A.
Pendahuluan
Pada bab yang sebelumnya, telah di jelaskan mengenai literasi. Hak tersebeut memiliki beberapa pengertian,
yang telah di kemukakan oleh beberapa ahli.
Seperti Hyland, scribner, wagner (2000), Oxford edisi ke tuju, Pak Lala,
dan Chaedar.
Menurut Hyland literasi, adalah suatu kegiatan membaca dan menulis
itu semua adalah aksi dari literasi.
Scribne an role adalah bukan hanya untuk mengetahui bagaimana menulis
dan membaca. Tetapi, mempraktekkannya
atau mengaplikasikan pengetahuan secara spesifik. Menurut wagner (2000), tingkat literasi yang
rendah berkaitan erat dengan tingginya tingkat drop-out sekolah, kemiskinan dan
pengangguran. Menurut oxford (2005:898),
literasi adalah suatu kemampuan hanya pada membaca dan menulis saja. Menurut pa lala(11.02.2014) literasi adalah
suatu tingkat pemahaman yang nantinya menguasai teknologi dan bahasa
pengajaran. Menurut Lehtonen
(53),aktivitas sosial oleh karakter.
Literasi dapat di gambarkan dengan praktek yang mana orang-orang
mengambil perbedaan dalam situasi membaca.
Orang-orang mempunyai macam-macam
kemampuan membaca, mereka menggunakan cara yang berbeda dalam perbedaan area
dan kehidupan. Dapat di tarik
kesimpulan, bahwa literasi adalah suatu skill yang nantinya akan berwujud pada
real action yang akan menjadikan kehidupannya lebih baik, berawal dari membaca
dan menulis.
B.
Pengertian literasi dan rekayasa literasi
Menurut Hyland (2006) literasi adalah sesuatu yang di lakukan,
maksudnya adalah literasi itu tidak hanya sebuah pemikiran. Tetapi, literasi itu harus ada real
actionnya. Menurut Hamitton (1998)
mengutip dari Hyland (2006:21) melihat literasi sebagai aktivitas yang
berlokasi di interaksi antar perorangan.
Argumen lain dari Hyland akademik literasi menekankan bahwa cara dalam
menggunakan bahasa itu ada pada praktek literasi adalah pola dari instruksi
sosial dan kekuatan hubungan. Akademik
sukses berarti mempresentasikan dirimu sendiri dalam cara menilai kedisplinan
mu, mengadopsi nilai, keyakinan dan identitas yang mana tulisan mewujudkan
akademik. Literasi adalah macam-macam
praktek yang berkaitan dengan persoalan sosial politik. Pengertian literasi itu
menjamur dan terus berkembang, sesuai dengan tuntutan “zaman edan”. Sehingga tuntutan pun tidak bisa di hindari,
model literasi dari Freebody and Luke(2003) adalah memecahkan kode dari teks,
berpartisipasi dalam arti dari teks, menggunakan fungsi teks, berpartisipasi
dalam arti dari arti teks, menggunakan fungsi teks, mengkritik analisis dan
mentransformasi teks. Ringkasan diatas
adalah menurut Chaedar yaitu melibatkan, menggunakan, menganalisis dan
transformasi.
Semua dari pengertian literasi akan mewujudkan praktek atau real
action literasi, yang mana nantinya membentuk rekayasa literasi. Pengertian dari rekayasa literasi adalah
suatu upaya yang di sengaja dan sistematisuntuk menjadikan manusia terdidik dan
berbudaya. Ujung tombak literasi ada
pada guru yang memiliki karakteristik intelektual dan mempunyai literasi
tingkat tinggi. Rekayas literasi itu sama dengan merekayas pengajaran
membacadan menulis dalam empat dimensi yaitu :
guistik (teks)
Karakteristik guru yang memiliki literasi yaitu :
© Berkomitmen untuk profesional
© Komitmen etis
© Strategi analitis dan reflektif
© Efikasi diri
© Pengetahuan bidang study
© Keterampilan literasi dan numerasi
Rekayasa literasi
juga memiliki struktur kegiatan yaitu:
C.
Elemen-Elemen Yang Mempengaruhi Cita Rasa Writing Empat
∆ Cohesion : perpindahan yang merata
∆
Clarity : niat komunikasi
yang bebas dan sempurna
∆
Logical
order : dalam academic
writing cenderung berpindah dari spesifik ke general
∆
Consistency : konsisten
∆
Unity : mempunyai
kejelasan dari satu kesatuan
∆
Conciseness : mempunyai isi
yang singkat, padat dan jelaas
∆
Complitness : kelengkapan isi
∆
Variety : mempunyai cita
rasa
∆
Formality : isi nya
berbentuk formal.
D.
Cita Rasa Critical Review
1)
Apakah
tipe dari audience adalah target penulisnya dalam artikelnya?
2)
Apakah
klaim pusat dalam argumentasi?
3)
Apakh
fakta-fakta dia untuk back-up point, dia adalah pembuatnya?
4)
Apakah
penulis membuat beberapa klaim tidak di back-up oleh fakta-fakta?
5)
Apakah
kamu fikir bahwa fakta-fakta itu cukup untuk artikel di academic teksbook?
6)
Apakah
penulis menggunakan beberapa kata emosional atau statemen? Jika ia begitu
highlight beberapa yang kamu identifikasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic