We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Minggu, 06 April 2014

Setengah Semester untuk Sang Mutiara Hitam (Papua)



          
            Ibarat sebuah pisau yang jika tidak digunakan dan diasah maka akan tumpul sehingga tidak bisa digunakan untuk memotong sesuatu. Begitupun dengan sesuatu yang terjadi pada saya disore yang cerah ini. Setelah ujian tengah semester dan istirahat dari tugas selama satu minggu, sore ini begitu sulit bagi saya untuk mencari opening dari class review ini. Sehingga saya harus mencari selama berjam-jam hanya untuk mencari opening. Tapi disisi lain tetap terdapat rasa bahagia karena saya tidak perlu begadang untuk menulis class review dan tugas lainnya.
            Pada hari Jumat lalu kami mulai kembali untuk bergelut dengan teks. Kali ini, teksnya bukan lagi mengenai Amerika, Christopher Colombus, ataupun Howard Zinn, tetapi pada setengah semester kedepan kami akan disuguhi teks baru dengan judul ”Don’t Use Your Data as a Pillow” karangan S. Eben  Kirksey. Membaca judul dari teks tersebut sudah menimbulkan banyak pertanyaan diotak saya. Kenapa harus pillow? Kenapa tidak bolster? Kenapa tidak bed? Dan pertanyaan lainnya. Jawabannya akan ditemukan setelah kami membaca tuntas dan memahami teks tersebut. Teks tersebut akan mengupas informasi mengenai sesuatu hal yang terjadi di Papua (dulunya Irian Jaya Barat). Dan topiknya ini merupakan topik yang sangat crucial khususnya bagi kita selaku warga negara Indonesia.
            Reading time akan menjadi sesuatu yang akan kami kerjakan di dua minggu kedepan. Untuk itu sangat diperlukan fokus yang tinggi dan daya tahan yang kuat agar kita mampu untuk memahami apa maksud yang terkandung didalam teks tersebut. Reading time juga akan menentukan class review kami karena class review akan terorientasi dari reading experience kami. Tapi yang terpenting adalah constant high quality works. Tidak ada toleransi lagi bagi siapapun yang melakukan kesalahan walaupun hanya melakukan kesalahan kecil. Karena kesalahan kecilpun dapat menjadi fatal bila diabaikan atau tidak diperbaiki. The magic word khas Indonesia yang sering kita dengar untuk menghapuskan kesalahan adalah kata khilaf. Untuk kali ini kata tersebut tidak berlaku lagi. Karena untuk mempromosikan mahasiswa multilingual itu sangatlah susah, oleh karena itu untuk yang tidak memenuhi standar maka paper beserta penulisnya akan ditolak. Kita selaku multilingual harus bergerak dari L1 ke L2 secara continue, begitupun sebaliknya. Dan itu bukanlah hal yang gampang.
            Attitude adalah sebuah kata suci yang harus membingkai tulisan kita agar lebih baik. Selain itu hal yang penting juga terletak di doa kita dan tentunya doa orang tua. Jangan sekali-kali lepas dari doa karena tanpa doa sesuatu yang diharapkan tidak akan berjalan sesuai harapan. Doa dan usaha haruslah seimbang. Selain itu, focus, commitment, perseverance (daya juang), teamwork, teamwork, teamwork, teamwork, teamwork, teamwork, dan teamwork merupakan suatu keharusan yang dibutuhkan dan harus dilakukan oleh kami. Jangan sekali-kali menghilangkan satu pointpun karena akan berakibat fatal untuk paper kami.
TRIVIA QUIZ
Ø  What is west Papua? And where is it located?
West Papua atau Papua barat (sebelumnya Irian Jaya Barat) adalah sebuah nama Provinsi di Indonesia. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), para nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada di bawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua. Pada 2003, disertai oleh berbagai protes (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini.
Papua barat terletak di bagian barat pulau papua, dengan ibu kota Manokwari.
Ø  What differences can you spot between PAPUA and IRIAN JAYA?
Menurut suku Moi, kata papua memiliki banyak arti salah satunya dalam bahasa Tidore. Mengapa demikian? Karena papua adalah wilayah kekuasaan kerajaan Tidore. Kata PAPUA terdiri dari dua kata yaitu PAPAl dan UA. Papa artinya bapak dan Ua artinya tidak. Jadi papua artinya tidak memiliki bapak, karena ketika itu sultan Tidore melihat bahwa ditanah Papua ini tidak memiliki pemimpin atau dengan kata lain orang Papua berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah oleh karena itu sultan Tidore memberi nama pulau ini dengan nama Papua dan memberikan mereka seorang pemimpin. Sedangkan menurut bahasa Papuanya sendiri artinya hitam dan keriting, dan itu merupakan ciri khas orang Papua. Sementara kata IRIAN merupakan singkatan dari Ikut Republik Indonesia Anti Nederland (buku PEPERA 1969 terbitan 1972, hal. 107-108). Alasan mengapa anti Nederland karena pada waktu itu Belanda menjajah Indonesia dan menguasai daerah minyak di wilayah Papua yaitu dibagian kepala burung dan menjadikan penduduk asli pribumi sebagai buruh kasar pada perusahaan minyak mereka maka orang Papua anti dengan Nederland. Papua adalah nama umum untuk keseluruhan Pulau yang ada di Papua. Irian jaya adalah nama untuk wilayah Papua yang telah direbut Indonesia setelah merdeka. Kini, Irian Jaya berubah nama menjadi Papua Barat, kata Jimmi, bertujuan agar Provinsi IJB mendapat nama dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) bagi Papua.
Ø  In what year the land called Papua integrated into NKRI?
Pada tanggal 1 Mei 1963, UNTEA menyerahkan pemerintahan Papua bagian barat kepada Indonesia.
Ø  What is Trikora?
Trikora adalah singkatan dari Tri Komando Rakyat yaitu konflik selama 2 tahun yang dilancarkan Indonesia kepada Belanda untuk menggabungkan wilayah papua bagian barat menjadi bagian dari NKRI. Dalam pidatonya ”Membangun Dunia Kembali” di forum PBB tanggal 30 September 1960, Presiden Soekarno berujar, ”......Kami telah mengadakan perundingan-perundingan bilateral......harapan lenyap, kesadaran hilang, bahkan toleransi pu n mencapai batasnya. Semuanya itu telah habis dan Belanda tidak memberikan alternatif lainnya, kecuali memperkeras sikap kami.”
Tindakan konfrontasi politik dan ekonomi yang dilancarkan Indonesia ternyata belum mampu memaksa Belanda untuk menyerahkan Irian Barat. Pada bulan April 1961 Belanda membentuk Dewan Papua, bahkan dalam Sidang umum PBB September 1961, Belanda mengumumkan berdirinya Negara Papua. Untuk mempertegas keberadaan Negara Papua, Belanda mendatangkan kapal induk ”Karel Doorman” ke Irian Barat.
Terdesak oleh persiapan perang Indonesia itu, Belanda dalam sidang Majelis Umum PBB XVI tahun 1961 mengajukan usulan dekolonisasi di Irian Barat, yang dikenal dengan ”Rencana Luns”. Menanggapi rencana licik Belanda tersebut, pada tanggal 19 Desember 1961 bertempat di Yogyakarta, Presiden Soekarno mengumumkan TRIKORA dalam rapat raksasa di alun alun utara Yogyakarta, yang isinya :
1. Gagalkan berdirinya negara Boneka Papua bentukan Belanda
2. Kibarkan sang Merah Putih di irtian Jaya tanah air Indonesia
3. Bersiap melaksanakan mobilisasi umum
Ø  What are the roles of Soekarno in the integration of Papua into NKRI?
Presiden Soekarno mencetuskan Trikora, melakukan upaya diplomasi di PBB, Melakukan Aksi Lain dan Pemutusan Hubungan dengan Belanda, Menambah Kekuatan Militer dengan Membeli Banyak Senjata Berat, Melakukan Konfrontasi Langsung, Menyerbu Irian Jaya.
                    
Ø  What did the Dutch colonial do in Papua?
Mengadakan eksplorasi atau penelitian terhadap kekayaan sumber daya alam di Papua. Belanda berhasil menemukan fakta bahwa di Irian Barat terdapat tambang emas dan uraian terbesar di dunia (sekarang dinamakan Freeport yang merupakan perusahaan milik Belanda) yang tidak akan habis digali selama 100 tahun.
Ø  What are the roles of US-UN and our neighbouring countries in the Papua conflicts?
Indonesia mulai mencari bantuan senjata dari luar negeri menjelang terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda. Indonesia mencoba meminta bantuan dari Amerika Serikat, namun gagal. Akhirnya, pada bulan Desember 1960, Jendral A. H. Nasution pergi ke Moskwa, Uni Soviet, dan akhirnya berhasil mengadakan perjanjian jual-beli senjata dengan pemerintah Uni Soviet senilai 2,5 miliar dollar Amerika dengan persyaratan pembayaran jangka panjang. Setelah pembelian ini, TNI mengklaim bahwa Indonesia memiliki angkatan udara terkuat di belahan bumi selatan. Amerika Serikat tidak mendukung penyerahan Papua bagian barat ke Indonesia karena Bureau of European Affairs di Washington, DC menganggap hal ini akan "menggantikan penjajahan oleh kulit putih dengan penjajahan oleh kulit coklat". Tapi pada bulan April 1961, Robert Komer dan McGeorge Bundy mulai mempersiapkan rencana agar PBB memberi kesan bahwa penyerahan kepada Indonesia terjadi secara legal. Walaupun ragu, presiden John F. Kennedy akhirnya mendukung hal ini karena iklim Perang Dingin saat itu dan kekhawatiran bahwa Indonesia akan meminta pertolongan pihak komunis Soviet bila tidak mendapat dukungan AS.
Indonesia membeli berbagai macam peralatan militer, antara lain 41 Helikopter MI-4 (angkutan ringan), 9 Helikopter MI-6 (angkutan berat), 30 pesawat jet MiG-15, 49 pesawat buru sergap MiG-17, 10 pesawat buru sergap MiG-19, 20 pesawat pemburu supersonik MiG-21, 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan korvet, dan 1 buah Kapal penjelajah kelas Sverdlov (yang diberi nama sesuai dengan wilayah target operasi, yaitu KRI Irian). Dari jenis pesawat pengebom, terdapat sejumlah 22 pesawat pembom ringan Ilyushin Il-28, 14 pesawat pembom jarak jauh TU-16, dan 12 pesawat TU-16 versi maritim yang dilengkangan Ilyushin Il-28, 14 pesawat pembom jarak jauh TU-16, dan 12 pesawat TU-16 versi maritim yang dilengkapi dengan persenjataan peluru kendali anti kapal (rudal) air to surface jenis AS-1 Kennel. Sementara dari jenis pesawat angkut terdapat 26 pesawat angkut ringan jenis IL-14 dan AQvia-14, 6 pesawat angkut berat jenis Antonov An-12B buatan Uni Soviet dan 10 pesawat angkut berat jenis C-130 Hercules buatan Amerika Serikat.
Indonesia mendekati negara-negara seperti India, Pakistan, Australia, Selandia Baru, Thailand, Britania Raya, Jerman, dan Perancis agar mereka tidak memberi dukungan kepada Belanda jika pecah perang antara Indonesia dan Belanda. Dalam Sidang Umum PBB tahun 1961, Sekjen PBB U Thant meminta Ellsworth Bunker, diplomat dari Amerika Serikat, untuk mengajukan usul tentang penyelesaian masalah status Papua bagian barat. Bunker mengusulkan agar Belanda menyerahkan Papua bagian barat kepada Indonesia melalui PBB dalam jangka waktu 2 tahun.

Ø  What is Organisasi Papua Merdeka (OPM) and who finances them?
Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965 dengan tujuan membantu dan melaksanakan penggulingan pemerintahan yang saat ini berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia, sebelumnya bernama Irian Jaya, memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan modernitas. Organisasi ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan pelatihan dari grup gerilya New People's Army beraliran Maois yang ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional Amerika Serikat.
Organisasi ini dianggap tidak sah di Indonesia. Perjuangan meraih kemerdekaan di tingkat provinsi dapat dituduh sebagai tindakan pengkhianatan terhadap negara. Sejak berdiri, OPM berusaha mengadakan dialog diplomatik, mengibarkan bender Bintang Kejora, dan melancarkan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua. Para pendukungnya sering membawa-bawa bendera Bintang Kejora dan simbol persatuan Papua lainnya, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" dan lambang nasional. Lambang nasional tersebut diadopsi sejak tahun 1961 sampai pemerintahan Indonesia diaktifkan bulan Mei 1963 sesuai Perjanjian New York. Dan yang membiayai organisasi tersebut adalah Australia dan Amerika, karena dua negara tersebut tergiur dengan kekayaan yang terdapat di Papua yang kaya akan tambang emas dan uranium yang tidak akan habis digali selama 100 tahun.
Ø  Will you personally support Papua to become a newly seperated country? Why?
Sangat tidak setuju. Karena menurut saya, tuntutan sebagian rakyat Papua untuk merdeka dari NKRI menjadi semacam muara dari inspirasi sebagai reaksi terhadap ketidakadilan, kesenjangan sosial, atau ekonomi. Selain itu, tuntutan merdeka ini muncul akibat kekerasan bertahun-tahun yang dilakukan aparat keamanan maupun gerakan bersenjata di bawah tanah. Selain itu kita harus tetap ingat perjuangan pahlawan yang berusaha merebut papua dari penjajahan belanda contoh nya yos sudarso.. Niat awalnya merebut papua memang sudah benar, agar terlepas dari penjajahan belanda, dan memanfaatkan kekayaan papua demi tanah air, bukan tanah orang asing. atau tanah jawa. sebenarnya yang perlu dibenahi bukan memerdekakan papuanya,, tapi tindakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia sendiri. Pemerintah harus bergerak cepat untuk menangani masalah ini. Karena ini merupakan ancaman serius yang bisa membahayakan integritas nasional. Selain itu, banyak faktor lain yang hanya terdapat di Papua, seperti Freeport, pemain-pemain sepak bola yang memiliki skill terbaik didominasi oleh orang Papua, keindahan Raja Ampat yang tidak terkalahkan bahkan diakui jauh lebih indah dari pulau Bali, dan binatang burung cendrawasih yang hanya terdapat di Papua. Itu semua merupakan kekayaan Papua yang tidak boleh dibiarkan lepas oleh Indonesia.
            Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai Papua, berikut merupakan pemahaman kelompok kami mengenai judul teks “Don’t Use Your Data as a Pillow”. Menurut Risa Meilani, data adalah informasi yang kita dapatkan dari sebuah bacaan. sebuah data tidak akan berguna bila tidak ada yang membaca. seperti, data adalah sebuah kuburan dan rohnya adalah pembaca. Pillow adalah sesuatu yang hanya digunakan pada saat tertentu saja. jadi kesimpulannya adalah jangan sampai kita menggunakana data hanya pada saat tertentu saja dan ketika diburuhkan saja.
            Menurut Rini Andriani, data adalah suatu informasi yang kita dapat dari berbagai sumber. Pillow adalah jangan sampai data yang kita dapat hanya dibiarkan saja tanpa adanya rasa keingintahuan lebih untuk mencari fakta/bukti tentang data yang telah kita dapatkan. Conclusion: jadi jika kita mengetahui suatu data/informasi, kita tidak boleh sekedar tahu tanpa adanya tindakan lebih untuk menyakinkan bahwa data tersebut benar/real.
            Menurut Yuliati, data adalah informasi atau pengetahuan yang dimiliki seseorang. Pillow adalah suatu benda yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut sedang memerlukannya yaitu pada saat dia sedang tidur. Jadi menurut Lia Don’t use your Data as a Pillow adalah jangan gunakan informasi atau pengetahuan kita hanya pada saat dibutuhkan saja, dan jangan biarkan informasi dan pengtahuan kita tersebut hanya dijadikan pajangan atau disimpan sebagai hiasan ruangan saja.
            Menurut Tika Dwi Purnami, data adalah sesuatu yang kita ketahui yang di angkat dari sebuah kenyataan. Pillow adalah sesuatu yang digunakan ketika kita membutuhkannya. Jadi kesimpulan dari judul tersebut adalah jangan gunakan data hanya ketika kita membutuhknnya saja.
            Menurut Rina Astuti, secara sederhana kita mengartikan bantal sebagai alat bantu untuk bisa tertidur lelap. Jika menghubungkan bantal dengan data sendiri yang ada difikiran saya yaitu data yang telah kita dapat hanya kita biarkan saja, kita tidak memiliki apapun terhadap data tersebut dan justru kita tertidur diatas data tersebut sama halnya dengan kita tertidur diatas bantal. Seharusnya kita bisa mencari tau lebih jauh lagi ada apa didalam bantal tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa data adalah informasi yang diperoleh dari berbagai sumber melalui penelitian-penelitian. Sedangkan Pillow adalah kata konotasi untuk menggambarkan sesuatu bahwa data jangan hanya digunakan ketika dibutuhkan saja, apalagi dibiarkan saja. Kita tidak boleh sekedar tahu tanpa adanya tindakan lebih untuk menyakinkan bahwa data tersebut benar/real. Itulah hasil diskusi dari kelompok kami, tentang teks yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow”.
Lehtonen (The cultural analysis of the texts: 48) menyebutkan bahwa Dalam bab sebelumnya , saya berusaha untuk menunjukkan bahwa bahasa adalah manusia di dunia. Namun dalam hal apa bahasa dan lainnya sistem simbol yang ada di dunia? Dan apa arti dari ini cara untuk bagaimana makna dibuat ? Bahasa dan sistem lain dari simbol tidak berada dalam dunia abstrak, yang ada berdasarkan mereka sendiri, seperti ada kekuatan non - material. Strictly berbicara, bahasa seperti itu ada tempat sama sekali tapi sebagai abstraksi. Dalam prakteknya, ada sebagai bahasa lisan, tertulis, dicetak, listrik, digital atau diproduksi teks. Kami tidak pernah menemukan ' bahasa seperti, tetapi bahasa yang dihasilkan melalui cara-cara tertentu dan itu adalah, di samping untuk berada di bentuk materi tertentu, dibentuk oleh sistem-sistem tanda yang spesifik. Dengan demikian, konsep 'bahasa' tidak terbatas hanya untuk diucapkan atau bahasa tertulis. Kita mungkin berpikir bahwa bahasa terdiri dari semua sistem komunikasi yang menggunakan tanda-tanda diatur dalam spesifik cara tertentu. Oleh karena itu, konsep 'bahasa' memperluas untuk memasukkan, misalnya, gambar dan musik juga. Sejalan dengan itu, 'text ' dapat berarti bentuk penandaan: tulisan, foto-foto, film, surat kabar dan majalah, iklan dan iklan; semua dan semua, setiap jenis praktek penandaan manusia. pada gilirannya, sering menggabungkan lisan dan tertulis kata-kata, gambar dan suara. Memang, mengkategorikan teks tidak selalu mudah, dan semua kategorisasi memiliki problematika tersendiri. Salah satu cara adalah dengan membagi teks ke dalam verbal dan nonverbal kategori. Teks verbal, bagaimanapun, dapat baik tertulis atau lisan,
sama seperti non-verbal teks dapat berupa gambar atau suara. Cara lain adalah dengan membuat
perbedaan antara teks visual dan pendengaran (misalnya, antara menulis dan berbicara, atau gambar dan suara ).
Ceruk baru tentang Papua yaitu pada tanggal 5 April, kita memperingati pembentukan Nieuw Guinea Raad (Dewan Rakyat Papua) pada 5 April 1961 yang melalui Manifesto Komite Nasional Papua melahirkan nama negara, bendera, lagu dan simbol negara West Papua. Nieuw Guinea Raad kembali dihidupkan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada 5 April 2012 di Numbay dengan nama Parlemen Nasional West Papua (PNWP). PNWP yang dilahirkan melalui Konferensi Parlemen Rakyat Daerah ini menyatakan:
1.     Lembaga representative bangsa Papua “NEW GUINEA RAAD” yang telah dibentuk 1961 dan memiliki kekuasaan legislative yang diakui keabsahannya oleh Pemerintah Kerajaan Nederlands masih tetap ada dan belum dibubarkan oleh bangsa Papua penduduk pribumi West Papua;
2.     NEW GUINEA RAAD selanjutnya disebut “PARLEMEN NASIONAL WEST PAPUA” melanjutkan dan melaksanakan kekuasaan legislative mulai sejak April 2012 atas cita–cita kemerdekaan bangsa Papua di West Papua bekas koloni Nedrlands New Guinea; Parlemen Nasional West Papua dibentuk untuk memperjuangkan terwujudnya hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat dan bangsa West Papua berdasarkan prinsip-prinsip hukum international, standar-standar hak asasi manusia dan Piagam PBB. Didalam Parlemen Nasional West Papua ada terdapat 7 kelompok atau semirip Fraksi. Fraksi-fraksi itu adalah Fraksi Tabi, Fraksi Saireri, Fraksi Doberai, Fraksi Domberai, Fraksi Mepago, Fraksi Lapago, Fraksi Ha-Anim. Masing-masing Fraksi atau kelompok tersebut terdapat 40 anggota. Jadi jumlah keseluruhan anggota Parlemen Nasional West Papua adalah 280 orang anggota Parlemen Nasional West Papua. 40 orang anggota Parlemen dari 7 Fraksi tersebut dipilih atau ditunjuk langsung oleh rakyat di daerah dalam sidang Paripurna Parlemen Rakyat Daerah pada 23 Parlemen Rakyat Daerah tersebut. Quota 40 orang anggota Parlemen Nasional tersebut dibagi habis dalam daerah-daerah yang ada pada 7 Fraksi atau kelompok tersebut. 40 orang dari setiap 7 Fraksi tersebut dibagi habis dalam 4 Komisi yang ada pada Parlemen Nasional West Papua yang mana sebagai alat kelengkapan Parlemen. 7 Fraksi tersebut berhak untuk mendistribusika n anggota pada 4 komisi tersebut. 4 Komisi tersebut adalah Komisi Urusan Luar Negeri, Komisi Pertahanan dan Keamanan, Komisi Hukum dan HAM serta Komisi Anggaran. Parlemen Nasional West Papua memiliki Ketua dan 7 Wakil Ketua. Ketua Parlemen Nasional West Papua di usulkan dari 7 Fraksi tersebut dan 280 anggota Parlemen Nasional West Papua dari 7 Fraksi tersebut melakukan pemilihan. Dan 7 Wakil Ketua dari Ketua Parlemen Nasional West Papua dipilih dan ditunjuk langsung oleh 7 Fraksi tersebut., sehingga Nampak mewakili unsur perwakilan 7 Fraksi atau kelompok system politik masyarakat West Papua. Buktar Tabuni yang duluhnya adalah Ketua KNPB terpilih sebagai Ketua Parlemen Nasional West Papua dan didampingi oleh 7 wakil Ketua dari 7 Fraksi atau kelompok tersebut. Pada saat bersamaan sebuah Konferensi untuk terbentuknya Parlemen Nasional West Papua diselenggarakan di jayapura pada tanggal 4-5 April 2012, di Belandapun telah dilaksanakan Konferensi dengan thema Niuw Guinea Raad ( Dewan Papua) sebagai langkah Pertama yang di hadiri oleh sejumlah anggota Parlemen Belanda, ILWP dan Pemimpin Kemerdekaan West Papua Mr. Benny Wenda. Pada saat itulah Benny Wenda melaporkan kepada sejumlah anggota Parlemen Belanda tentang terbentuknya Parlemen Nasional West Papua dan keinginan kuat rakyat West Papua untuk bebas dari Pemerintah koloni Indonesia. Sejumlah anggota Parlemen Belanda tersebut meresponnya mendukung hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua dan masalah ini mereka akan bawah dan dibahas pada Parlemen Kerajaan Belanda. Rakyat Papua terus mendorong proses bernegara melalui pembentukan dan penguatan lembaga representatif yang menjalankan mandat perjuangan bangsa Papua Barat.
Sebagai seorang pembaca teks “Don’t Use Your Data as a Pillow”, tentunya saya merasa kesulitan untuk memaknai apa yang terkandung didalam teks tersebut. Selain itu, karena menggunakan bahasa Inggris dengan grammar dan penggunaan kata dan bahasa yang tinggi. jadi saya sebagai pembaca merasa kesulitan. Tapi disisi lain, dengan membaca teks “Don’t Use Your Data as a Pillow”,saya menjadi lebih mendalami tentang masalah yang selama ini melanda Indonesia. Kemudian dengan banyaknya kata-kata yang tidak familiar, itu akan menambah pengetahuan saya akan kosakata yang sebelumnya tidak saya ketahui.
Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk setengah semester kedepan, kami diharuskan untuk lebih banyak membaca, berdiskusi dengan teman, focus, commitment, perseverance, dan yang paling penting adalah teamwork. Kami harus lebih banyak mengupas mengenai masalah yang terjadi di Papua, karena teks “Don’t Use Your Data as a Pillow” lebih membahas mengenai problematika di Papua.
                                                                                                                        



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic