We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Senin, 03 Maret 2014

DAHSYATNYA PENGARUH BUKU





Tulisan ini adalah critical review yang ke-dua dari wacana yang berjudulSpeaking truth to power with books” yang di tulis oleh Howard Zinn (August 24, 1922 – January 27, 2010).  Beliau adalah seorang ahli sejarah Amerika, penulis, pilot dan seorang aktivis sosial.  Beliau juga merupakakn seorang professor di Boston University selama 24 tahun, dan mengajar mata kuliah sejarah di Spellman College selama 7 tahun.  Howard Zinn juga, telah menulis lebih dari 20 buku, diantara bukunya yang menjadi best-seller adalah “A People's History of the United States”.
Howard Zinn mengumpamakan seseorang yang akan memutuskan untuk menulis, sama halnya dengan bagaimana seorang guru saat memulai untuk mengajar.  Seorang guru apalagi guru baru biasanya sebelum mengajar memikirkan berkali-kali apa yang akan ia sampaikan di kelas, metode apa yang akan ia terapkan di kelas dan hal-hal lainnya.  Saat akan menulis, apa motivasi yang membuat seorang penulis menulis sebuah tulisan.  Apakah dia ingin mencurahkan isi hatinya melalui sebuah tulisan, apakah ada motif lain yang melatar belakanginya?.
Di dalam buku terdapat jawaban-jawaban atas pertanyaan dan merupakan sumber ilmu  pengetahuan.  Seperti slogan yang tentu pernah kita dengar yaitu “buku adalah jendela dunia”, yang maksud dari tulisan tersebut, dengan buku kita bisa melihat hal-hal lain yang ada di dunia ini.  Jika diartikan secara sempit dari kalimat tersebut, kita akan mendapatkan maksud dari buku tersebut adalah ensiklopedia dunia, yang berisi tentang negara-negara yang ada di seluruh dunia.  Namun, jika kita mengartikannya secara luas maka yang dimaksud buku dalam kalimat tersebut, bukan hanya ensiklopedia dunia, melainkan juga buku-buku tentang pengetahuan, teknologi dan buku-buku lainnya.Bagaimana kita menangapi sebuah buku? 
Saya didesak unuk menulis tentang pentingnya sebuah buku menurut pengalaman saya sendiri.  Terkadang orang bertanya “apa yang membuat anda seperti sekarang ini?” Saya tertawa dan berpura-pura tidak tahu apa yang mereka maksud.  Tapi, sebaliknya, saya pikir mereka mencoba unutk mengatakan sesuatu yang baik tentang saya.  Mereka mencoba untuk mengatakan “apa yang membuat anda menjadi orang yang sadar sosial, seorang aktivis?” Lihatlah bagaimana pengkuan dari Howad Zinn tersebut, orang-orang merasa heran dengan dirinya setelah membaca buku-bukunya, dan bagaimana Howard Zinn menanggapi omongan orang tersebut.   Beliau mencoba untuk berfikir positif tentang omongan orang tersebut.
Setiap orang pasti memiliki pengalaman dalam hidupnya, namun tidak semua orang dapat menulis semua pengalaman hidupnya.  Seperti halnya Howard Zinn yang dimintai pendapat oleh orang lain tentang pentingnya sebuah buku, menurut pendapatnya sendiri.  Beliau dikenal melalui tulisannya tersebut.  Itulah yang membuat perbedaan antara seseorang yang suka menulis dan tidak suka menulis.  Meskipun seorang penulis sudah meninggal dunia, namun selama tulisan masih ada maka, orang tersebut akan selalu terkenal.  Contohnya adalah Albert Einstein.  Beliau sudah meninggal berpuluh-puluh tahun yang lalu, namun namanya masih banyak dikenal oleh orang samapai sekarang.  Contoh lainnya yaitu adalah para ilmuwan Muslim seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, Al-Farabi, Al-Jazari, dan lainnya.
Dan saya pikir: apakah itu latar belakang saya? apakah itu lingkungan hidup saya?. dan saya pikir semua orang yang dibesarkan di lingkungan yang sama saya seperti saya, dan yang tidak berakhir berpikir sama atau melakukan hal yang sama . Dan yang paling dekat aku bisa datang ke penjelasan adalah : Saya membaca buku-buku tertentu . Benar-benar . Saya pikir Anda tahu ketika Anda 15,16, dan 17, Anda membaca buku-buku tertentu yang memiliki efek yang sangat kuat pada Anda. Dalam tulisannya tersebut Howard Zinn mengatakan yang pada intinya kurang lebih, kita mungkin membaca buku yang sama satu sama lain, namun apa yang kita lakukan setelah membaca buku tersebut berbeda.  Ada yang menanggapinya dengan serius dan menggali lebih dalam lagi tentang isi buku tersebut, dan ada juga sebagian orang yang menanggapinya lain, bahkan yang lebih parah buku yang ia baca tidak ada pengaruhnya sedikitpun dalam kehidupannya sehari-hari.  Contoh nyata dari pengaruh buku terhadap pembacanya adalah apa yang dia lakukan sekarang ini.  Melihat darilatar belakang kedua orang tuanya yang hanya buruh pabrik, Howard kecil sama sekali tidak mempunyai buku di rumahnya.  Namun, ketika dia berusia 14 tahun, dia menemukan sebuah buku di jalanan.  Dari situ orang tuanya memahami bahwa anaknya sangat tertarik dengan buku dan merekapun memikirkan bagaimana caranya agar anaknya tersebut mendapatkan buku bacaan.  Saat itu koran New York post menawarkan sebuah paket buku Charles Dickens setiap volume, dengan cara mengirimkan kupon yang ada pada koran tersebut disertai uang sepeluh sen.
Bisakah kita bayangkan bagaimana sebuah buku mempengaruhi kehidupan seseorang? Atau, kira-kira buku apa yang telah kita baca dan memberikan sebuah pengaruh yang kuat dalam hidup kita? Jika pertanayaan tersebut diajukan kepada diri saya sendiri, belum ada buku manapun yang dapat mempengaruhi kehidupan saya kecuali Al-Qur’an, setidaknya saat saya membacanya.  Saat saya membaca ayat suci Al-Qur’an, apalagi yang saya tahu artinya, jika ayat tersebut menceritakan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah, maka tentu membuat saya berfikir “subhanallah, maha suci Engkau dengan segala kuasa-Mu”.
Dalam tulisan tersebut Howard Zinn mengemukakan ide lain yang mungkin terjadi pada seseorang, mungkin setelah membaca buku, khususnya buku sejarah ortodoks. Mungkin tidak semua dari kita memiliki cara pandang yang sama terhadap buku tersebut. Saya pernah membaca sebuah artikel dari internet mengenai pengaruh bangsa yahudi sekarang ini. awalnya saya merasa terkejut apalagi dalam tulisan tersebut terdapat bukti-bukti yang sangat meyakinkan. Namun setelah saya fikir lebih dalam lagi, saya justru meragukan isi dari tulisan tersebut. Kenapa demikian? Ternyata setelah saya baca beberapa kali saya menemukan bahwa sepertinya isi dari tulisan tersebut bertujuan untuk memprovokasi kita untuk membenci orang Yahudi.  Orang yang fanatik bisa saja beranggapan lain terhadap tulisan tersebut, dan mungkin kebencian mereka terhadap Yahudi akan semakin menjadi-jadi.
Berbicara mengenai buku memang sangat besar sekali pengaruhnya terhadap kehidupan umat manusia.  Bagaimana tidak agama kita Islam berkembang melalui buku (Al-Qur’an).   Al-Qur’an dipelajari isinya sehingga terungkap semua ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya, dan semakin hari semakin berkembang.  Kita tahu dari sejarah bahwa saat Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu, sebagian dari para sahabat yang bisa menulis  yang menulis wahyu tersebut pada kayu, pelepah kurma, dan ada juga yang menuliskannya pada tulang unta.  Pada masa tersebut belum terdapat kertas, jadi mereka menuliskannya di mana saja, namun Al-Qur’an saat itu belum dibukukan seperti sekarang ini.  Sebuah revolusi dilakukan oleh Sahabat Utsman r.a., yang mengkhawatirkan bagaimana nasib Al-Qur’an jika para sahabat penghafal Al-Qur’an banyak yang gugur di medan perang.  Al-Qur’an pertama pada kulit unta yang sudah disamak atau dikeringkan.   Terdapat enam Al-Qur’an yang pertama ditulis tersebut.  Ke-enam Al-Qur’an tersebut kemudian disebarkan di negara-negara Islam, dan juga diperintahkan untuk mengkopinya. 
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban China yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia. Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Talas pada tahun 751 Masehi di mana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India, lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.
Dari penggalan sejarah di atas kita bisa tahu bagaimana sejarah hadirnya sebuah buku di dunia ini, dan juga dikatakan bahwa kertas tersebut menyebar ke seantero Eropa. Jadi bisa dikatakan, berkat buku jugalah bangsa-bangsa Eropa bangkit dari keterpurukannya.  Mereka, orang-orang Eropa mempelajari semua temuan ilmuwan Islam tersebut dari buku-buku yang mereka terjemahkan ke dalam bahasa mereka masing-masing.  Lihatlah bagaimana bangsa Eropa di masa sekarang, tinggal kita sebagai orang Islam, apakah kita ingin bangkit dari keterpurukan atau kita hanya diam saja hanyut dalam keterpurukan itu sendiri.  Selain itu, semangat para ilmuwan islam yang mendalami isi Al-Qur’an adalah adanya ayat Al-Qur’an tentang tingkatan orang yang berilmu dan tidak berilmu.  Mereka para ilmuwan Muslim tidak hanya mendalami isi Al-Qur’an, namun juga menuliskan apa yang menjadi temuan mereka.
Saya tahu ini ada orang-orang yang telah berkata kepada saya. "Buku ini mengubah hidup saya."Pertama kali saya mendengar itu, saya merasa terkejut. Saya telah diundang untuk berbicara di universitas hawai dan setelah itu saya sedang duduk di kantin. Ada siswa yang duduk di seberang meja dari saya, dan saya melihat buku yang sedang dibacanya,The Color Purple yang ditulis oleh Alice Walker. Aku tidak ingin mengatakan "oh Alice Walker adalah seorang mahasiswa saya," karena saya tidak akan pernah mengatakan hal itu. Jadi aku hanya berkata padanya, "apa yang Anda pikirkan buku itu?" Jawabnya, "buku ini mengubah hidup saya," yang mengejutkanku. Tapi aku telah mendengar bahwa banyak, berkali-kali sejak. "Buku ini mengubah hidup saya." Jadi, ya, saya pikir buku bisa melakukan itu. Dan jika buku mengubah hidup seseorang dengan mengubah kesadaran seseorang, itu akan memiliki efek pada dunia, dalam satu cara atau yang lain, cepat atau lambat, dengan cara yang Anda mungkin tidak bisa melacak.
Sebenarnya ketika kita mendengar seseorang berkata buku ini telah mengubah saya! Pada bagian mana sih buku dapat mengubah pembacanya? Atau seberapa besar pengaruh buku terhadap pembacanya?Kita ambil contoh: ketika seseorang membaca sebuah buku sejarah, dan dikemudian hari dia mendapatkan fakta lain dari sejarah yang pernah ia baca dan ia pahami.  Biasanya seseorang yang sudah terlanjur mengetahui atau memahami sejarah akan susah untuk merubah pendapat pertama yang ia baca.  Namun, tidak demikian dengan sebagian orang yang merasa penasaran dengan kenyataan yang sebenarnya.  Contoh sejarah yang ditutupi di negara Indonesia adalah kejadian mengenai G 30S PKI atau Gerakan 30 Septemer PKI.  Pertama kali yang saya tahu mengenai gerakan komunis tersebut adalah, bahwa pemahaman komunis adalah sebuah faham yang datang dari luar negri dan menyebar luas di Indonesia pada masa kemerdekaan Indonesia.  Namun, dikemudian hari seorang guru di sekolah saya menjelaskan bahwa gerakan tersebut merupakan rekayasa Soeharto yang kala itu menjadi panglima besar tentara Republik Indonesia, yang ingin menggulingkan kekuasaan Presiden Soekarno.
Buku mampu mempengaruhi kesadaran masyarakat dengan banyak cara. Pertama, mereka dapat memperkenalkan gagasan bahwa yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh seorang pembaca. Hal ini sering sekali kita temukan.  Banyak sekali kasus yang dahulu ditutup-tutupi namun sekarang terbongkar.  Seperti ada fakta yang mengatakan bahwa Adam Malik (mantan menteri dan juga mantan wakil Presiden ketiga), adalah mata-mata CIA yang berasal dari Indonesia.  Beliau diberikan misi rahasia untuk memata-matai segala kegiatan pemerintah Indonesia.  Apakah kita akan percaya begitu saja akan berita tersebut.  Bagi sebagian orang, berita tersebut dianggap tidak penting, namun tidak demikian bagi keluarga Adam Malik, tentu mereka akan melakukan investigasi lebih mendalam tentang berita tersebut.
Howard Zain juga mengungkapkan seperti yang ia kutip dari kepala sekolah Gradgrind yang berkata pada seorang guru muda “ingat hanya memberikan mereka sebuah fakta, bukan yang lain.”  Memang benar terkadang dalam buku terdapat sebuah fakta yang mengejutkan bagi pembacanya.  Biasanya sebuah buku yang berisi fakta tentang sejarah yang sebenarnya, di Indonesia tidak akan ada yang mau menerbitkan, setidaknya ketika sebelum reformasi 1998.  Sebelum masa tersebut setiap buku yang akan terbit diseleksi sedemikian ketat dan jika telah lulus seleksi, namun masih terdapat kata-kata yang kurang sopan maka harus diedit dan dihilangkan kata-kata tersebut.
Selain itu, buku juga bisa diisi dengan berbagai fakta yang terjadi sekarang belakangan ini, dan mengajak manusia untuk ikut memikirkannya.  Contohnya adalah buku yang ditulis oleh Rachel Carson yang berjudul The Sea Around Us dari 1951.  Dari judul buku tersebut kita bisa menebak, berbicara tentang apakah buku tersebut.  Buku tersebut ditulis tahun 1951, dimana kondisi alam tidak seburuk sekarang ini.  Pada saat itu tidak banyak orang memikirkan tentang bagaimana kondisi udara, air dan lingkungan kita.  Namun, Rachel Carson sudah lebih dulu memikirkannya.  Buku tersebut mengajak bagaimana seharusnya manusia sadar akan lingkungannya.  Apa yang terjadi ke depan kita memang tidak dapat mengetahuinya.  Tapi kita bisa mulai untuk memikirkannya dari sekarang.
Ada satu hal yang menarik (menurut saya) dalam buku tersebut.  Di salah satu paragraf yang ada dalam tulisan tersebut dikatakan bahwa Chistoper Columbus bukanlah seorang pahlawan atau seorang petualang yang berhasil menemukan benua Amerika.  Justru Howard Zinn mengungkapkan fakta yang sebaliknya.  Beliau mengatakan bahwa Chistoper Columbus adalah seorang pembunuh, penyiksa, penculik, orang yang suka memutilasi orang lain, selain itu Chistoper Columbus juga senang membunuh penduduk lokal yang sudah lebih dulu mendiami Benua Amerika.  Sebelumnya tidak pernah ada yang berani mengemukakan hal tersebut, dan Howard Zinn berani melakukannya. 
Pendapat orang tentu akan beragam, tapi kebanyakan dari mereka (warga Amerika) tidak sependapat.  Dia menyimpulkan demikian karena hampir semua surat yang dikirimkan kepadanya berisi hal yang sama. Bahkan ditulisan tersebut dia memberikan contoh salah satu surat yang berisi keberatan dari pengirimnya.  DalamsSurat tersebut dikatakan bahwa, Howard Zinn telah membuat dirinya dalam masalah besar, bahkan ia (pengirim surat) dituduh komunis oleh salah seorang wali muridnya sendiri.  Lihatlah bagaimana dahsyatnya sebuah buku mempengaruhi pemikiran Warga Amerika.  Tidak semua orang berpendapat sama mengenai tulisan dari Howard Zinn tersebut.  Ada juga yang berpendapat bahwa kebohongan tidak harus disembunyikan.  Yang terpenting adalah kita mengatakan yang sebenarnya, bukan merekayasa sebuah cerita agar tulisan atau buku kita laku dan menjadi best-seller.
Menurut pendapat saya Howard Zinn menulis buku atau artikel tentang Christoper Columbus tersebut bertujuan untuk membuka mata Warga Amerika lebar-lebar dan memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa janganlah terlalu percaya pada semua berita yang kita dengar.  Cobalah untuk berpikir kritis,dan juga jangan hanya melihat apa yang ada di depan kita saja, tapi juga cobalah lihat dunia sekitar.  Beliau memuat beberapa buku lain yang menjadi referensi beliau seperti Rachel Carson yang berjudul The Sea Around Us tahun 1951, biograpinya Malcom X (yang merupakan Warga Amerika brerkulit hitam), atau bukunya Richard Wright yang berjudul Black Boy. 
Pernah terlintas di benak saya, apa sih yang ada di otak mereka (para penulis hebat) saat mereka sedang menulis sebuah buku? Apa motivasi mereka dalam menulis? Apakah mereka langsung menulis begitu saja atau sama seperti saya yang suka mencari-cari ide sebelum menulis?  Atau mungkinkah mereka memikirkan terlebih dahulu efek apa yang ingin penulis berikan terhadap pembaca?.
Di akhir paragraf Howard Zinn menulis dan mungkin bisa menjawab beberapa pertanyaan di atas. Beliau juga menukil kata-kata dari Kurt Vonnegut, yg sering sekali ditanyakan, ”kenapa kamu menulis?” Vonnegut menjawab “saya menulis agar kamu tahu ada orang yang merasakan hal yang kamu lakukan di dunia ini, bahwa kamu tidak sendirian.” Yg merupakan hal yg sangat penting untuk diselesaikan (atau dicapai), bagi orang yg merasakan (kesepian atau tersakiti) bahwa mereka tidak sendirian dan melakukan sesuatu untuk kamu juga. 
Selain buku yang telah di bahas di atas Howard Zinn juga menulis buku lain yang inti dari buku tersebut adalah menyerukan penarikan tentara AS dari perang di Vietnam. Vietnam: The Logic of Penarikan diterbitkan oleh Beacon Press pada 1967 berdasarkan artikel di Commonweal, The Nation, dan Ramparts.  Dalam pandangan Noam Chomsky, The Logic of Penarikan adalah buku Zinn yang paling penting. "Dia adalah orang pertama yang mengatakan-keras, publik, sangat persuasif-bahwa ini hanya harus berhenti, kita harus keluar, periode, tidak ada kondisi, kita tidak punya hak untuk berada di sana, melainkan tindakan agresi, menarik keluar. itu sangat mengejutkan pada saat itu tidak ada bahkan review buku. bahkan, ia bertanya apakah aku akan memeriksanya di Ramparts hanya agar orang akan tahu tentang buku itu. "

Kesimpulan dari critical review kali adalah bahwa buku memang dapat berpengaruh besar dalam kehidupan seseorang.  Namun kita juga harus jeli atau teliti dalam membaca sebuah buku. Buku dan menulis mempunyai sebuah pengaruh, namun jauh sebelum kertas di temukan terlebih dahulu tulisan sudah ada di dunia ini.  Jadi, bukanlah buku yang dapat mengubah pola pikir manusia melainkan isi atau tulisan dari buku tersebut. 

2 komentar:

  1. Personalisasi kamu baru muncul dalam artikel ini, tapi ini sayangnya tulisan ini mestinya beraroma akademik, yang tentu saja non-personal.

    BalasHapus

a space for comment and critic