We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Senin, 24 Februari 2014

Class Review 4: Satu Menit Menuju Academic Writing

Puncak writing masih jauh dari pandangan mahasiswa, namun tak terasa bukit pertama sebentar lagi akan terlewati.  Ini semua merupakan ujian bagi semua mahasiswa sebagai pendaki agar sampai dan dapat menginjakan kaki di puncak.  Semuanya tidaklah mudah, masih banyak bukit-bukit yang sudah menunggu untuk dilewati.  Endurance atau ketahaan pendaki menjadi kunci kesuksesan.  Tidak heran apabila bukit pertama merupakan ujian ketahanan itu sendiri.  Ketika endurance para mahasiswa dapat bertahan dan mengantarkannya melawati bukit pertama, maka itu merupakan tanda kesiapan menghadapi tantangan selanjutnya.
Satu hal sederhana yang harus dikuasai oleh mahasiswa dalam mempelajari writing adalah cara untuk memahami teks itu.  Writing adalah kegiatan menulis.  Namun bahan isi dari kegiatan menulis tersebut didapat dari proses membaca teks-teks yang berperan sebagai gizi bacaan dalam menulis.  Maka dari itu pemahaman teks sangat dianjurkan bagi setiap mahasiswa. 
Satu hal yang harus dilakukan sebelum proses pemahaman dilakukan.  Hal tersebut adalah cara pembaca mendekati teks.  Sederhananya pembaca harus memiliki tujuan sebelum membaca mengenai informasi apa yang ingin didapatkan.  Pembaca akan membuang waktu secara percuma ketika dia hanya membaca tanpa adanya tujuan.  Jadi, membacalah dengan tujuan yang jelas.  Ketika keadaan sudah demikian maka hal selanjutnya adalah membaca dengan seksama dan mencari informasi tujuan tersebut.
Selain itu masih ada beberapa hal yang harus dipahami betul oleh pembaca sebelum membaca tentunya.  Jadilah pembaca yang aktif.  Arti dari kata aktif disini adalah mencari jawaban 5W1H dari teks bacaan, yang secara otomatis teks tersebut akan menjawab melalui susunan dan rangkaian kata dalam teks.  Alangkah lebih baiknya jika mahasiswa mempunyai hak milik atas bahan bacaan tersebut.  Dengan kata lain buku yang dibaca adalah kepunyaan sendiri.  Jika keadaan demikian maka akan lebih mudah karena dapat melibatkan indera.  Seperti contoh penggunaan stabilo dalam teks.  Mungkin kuno, tapi itu adalah pembantu yang berperan penting dalam memahami teks.  Membaca keras pun dapat menjadi salah satu cara, meskipun setiap orang memiliki type of learner yang berbeda namun tidak salah jika dicoba terlebih dahulu.
Mungkin cara-cara memahami teks yang belum teraplikasikan dengan baik merupakan masalah utama bagi mahasiswa.  Bukti nyata adalah ketika mencari inti dari permasalahan dalam teks yang berjudul “Rekayasa Literasi”.  Hanya dua mahasiswa yang mampu mendapatkan inti dari teks tersebut dengan menyebutkan masalah yang terdapat dalam pendidikan Indonesia.  Masalah tersebut adalah teknik pengajaran literasi yang salah.  Hal inilah yang menyebabkan Indonesai tertinggal jauh dari negara-negara lain dalam bidang pendidikan.
Namun mengeluh tidak akan menjawab semua masalah tersebut.  Memperbaiki diri dari satu pertemuan ke pertemuan yang lainnya merupakan tindakan yang paling masuk akal untuk dilakukan segera.  Alasan utamanya adalah dikarenakan ekspektasi tinggi yang diletakan pada setiap pundak mahasiswa dalam langkah meningkatkan literasi di Indonesia.  Mahasiswa dianggap sebagai multilingual learners yang merupakan seseorang ahli menulis baik dalam bahasa pertamanya ataupun bahasa keduanya, yaitu Indonesia dan Inggris.  Langkah-langkah yang dilakukan ini akan berujung pada hasil yang diharapkan dapat diraih oleh institute itu sendiri.  Center of excellent, itulah finish linenya.
Keadaan dimana banyak terdapat para orang intelektual berdatangan untuk melakukan penelitian dan juga pertukaran peserta didik merupakan arti dari istilah center of excellent.  Literasi yang diajarkan dalam writing ini berperan sebagai kunci untuk mewujudkan semua itu.  Writing hanya berusaha menunjukan kepada dunia bahwa ada sesuatu yang berkualitas disini.  Namun keberhasilan tersimpan dalam tangan setiap mahasiswa.  Mahasiswa adalah aktornya.
Untuk memahami teks pembaca harus mempunyai tujuan terlebih dahulu sebagaimana penjelasan di atas.  Sama halnya dengan langkah menjadikan institute center of excellent, para peserta didik harus mengetahui dimana kunci untuk membuka pintu kesuksesannya.  Pintu tersebut adalah menulis akademik dengan baik dan benar.
Setidaknya terdapat lima unsur yang harus dipahami betul pengaplikasiannya dalam sebuah karya tulis akademik.  Kelima unsur tersebut adalah cohesion, clarity, logical order, consistency, dan unity.  Cohesion merupakan kesinambungan kalimat satu dengan yang lainnya dan paragraph dengan paragraf yang lainnya.  Lalu, clarity adalah cara penyampaian dalam teks harus memiliki kejelasan yang mempuni.  Di dalam akademik writing penjelasan bukan hanya menjelaskan sesuatu tanpa sebuah aturan, logical order adalah pedomannya.  Logical order merupakan perpindahan penjelasan dari umum menuju lebih spesifik.  Consistency adalah kewajiban penulis untuk bisa konsisten dalam penulisannya, khususnya gaya penulisan yang harus tidak berubah-ubah.  Terakhir adalah unity kesatuan dalam teks yang tidak langsung menuju topik dalam sebuah paragraph.  Selanjutnya mahasiswa akan dihadapkan dengan critical review.  Itu merupakan rintangan berikutnya yang agak berbau academic writing. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic