu, adalah pertemuan minggu ke empat pada mata kuliah writing empat ini. Padaaa minggu lalu, Mr Lala menjelaskan daaan membahas mengenai hasil tugas-tugas kita yang berupa critical review yang semuanya sudah di up load di Blog masing-masing kelas. Menurut beliau, tugas critical review kita belum masuk pada criteria yang beliau inginkan.
            Yeah mungkin ini baru pertama kalinya kita mendapatkan tugas  critical review, jadi wajar saja kalau banyak terdapat kesalahan, karena masih belum faham dan mengerti. Proses dalam classroom discourse adalah prosesnya akan berbeda dengan yang lain, yaitu tidak lagi mengerjakan di rumah, di mana classroom discourse semua proses dan interaksinya berbeda, yaitu di dalam ruangan kelas.
            Menurut Mr Lala juga kalau peaper atau tulisan-tulisan kita masih masa evolusi. Maksudnya, tulisan kita tersebut masih banyak terdapat kesalahan dan masih banyak perubahan pada tulisannya. Di samping itu, selama sebulan ini kita akan membangun stamina dan mental yang kuat. Serta membangun endurance atau daaaya tahan tubuh kita juga harus tetap terjaga dan selalu tahan banting dalam hal menulis. Karena menulis akan melibatkan pikiran dan mental kita sendiri. Menulis juga termasuk dalam kegiatan meditasi. Maksudnya, menulis itu berarti melibatkan dan membutuhkan konsentrasi yang benar-benar focus. Serta melakukan banyak ritual-ritual di dalamnya.
            Literacy is something we do, yang berarti bahwa segala sesuatu yang kita lakukan adalah literasi. Dalam hidup ini kita sering melakukan yang namanya interaksi. Sedangkan menurut pak Chaedar, classroom discourse itu akan complicated. Sedangkan classroom discourse bisa complicated itu karena adanya “interaction”. Salah satu contoh interaksi dalam kehidupan sehari-hari itu interaksi dalam kelas. Seperti guru berinteraksi dengan muridnya, pedagang berinteraksi dengan pembelinya. Dari semua interaksi-interaksi tersebut, dan walaupun berbagai m,acam interaksi, pasti ujung-ujungnya sih terdapat dalam talk.
            Apakah kalian membangun camplikated itu dari kelas terlebih dahulu atau tidak? Kalau dari pak chaedar sendiri, membangun intersaksi dimulai dari hal terkecil terlebih dahulu. Seperti interaksi dalam kelas. Oleh karena itu, ketika membicarakan classroom discourse itu akan sangat camplikated.
Ada beberapa hal yang membuat kelas kita kompleks, diantarannya yaitu:
Ø  Background
Karena dari latar belakang yang berbeda-beda. Seperti ketika berada di dalam kelas, semua orang yang berbeda di dalamnya itu kan berbeda-beda. Baik dalam latar belakang sosialnya, keluargannya, budayanya, bahasanya, kepribadiannya dan maupun yang lainnya. Dari perbedaan tersebut, bagaimana cara kita bisa memahami dan mentoleransikannya.
Ø  Communicative strategis
Yaitu bagaimana kita duduk, berbicara, bagaimana kita menjawab dan bagaimana cara untuk berkomunikasi atau bersosialisasi dengnan yang lainnya. Baik dengan teman sekelasnya, maupun dengan guru-gurunya.
Ø  Meaning making practices
Yaitu ketika kita dating ke kelas dengan passion dan gaya seperti apa, atau dengan penampilan yang bagaimana. Pada point ini akan berkaitan dengan praktek atau implementasi dari nilai-nilai yang ada. Baik berupa nilai pendidikan, agama, sosial, maupun dengan yang lainnya.
Pada point meaning making practices itu mempunyai dua point lagi. Yaitu:
a.       Ideology, ideology ini yang membuat perbedaan-perbedaan dengan yang lainnya.
b.      Value (nilai), contohnya disiplin, rajin, dan lain-lain. Nilai juga akan menentukan karakter seseorang atau suatu bangsa. Seperti, Indonesia dengan Negara Jepang. Apa sih yang membedakan Indonesia dengan Jepang, Malaysia dan singapura. Yang membedakan hanya satu, yaitu tingkat disiplin, kerajinan dan keuletannya.
Balik lagi berbicara mengenai hasil tugas the first critical review kemaren, yang wacananya berjudul “classroom discourse to foster relegius harmony”. Itu masih banyak yang harus diperbaiki karena harus dibangun yang namanya mutuaundestanding, yakni dalam buku itu harus ada mutualitynya sebelum religion harmony. Sedangkan hasil critical review kita kaemaren kebanyakan  belum dikaitkan dengan “Religion Harmony”. Nah seharusnya dalam critical kemaren harus ada pandangan dari kemenagnya terhadap kerukunan agama.
Agar kita selalu diberi petunjuk dan dan kemudahan dalam menulis, kita harus sering menjernihkan hati hati, adalah ketika sunyi (tengah malam). Karena dalam kesunyian itu terdapat ketenangan tersebut kita akan mendapat inspirasi, petunjuk maupun ide-ide. Seperti Rasulullah ketika tengah malam bangun untuk menjernihkan hati. Karena inspirasi datang pada saat sunyi.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic